b.  Wawancara  interview  yaitu  usaha  untuk  mengumpulkan  informasi dengan  mengajukan  sejumlah  pertanyaan  secara  lisan  untuk  dijawab
secara lisan pula Hanawi, 2005:111.
3.7 Variabel penelitian
Adapun  variabel-variabel  dalam    penelitian  ini  adalah  ;  Variabel  bebas  : Modal  awal  X
1
,  Pengalaman  kerja  X
2
,  Tingkat  pendidikan  X
3
,  Pemberian kredit X
4
, Omset Usaha Kecil Mikro sebagai variabel tergantung Y.
3.8 Metode Analisis Data
Penelitian  ini  menggunakan  regresi  data  primer,  dengan  menggunakan metode ordinary least square OLS, untuk mengestimasi data penelitian dibantu
dengan  menggunakan  program  komputer  eviews  dalam  mengolah  dan menganalisis data penelitian di dalam tesis ini., adapun fungsi yang dipakai dalam
penelitian ini adalah: Produktivitas  UKM = f{ Modal Awal, Pengalaman Kerja, Tingkat Pendididkan,
Pemberian Kredit} Selanjutnya  dispesifikasikan  ke  dalam  model  ekonometrika  sebagai
berikut : PUKM   =
α
1
+ α
2
+ α
3
+ α
4
+ ε
Universitas Sumatera Utara
Dimana: MUKM  =  Modal Awal Juta Rupiah
LUKM =   Pengalaman Kerja Tahun
TUKM =  Tingkat pendidikan Tahun
PKUKM  =  Pemberian Kredit Juta Rupiah PUKM
=  Omset Usaha Kecil Mikro Juta Rupiah α
1
=  Koefisien Modal α
2
=  Koefisien Pengalaman kerja α
3
=  Koefisien Tingkat Pendidikan α
4
=  Koefisien Pemberian Kredit
ε =
Standar eror
3.9 Uji Asumsi Klasik
Setelah  dilakukan  regresi,  maka  dilakukan  evaluasi.  Evaluasi  ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah penggunaan model regresi linier berganda
dalam menganalisis telah memenuhi asumsi klasik yang dipersyaratkan. 3.9.1  Uji Multikolinieritas
Multikolinearitas  adalah  uji  untuk  mengetahui  apakah  ada  hubungan  yang kuat  kombinasi  linear  diantara  variable  bebas.  Untuk  menditeksi  ada  tidaknya
multikolearitas dapat dilihat dari R
2
dan F-Statistik, t-Statistik serta standart error. Kemungkinan adanya multikolenearitas jika R
2
dan F-Statistik tinggi sedangkan t- Statistik  banyak  yang  tidak  signifikan  uji  tanda  perubahan  tidak  sesuai  dengan
yang diharapkan.
Universitas Sumatera Utara
3.9.2  Uji Heteroskedastisitas
Linieritas  fungsi  regresi  antara  lain  ditentukan  oleh  keseragaman perpencaran  varians  residu  dari  satu  pengamatan  ke  pengamatan  lain.  Uji
heteroskedastisitas  merupakan  alat  untuk  menguji  keseragaman  perpencaran varians residu tersebut. Dalam hal perpencaran varians residu seragam atau tetap
disebut  homokedastisitas,  sedangkan  perpencaran  varians  residu  yang  tidak seragam dinamakan heteroskedastisitas. Dengan demikian regresi linier yang baik
adalah regresi yang varians residunya homoskedastisitas.
3.9.3  Uji Normalitas
Uji  normalitas  adalah  untuk  melihat  apakah  nilai  residual  terdistribusi normal  atau  tidak.  Model  regresi  yang  baik  adalah  memiliki  nilai  residual  yang
terdistribusi  normal.  Jadi  uji  normalitas  bukan  dilakukan  pada  masing-masing variabel  tetapi  pada  nilai  residualnya.  Sering  terjadi  kesalahan  yang  jamak  yaitu
bahwa  uji  normalitas  dilakukan  pada  masing-masing  variabel.  Hal  ini  tidak dilarang tetapi model regresi memerlukan normalitas pada nilai residualnya bukan
pada  masing-masing  variabel  penelitian.  Uji  normalitas  ini  akan  menguji  data variabel  bebas  X  dan  data  variabel  terikat  Y  pada  persamaan  regresi  yang
dihasilkan apakah berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal.         .
