efektivitas dan efisiensi, efektivitas berhubungan dengan pencapaian tujuan yang diekspektasi sedangkan efisiensi berhubungan dengan bagaimana baiknya
berbagai sumberdaya atau input itu dikombinasi Winardi, 2003. Dalam penelitian ini indeks produktivitas yang akan kita ukur adalah
produktivitas dalam hal tingkat penerimaan usaha kecil menengah dibagi faktor produksi yang ada. Untuk lebih konkritnya produktivitas dinyatakan melalui
tingkat pendapatan pengusaha industri kecil. Produktivitas dalam prosesnya sangat bersinggungan dengan inovasi pelaku wirausaha di mana untuk
terpenuhinya definisi produktivitas sebagaimana yang dikemukakan oleh Monga di atas maka dibutuhkan pemikiran yang kreatif dan tindakan yang inovatif untuk
menciptakan peluang yang efektif dan efisien, selanjutnya direalisasikan dalam bentuk barang dan jasa dengan nilai tertentu sesuai kebutuhan pemakai
. Produktivitas adalah salah satu faktor yang penting dalam mempengaruhi
proses kemajuan dan kemunduran suatu perusahaan, artinya meningkatkan produktivitas berarti meningkatkan kesejahteraan dan mutu perusahaan. Oleh
sebab itu perlu dilakukan suatu pengukuran produktivitas di perusahaan yang bertujuan untuk mengetahui tolak ukur produktivitas yang telah dicapai dan
merupakan dasar dari perencanaan bagi peningkatan produktivitas di masa datang Simanjuntak 1985:30
2.16 Produktifitas Tenaga Kerja
Dalam suatu proses produksi tenaga kerja memegang peranan penting disamping modal, lahan dan teknologi. Pengukuran produktivitas tenaga kerja
perlu di lakukan dalam suatu kegiatan produksi. Sumber daya manusia
Universitas Sumatera Utara
mempunyai peranan yang penting dalam proses peningkatan produktivitas produksi, karena alat produksi dan teknologi pada hakekatnya juga merupakan
hasil karya manusia. Anwar dalam Kasnawi 1993:3 mengemukakan bahwa produktifitas
tenaga kerja dipengaruhi oleh 6 hal yaitu perkembangan barang modal per pekerja, meningkatkan skala usaha, perpindahan pekerja antar jenis kegiatan,
perubahan komposisi output dari tiap sektor atau subsektor serta perubahan teknik produksi.
Menurut simanjuntak
2003, produktivitas
tenaga kerja adalah
perbandingan hasil yang dicapai dari peran tenaga kerja per satuan waktu. Secara sederhana produktivitas tenaga kerja merupakan ukuran efektivitas tenaga kerja
dalam menghasilkan produk dalam satuan tertentu. Dilihar dari sisi teori ekonomi mikro, produktivitas mengacu pada
kemampuan maksimal seorang pekerja menghasilkan output. Kenyataannya, pekerja tersebut belum tentu atau mampu memanfaatkan seluruh kemampuannya,
produktivitas semacam ini disebut produktivitas fisik. Produktivitas yang dikaitkan dngan harga pasar disebut produktivitas nilai, yang harganya sama
dengan harga output dikalikan produktivitas fisik. Simanjuntak, 2005
Universitas Sumatera Utara
2.17 Perilaku Indusstri Pengolahan Sedang Dan Besar
Optimasi perilaku industri UKM akan menghasilkan parameter pemberdayaan. Perilaku industri UKM pengolahannya dalam model difusi
teknologi dijelaskan dengan merumuskan fungsi produksi ethier, 1982; Romer, 1986,1990 sebagai berikut :
Y
IPSB
= A
IPSB
x x
∑
Dimana Y
IPSB
= nilai output industri pengolahan sedang dan besar. A
IPSB
= parameter produktivitas industri pengolahan sedang dan besar, L
IPSB
= jumlah tenaga kerja industri pengolahan sedang dan besar, N
IPSB
= variasi faktor produksi industri pengolahan sedang dan besar, X
IPSBj
= jumlah faktor produksi tipe ke-j industri pengolahan sedang dan besar, dan j= 1,2,......, N
IPSB
0 α , 1. Parameter A
IPSB
menjelaskan bebrbagai peranan kebijakan pemerintah, seperti pajak dan retribusi, transfer dan subsidi, perizinan dan birokrasi serta
parameter kebijakan pemerintah lainnya, yang dideskripsikan dalam tingkat difusi teknologi. Sifat penjumlahan secara terpisah dari faktor produksi X
IPSBj
menjelaskan bahwa produk marginal dari faktor produksi ke j adalah indenpendent dari jumlah faktor produksi ke j. Independensi produk marginal dari
faktor produksi menjelaskan bahwa produk baru tidak mengakibatkan produk lama menjadi kadaluarsa. Jika N
IPSB
merupakan tipe faktor produksi industri pengolahan sedang dan besar yang tersedia dengan harga tertentu maka industri
pengolahan sedang dan besar termotivasi menggunakan semua faktor produksi.
Universitas Sumatera Utara
Penggunaan semua faktor produksi atau input tipe ke j akan menghasilkan kesimbangan X
IPSBj
= X
IPSB
, sehingga fungsi produksi dan fungsi laba industri pengolahan sedang dan besar masing-masing adalah
Y
IPSB
= A
IPSB
x x [ N X
IPSB
]
α
x N
1- α
Π
IPSB
= Y
IPSB
– W
IPSB
– ∑ X
IPSBj
Dimana : Π
IPSBj
= Laba industri pengolahan sedang dan besar, Pj = harga faktor produksi ke-j dari dan
W
IPSB
= upah tenaga kerja industri pengolahan sedang dan besar.
2.18 Perilaku Industri Pengolahan Mikro Dan Kecil