BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1  Usaha Mikro,Kecil dan Menengah UMKM
Menurut UU No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UMKM  yang  dimaksud  dengan  usaha  kecil  adalah  usaha  ekonomi  produktif
yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai  atau  menjadi  bagian  baik  langsung  maupun  tidak  langsung  dari  usaha menengah  atau  usaha  besar  yang  memenuhi  kriteria  usaha  kecil  sebagaimana
dimaksud  dalam  Undang-undang.  Sedangkan  usaha  menengah  adalah  usaha ekonomi  produktif  yang  berdiri  sendiri  yang  dilakukan  oleh  orang  perorangan
atau  badan  usaha  yang  bukan  merupakan  anak  perusahaan  atau  bukan  cabang perusahaan  yang  dimilki,  dikuasai  atau  menjadi  bagian  baik  langsung  maupun
tidak  langsung  dari  usaha  mikro,  usaha  kecil  atau  usaha  besar  yang  memenuhi kriteria sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-undang  sebagai berikut ;
Tabel 2.1. Kriteria UKM menurut UU No. 20 Tahun 2008, BPS NO
Usaha Kriteria
Asset  Rupiah Omzet Rupiah
Jumlah Tenaga Kerja Orang
1  Usaha Mikro 50 juta
300 juta 1-4 Tenaga Kerja
2  Usaha Kecil 50 juta - 500
juta 300 juta - 2,5
Miliar 5-19 Tenaga
Kerja 3  Usaha Menengah    500 juta - 10
Miliar 2,5 Miliar - 50
Miliar 20-99 Tenaga
Kerja
Sumber : UU No. 20 Tahun 2008, BPS
Universitas Sumatera Utara
Pemberdayaan  usaha  mikro,  kecil,  dan  menegah  atau  UKM  merupakan langkah  strategis  dalam  meningkatkan  ekonomi  nasional.  Hal  tersebut  terutama
ditunjukkan  untuk  memperkuat  dasar  kehidupan  perekonomian  dari  sebagian besar  rakyat  indonesia,  khuusnya  melalui  penyediaan  lapangan  pekerjaan  dan
mengurangi  kesenjangan  dan  tingkat  kemiskinan.  Berbagai  kebijakan,  program dan  kegiatan  pemberdayaan  UKM  telah  dijadikan  pemerintah.  Salah  satunya
dalam  ini  adalah  dengan  keluarnya  UU  no  2  tahun  2008  tentang  usaha  mikro, kecil, dan menengah yang disahkan pada tanggal 4 juli 208.
Kementrian  Koperasi  dan  UKM  sebagai  instansi  yang  terkait  langsung mencoba  untuk  memfokuskan  pada  upaya  mengkoordinasikan  kebijakan
pembangunan yang mampu mendorong tumbuh dan berkembangnya Koperasi dan UKM dengan daya saing yang tinggi. Program kerja yang telah disusun bertujuan
memberikan  kesempatan  berusaha  yang  sama  bagi  koperasi  dan  UMKM  dengan pelaku  usaha  lainnya,  meningkatkan  mobilitas  sumbedaya  UMKM,  mengurangi
biaya transaksi bagi UMKM, menghilangkan biaya ekonomi tinggi bagi UMKM, serta  mencabut  berbagai  peraturan  dan  kebijakan  yang  menghambat
pemberdayaan UMKM di Indonesia. Ada  berbagai  defenisi  UMKM.  Penelitian  ini  mencoba  menggabungkan
defenisi  Usaha  mikro,  kecil,  dan  menengah  dari  berbagai  sumber.  Menurut Keputusan  Menteri  Keuangan  No  40KMK.062003,  tentang  Pendanaan  Kredit
UMKM  disebutkan  bahwa  usaha  mikro  adalah  usaha  produktif  milik  keluarga atau  perseorangan  WNI  dengan  hasil  penjualan  paling  banyak  Rp  100  juta  per
tahun.  Sementara  defenisi  usaha  kecil  menurut  UU  No.  91995,  tentang  usaha kecil  adalah  usaha  produktif  milik  Warga  Negara  Indonesia,  yang  berbentuk
Universitas Sumatera Utara
badan  usaha  orang  orang  perorangan,  badan  usaha  yang  tidak  berbadan  hukum, atau  badan  usaha  yang  berbadan  hukum,  termasuk  koperasi,  memiliki  kekayaan
bersih  paling  banyak  Rp  200  juta,  tidak  termasuk  tanah  dan  bangunan  tempat usaha, atau memiliki hasil penjualan paling banyak Rp 100 juta pertahun.
Sensus Ekonomi 2006 menyatakan bahwa “ skala perusahaan atau usaha dibagi  menjadi  empat,  yaitu  perusahaan  atau  usaha  mikro,  kecil,  menengah  dan
besar”. Secara umum penetuan skala perusahaan atau usaha yang didasarkan pada jaringan  usaha  tunggal,  kantor,  pusat,  atau  cabang  status  badan  usaha,  jumlah
tenaga  kerja,  omset,  dan  kriteria  sektor  lainnya.  Pada  umumnya,  penetuan  skala usaha didasarkan pada kriteria jumlah tenaga kerja karena penggunan tenaga kerja
tergantung pada skala usaha BPS dan Deprindag, 2002, yaitu : perusahaan atau usaha  mikro  :  1-5  orang  tenaga  kerja,  perusahaan  atau  usaha  kecil  :  5-19  orang
tenaga  kerja,  perusahaan  atau  usaha  menengah  20-99  orang  tenaga  kerja, perusahaan atau usaha besar ; 100 orang atau lebih.
2.2  Jenis UKM