Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Penelitian Terdahulu

baik berupa uang ataupun barang serta pekerja tidak dibayar seperti pemilik dan pekerja keluarga. Tenaga kerja yang ada atau lapangan usaha yang ada, tidak mampu menyerap tenaga kerja dengan kondisi tidak siap pakai. Masalah penyerapan tenaga kerja ini juga tidak terlepas dari kesempatan kerja yang tersedia di tengah- tengah masyarakat. Ketidakseimbangan penawaran tenaga kerja dengan pasar kerja akan menimbulkan pengangguran.

2.20 Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri

Penyerapan tenaga kerja merupakan jumlah tertentu dari tenaga kerja yang digunakan dalam satu unit usaha tertentu atau dengan kata lain penyerapan tenaga kerja adalah jumlah tenaga kerja yang bekerja dalam satu unit usaha. Dalam penyerapan tenaga kerja ini dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal tersebut antara lain tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, pengangguran dan tingkat bunga. Dalam dunia usaha tdaklah memungkinkan mempengaruhi kondisi tersebut, maka hanyalah pemerintah yang dapat menangani dan mempengaruhi faktor eksternal. Dengan melihat keadaan tersebut maka dalam mengembangkan sektor industri kecil dapat dilakukan dengan menggunakan faktor internal dari industri yang meliputi tingkat upah, produktivitas tenaga kerja, modal serta pengeluaran tenaga kerja non upah. Universitas Sumatera Utara

