badan usaha orang orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi, memiliki kekayaan
bersih paling banyak Rp 200 juta, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau memiliki hasil penjualan paling banyak Rp 100 juta pertahun.
Sensus Ekonomi 2006 menyatakan bahwa “ skala perusahaan atau usaha dibagi menjadi empat, yaitu perusahaan atau usaha mikro, kecil, menengah dan
besar”. Secara umum penetuan skala perusahaan atau usaha yang didasarkan pada jaringan usaha tunggal, kantor, pusat, atau cabang status badan usaha, jumlah
tenaga kerja, omset, dan kriteria sektor lainnya. Pada umumnya, penetuan skala usaha didasarkan pada kriteria jumlah tenaga kerja karena penggunan tenaga kerja
tergantung pada skala usaha BPS dan Deprindag, 2002, yaitu : perusahaan atau usaha mikro : 1-5 orang tenaga kerja, perusahaan atau usaha kecil : 5-19 orang
tenaga kerja, perusahaan atau usaha menengah 20-99 orang tenaga kerja, perusahaan atau usaha besar ; 100 orang atau lebih.
2.2 Jenis UKM
Menurut Tambunan 2009 sektor usaha kecil mikro meliputi berbagai sektor bisnis seperti : pertanian, pertambangan dan penggalian, industri,
manufaktur, listrik, gas dan air bersih, bangunan, perdagangan, hotel dan restoran, transportasi dan telekomunikasi, keuangan, penyewaan dan jasa serta jasa-jasa
lainnya. Sektor industri terbagi lagi menjadi beberapa bagian yaitu makanan, minuman dan tembakau, tekstil, pakaian jadi, kulit dan alas kaki, kayu dan
produk-produk kayu, kertas percetakan dan publikasi serta kimia termasuk pupuk.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Kelebihan dan kekurangan UKM
Menurut Hubeis 2009, kelebihan dari UKM adalah dapat menjadi dasar bagi pengembangan kewirausahaan, disebabkan organisasi internal sederhana ini
mampu meningkatkan ekonomi kerakyatanpadat karya yang berorientasi pada ekspor dan substitusi impor. Selain itu UKM aman bagi perbankan dalam
memberikan kredit karena bergerak di bidang usaha yang cepat menghasilkan. UKM juga mampu untuk memperpendek rantai distribusi, lebih fleksibel dan
akuntabilitas dalam pengembangan usaha. Adapun kekurangan dari usaha mikro, kecil dan menengah adalah rendahnya kemampuan sumber daya manusia SDM
dalam kewirausahaan
dan manajerial
yang menyebabkan
munculnya ketidakefisienan dalam menjalankan proses usaha. Terdapat pula masalah
keterbatasan keuangan yang menyulitkan dalam pengembangan wirausaha, ketidakmampuan aspek pasar. Keterbatasan pengetahuan produksi dan teknologi.
Prasarana dan sarana dan ketidakmampuan menguasai teknologi informasi juga merupakan kekurangan yang sering dialami UKM.
2.4 Permasalahan UKM
UKM menjadi pusat perhatian karena tingkat perekonomian dan pengetahuan yang kurang maju dalam berbisnis. Dengan adanya keterbatasan itu,
timbul berbagai permasalahan dimana tingkat intensitas dan sifat dari masalah tersebut bisa berbeda tidak hanya menurut jenis produk atau pasar yang dilayani
tetapi juga berbeda antar wilayah, antar jenis kegiatan bahkan antar unit dalam kegiatan yang sama.
Universitas Sumatera Utara
Masalah umum yang terjadi pada UKM adalah ; 1 Keterbatasan finansial. UKM di Indonesia mengalami dua masalah utama
dalam aspek finansial yaitu mobilisasi modal awal dan akses ke modal kerja serta finansial jangka panjang untuk investasi yang sangat diperlukan
demi pertumbuhan output jangka panjang.. Hal ini disebabkan karena lokasi bank terlalu jauh bagi pengusaha yang tinggal di daerah, persyaratan
terlalu berat, urusan administrasi yang rumit dan kurang informasi mengenai skim-skim perkreditan yang ada beserta prosedurnya. Lagipula
sistim pembukuan yang belum layak secara teknis perbankan menyebabkan UKM juga sulit memperoleh kredit.
2 Kesulitan pemasaran. Pemasaran sering dianggap sebagai salah satu kendala yang kritis bagi perkembangan UKM. Dari hasil studi yang
dilakukan oleh James dan Akrasanee 1988 di sejumlah Negara ASEAN menyimpulkan jika UKM tidak melakukan perbaikan yang cukup di
semua aspek yang terkait dengan pemasaran seperti kualitas produk dan kegiatan promosi maka sulit sekali bagi UKM untuk dapat berpartisipasi
dalam era perdagangan bebas. Masalah pemasaran yang dialami yaitu tekanan persaingan baik di pasar domestik maupun dari pasar internasional
dan kekurangan informasi yang up to date mengenai peluang di pasar luar negeri.
3 Keterbatasan Sumber Daya Manusia SDM. Keterbatasan SDM juga merupakan salah satu kendala yang serius bagi banyak UKM di Indoensia
terutama dalam aspek-aspek entrepreneurship, manajemen, teknik produksi, pengembangan produk, organisasi bisnis, teknik pemasaran dan
Universitas Sumatera Utara
penelitian pasar. Semua keahlian ini sangat dibutuhkan untuk mempertahankan dan memperbaiki kualitas produk, meningkatkan
efisiensi dan produktivitas dalam produksi, memperluas pangsa pasar. 4 Masalah bahan baku. Keterbatasan bahan baku dan kesulitan
mendapatkannya karena harganya yang mahal menjadi satu kendala yang serius bagi pertumbuhan output atau kelangsungan produksi bagi banyak
UKM di Indonesia. Banyak pengusaha yang terpaksa menghentikan usahanya dan berpindah profesi kegiatan ekonomi lainnya misalnya
menjadi pedagang akibat masalah ini.
2.5 Modal