2.8  Pengertian Kredit
Dalam  arti  luas  kredit  diartikan  sebagai  kepercayaan.  Dalam  bahasa  latin kredit  berarti
“credere” artinya percaya. Maksudnya bagi pemberi kredit adalah
percaya  kepada  penerima  kredit  bahwa  kredit  yang  disalurkan  pasti  akan dikembalikan  sesuai  perjanjian,  sedangkan  bagi  penerima  kredit  merupakan
penerimaan kepercayaan sehingga mempunyai kewajiban untuk membayar sesuai jangka waktu yang telah disepakati. Sebelum kredit diberikan untuk meyakinkan
bank  bahwa  nasabah  benar-benar  dapat  dipercaya,  maka  bank  terlebih  dahulu mengadakan analisis kredit. Analisis kredit mencakup latar belakang nasabah atau
perusahaan, prospek usahanya, jaminan yang diberikan serta faktor-faktor lainnya. Tujuan  analisis  ini  adalah  agar  bank  yakin  bahwa  kredit  yang  diberikan  benar-
benar aman. Pengertian  kredit  menurut  Undang-Undang  RI  No.  10  tentang  Perbankan
1998  adalah  penyediaan  uang  atau  tagihan  yang  dapat  disamakan  dengan  itu, berdasarkan  persetujuan  atau  kesepakatan  antar  bank  dengan  pihak  lain  yang
mewajibkan  pihak  peminjam  melunasi  hutangnya  setelah  jangka  waktu  tertentu dengan pemberian bunga.
Dari pengertian kredit diatas dapat dikatakan bahwa ; 1.  Adanya penyerahan uang atau tagihan.
2.  Adanya kesepakatan antara kreditur dengan debitur. 3.  Adanya  satu  syarat  bagi  pihak  debitur  berkenaan  dengan  pinjaman  dan
bunga yang harus dibayar pada saat jatuh tempo.
Universitas Sumatera Utara
Menurut  Suyatno  1991  definisi  kredit  adalah  penyediaan  uang  atau tagihan-tagihan  yang  dapat  disamakan  dengan  itu  berdasarkan  persetujuan
pinjam-meminjam  antara  bank  dengan  pihak  lain  dalam  hal  mana  peminjam berkewajiban  melunasi  hutangnya  setelah  jangka  waktu  tertentu  dengan
jumlah bunga yang ditetapkan.
2.9  Jenis-Jenis Kredit
Menurut  Kasmir  1998  jenis-jenis  kredit  dapat  dilihat  dari  berbagai  segi antara lain :
1. Dilihat dari segi jangka waktu maturity
a.  Kredit jangka pendek. Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu paling lama satu tahun. Dan biasanya digunakan sebagai modal kerja.
b.  Kredit  jangka  menengah  medium  term  loan.  Adalah  kredit  yang jangka  waktu  pengembaliannya  antara  satu  sampai  tiga  tahun.  Dan
biasanya digunakan untuk investasi. c.  Kredit  jangka  panjang  long  term  loan.  Adalah  kredit  yang  jangka
waktu  pengembaliannya  paling  panjang  yaitu  diatas  tiga  tahun. Biasanya kredit ini digunakan  untuk investasi jangka panjang seperti
perkebunan sawit atau perkebunan karet. Atau kredit perumahan.
Universitas Sumatera Utara
2.  Dilihat dari segi jaminan collateral. a.  Kredit  dengan  jaminan  secured  loan.  Yaitu  kredit  yang  diberikan
dengan  jaminan.  Jaminan  tersebut  dapat  berbentuk  barang  berwujud atau  barang  yang  tidak  berwujud  atau  jaminan  orang.  Artinya  kredit
yang  dikeluarkan  akan  dilindungi  senilai  jaminan  yang  diberikan calon debitur.
b.  Kredit  dengan  tanpa  jaminan  unsecured  loan.  Merupakan  kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu. Kredit jenis
ini  diberikan  dengan  melihat  prospek  usaha  dan  karakter  serta loyalitas atau nama baik calon debitur selama ini.
3.  Dilihat dari sektor usaha terdiri dari : a.  Kredit  pertanian,  merupakan  kredit  yang  dibiayai  untuk  sektor
perkebunan  atau  pertanian  rakyat.  Sektor  usaha  pertanian  dapat berupa jangka panjang atau jangka pendek.
b.  Kredit  peternakan,  dalam  hal  ini  untuk  jangka  pendek,  misalnya  : peternakan ayam dan jangka panjang kambing atau sapi.
c.  Kredit industri, yaitu kredit untuk membiayai usaha kredit menengah dan besar.
d.  Kredit  pertambangan,  yaitu  jenis  usaha  tambang  yang  dibiayai biasanya  dalam  jangka  panjang  seperti  tambang  emas,  minyak  atau
timah. e.  Kredit  pendidikan,  merupakan  kredit  yang  diberikan  untuk
membangun sarana dan prasarana pendidikan.
Universitas Sumatera Utara
f.  Kredit  profesi,  diberikan  kepada  para  profesional  seperti  dosen, dokter atau pengacara.
g.  Kredit  perumahan,  yaitu  kredit  untuk  membiayai  pembangunan  atau pembelian perumahan.
4.  Dilihat dari segi tujuan kredit terbagi atas : a.  Kredit  komersial  commercial  loan.  Kredit  yang  diberikan  untuk
perdagangan  biasanya  untuk  membeli  barang  dagangan  yang pembayarannya  diharapkan  dari  hasil  penjualan  barang  dagangan
tersebut.  Kredit  ini  sering  diberikan  kepada  supplier  atau  agen-agen perdagangan yang akan membeli barang dalam jumlah besar.
b.  Kredit  konsumtif  consumer  loan.  Kredit  yang  digunakan  untuk dikonsumsi  secara  pribadi,  dalam  kredit  ini  tidak  ada  tambahan
barang  jasa  yang  dihasilkan,  karena  memang  untuk  digunakan  atau dipakai  seseorang  atau  badan  usaha.  Sebagai  contoh;  kredit  untuk
perumahan, kredit untuk mobil pribadi, kredit untuk peralatan rumah tangga, dan lain-lain.
c.  Kredit  produktif  productif  loan.  Kredit  yang  digunakan  untuk peningkatan  usaha  atau  produksi  atau  investasi.  Kredit  ini  diberikan
untuk  menghasilkan  barang  atau  jasa.  Contoh  kredit  untuk pembangunan  pabrik  yang  nantinya  akan  menghasilka  barang,  kredit
pertanian akan menghasilkan pertanian atau kredit pertambangan akan menghasilkan barang tambang dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
5.  Dilihat dari segi kegunaannya, a.  Kredit  modal  kerja,  yang  digunakan  untuk  keperluan  meningkatkan
produksinya. Conothnya kredit modal kerja diberikan untuk membeli bahan  baku,  membayar  gaji  pegawai  atau  biaya-biaya  lainnya  yang
berkaitan dengan proses produksi perusahaan. b.  Kredit  investasi,  yang  digunakan  untuk  keperluan  usaha  atau
membangun  proyek  atau  pabrik  baru  untuk  keperluan  rehabilitasi. Contoh  kredit  investasi  misalnya  untuk  membangun  pabrik  atau
membeli mesin-mesin yang kecenderungan pemakaiannya untuk satu periode yang relatif lebih lama.
c.  Kredit  konsumsi,  digunakan  untuk  konsumsi  suatu  barang  atau membeli  suatu  barang  contoh  kredit  pembelian  mobil  atau  sepeda
motor atau kredit pembelian barang elektronik.
2.10  Fungsi Dan Tujuan Kredit