2.21 Penelitian Terdahulu

Pritariani, 2009. Dengan judul “analisis perkembangan usaha mikro dan kecil binaan BKM Artha Kawula di Kec. Semarang Barat kota Semarang. Variabel dependen perkembangan UKM, sedangkan variabel independennya modal, ongkos produksi, tekhnologi, mutu, total penjualan, keuntungan dan jumlah pembeli. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan modal , teknologi, mutu, total penjualan, jumlah pembeli sebelum dan sesudah adanya binaan dari BKM Artha Kawula, sedangkan keuntungan tidak memiliki perbedaan bahkan mengalami penurunan sebelum dan sesudah adanya binaan dari BKM Artha Kawula. Model analisis dengan menggunakan uji berpangkat wilcoxon dan uji chi square. Purba, Abdilah. 2010. Analisis faktor yang mempengaruhi pertumbuhan industri kecil Di Kota Medan. Hasil Penelitian ini menemukan 3 variabel dari 4 variabel yang mempengaruhi secara signifikan. Yaitu variabel kredit UKM, pengangguran, dan upah. Sedangkan variabel PMDN tidak signifikan mempengaruhi perkembangan industri kecil di Kota Medan. Nilai koefisien determinasinya sebesar 83,9 sedangkan sisanya 16,1 di jelaskan oleh variabel lain yang tidak si masukkan ke dalam model ini. Malvin, 2008. Kajian dampak program perkreditan dan perkuatan permodalan usaha kecil menengah terhadap perekonomian daerah. Variabelnya adalah : 1. Permodalan usaha kecil dan menengah 2. Produksi usaha kecil dan menengah. 3.volume dari usaha kecil dan menengah. Teknik analisis dengan regresi linier . Hasilnya menunjukkan perkuatan permodalan UKM diperuntukkan untuk pembelian bahan baku dan peralatan berpengaruh positif terhadap volume Universitas Sumatera Utara usaha meskipun pengaruh tersebut tidak signifikan. Dengan meningkatnya volume usaha akan berpengaruh pada meningkatnya produksi barang dan jasa yang berarti akan meningkatkan perekonomian daerah. Ninna, 2011, analisis faktor-faktor yang mempengaruhi laba usaha mikro di pasar tradisional Kota Binjai. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor- faktor yang mempengaruhi Laba Usaha Mikro di Pasar Tradisional Kota Binjai yaitu: Modal, Jumlah Waktu Bekerja, Pengalaman Usaha dan Tingkat Pendidikan dengan menggunakan metode Ordinary Least Squares OLS.Hasil Penelitian menunjukkan bahwa modal, jumlah waktu bekerja dan pengalaman usaha mempengaruhi signifikan terhadap laba usaha mikro sedangkan tingkat pendidikan tidak dapat mempengaruhi secara signifikan terhadap laba usaha mikro Melina Harahap, 2010, analisis pengaruh faktor-faktor produksi terhadap pendapatan pengrajin bambu di Kota Binjai. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh modal, tenaga kerja, tingkat pendidikan, pengalaman terhadap pendapatan pengrajin bambu di Kota Binjai. Nilai R 2 = 0,724 yang bermakna bahwa variasi Modal Kerja, Tingkat Pendidikan, Pengalaman Bekerja, Tenaga Kerja mampu menjelaskan variasi Pendapatan Pengrajin Bambu di Kota Binjai. Dapat diketahui terdapat 3 variabel bebas yang berpengaruh secara signifikan terhadap Pendapatan Pengrajin Bambu di Kota Binjai, yaitu modal kerja, pengalaman bekerja dan tenaga kerja, sedangkan 1 satu variabel bebas yaitu tingkat pendidikan tidak signifikan mempengaruhi Pendapatan Pengrajin Bambu di Kota Binjai Universitas Sumatera Utara Ardy Mandala, 2011, peranan pendidikan, pengalaman, dan inovasi terhadap produktivitas usaha kecil menengah. Hasil penelitian diketahui bahwa pendidikan, pengalaman, dan inovasi berpengaruh signifikan terhadap produktivitas UKM di Kota Semarang. Dengan koefisien determinasi 0,628 menggunakan uji regresi linier berganda dengan tingkat kepercayaan 95. Ginting, Erdiana, 2008 , dengan judul penelitian “analisis Pengaruh Kredit Perbankan, Lama Usaha dan Tingkat Pendidikan Terhadap Omset Pengusaha Kecil Rotan di Kecamatan Medan Barat Kota Medan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa variabel-variabel independen yaitu kredit perbankan, lama usaha dan tingkat pendidikan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap omset pengusaha kecil rotan. Hal ini dapat dilihat dari R Square sebesar 0,98. Hal ini berarti bahwa kredit perbankan, lama usaha dan tingkat pendidikan berpengaruh sebesar 98 terhadap omset pengusaha kecil rotan sedangkan sisanya sebesar 2 dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Handayani, 2005 dengan judul “Peranan Kredit PT. Bank Sumut Cabang Stabat Terhadap perkembangan UKM. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh variabel modal kerja X 1 , kredit yang diberikan X 2 , lama usaha X 3 terhadap pendapatan debitur Y. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kredit yang diberikan X 2 dan lama usaha X 3 berpengaruh nyata dan signifikan terhadap pendapatan debitur dengan tingkat kepercayaan 95. Dian Harahap, 2005 dengan judul “Peranan Kredit UKM terhadap peningkatan pendapatan debitur pada PT. Bank Bukopin Cabang Medan. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh variabel modal sendiri X 1 dan Universitas Sumatera Utara variabel kredit yang diberikan X 2 terhadap pendapatan debitur Y. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kredit yang diberikan X 2 berpengaruh signifikan terhadap pendapatan debitur Y dengan tingkat kepercayaan 95. Lingga Insanuddin, 2010 dengan judul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pengusaha Industri Kecil Di Kabupaten Dairi. Hasil analisis data diketahui bahwa terdapat 5 lima variabel independen modal, tenaga kerja, lama berusaha, tingkat pendidikan dan bantuan modal mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan Pengusaha Industri Kecil di Kabupaten Dairi.Variabel yang signifikan tersebut sebagai modal utama yang mengindikasikan adanya peningkatan pendapatan Pengusaha Industri Kecil. Keseluruhan variabel, signifikan mempengaruhi pendapatan Pengusaha Industri Kecil yaitu variabel modal, tenaga kerja, lama berusaha, pendidikan dan bantuan modal. Dilain pihak variabel bantuan usaha pengaruhnya masih rendah. Rendahnya pengaruh bantuan modal bagi pengusaha industri kecil tersebut sebagai indikasi, dimana variabel bantuan modal kurang menggerakkan variabel pendapatan Pengusaha Industri Kecil.

2.22 Kerangka Konseptual