3.10.  Uji Kesesuaian Test of goodness of fit
Uji kesesuaian test of goodness of fit dilakukan berdasarkan uji t partial test, uji F over all test dan perhitungan nilai koefisien determinasi R
2
.
Universitas Sumatera Utara
3.10.1  Uji t partial test
Uji  t  dimaksudkan  untuk  melihat  tingkat  signifikasi  pengaruh  masing- masing  variabel  independen  terhadap  variabel  dependen.  Untuk  pengujian
signifikansi ini, nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel pada unsur tingkat keyakinan dan derajat kebebasan degree of freedom tertentu. Rumus perhitungan
uji t yaitu ;
-
Dimana: bi
= Koefisien variabel bebas ke-i b
= Nilai hipotesis nol Sbi
= simpangan baku dari variabel bebas  ke –i
Untuk  pengujian  pengaruh  masing-masing  variabel  independen  terhadap variabel dependen, hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut ;
Ho  :  b1  =  0  ;  Modal  awal,  Pengalaman  Kerja,  Tingkat  Pendidikan,  Pemberian Kredit, tidak berpengaruh terhadap Omset Usaha Kecil Mikro.
Hi  :  bi  ≠  0  ;  Modal  Awal,  Pengalaman  Kerja,  Tingkat  Pendidikan,  Pemberian Kredit, berpengaruh terhadap Omset Usaha Kecil Mikro
Jika  t  hitung ≥ t tabel maka H
ditolak,  atau  sebaliknya,  jika  t  hitung    t  tabel maka H
tidak di tolak.
3.10.2  Uji F over all test
Pengujian  ini  dilakukan  untuk  menguji  signifikansi  pengaruh  dari  semua variabel bebas independen secara bersama-sama terhadap variabel dependennya.
Disamping menguji berarti tidaknya variabel-variabel bebas secara bersama-sama,
Universitas Sumatera Utara
uji F juga sekaligus menguji koefisien determinasi R
2
. Dengan demikian hasil uji F yang signifikan akan menyebabkan nilai R
2
yang diperoleh secara statistik tidak
sama dengan nol.
Uji F-Statistik ini dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai F-statistik dapat diperoleh dengan rumus:
n
Dimana df : R
2
= Koefisien Determinasi k   = Jumlah Variabel Bebas
n   = Jumlah Sampel Jika  nilai  F
hitung ≥  nilai F tabel maka H ditolak,  artinya  minimal  salah
satu  variabel  bebas  tidak  berpengaruh  terhadap  variabel  tidak  bebasnya. Sebaliknnya jika nilai F hitung  nilai F tabelnya, maka H
tidak ditolak; artinya semua  variabel  bebas  secara  bersama-sama  tidak  berpengaruh  terhadap  variabel
tidak bebasnya. H
:  semua  variabel  bebas  secara  bersama-sama  tidak  berpengaruh  terhadap variabel tidak bebasnya.
H
1
: minimal salah satu variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel tidak bebasnya.
Universitas Sumatera Utara
3.10.3  Koefisien determinasi R
2
.
Koefisien  Determinasi  yang  dinotasikan  R
2
,merupakan  suatu  ukuran yang  penting  dalam  regresi  karena  dapat  menginformisikan  baik  atau  tidaknya
model  regresi  yang  diestimasi.  Nilai  koefisien  determinasi  mencerminkan seberapa  besar  variasi  dari  variable  terikat  dapat  diterangkan  oleh  variabel
bebasnya. Bila R
2
= 0 artinya, variasi dari variabel terikat dapat diterangkan oleh variabel bebasnya.
Uji  koefisien  deteminasi  R,  melihat  berapa  proporsi  variasi  dari variabel  bebas  secara  bersama-sama  dalam  mempengaruhi  variabel  yang  tidak
bebas,  dengan  formula  Gujarati,  oleh  Sumarno  Zain,  1995  :  207  sebagai berikut:
R
2
=
Dimana : JK
R
= jumlah kuadrat regresi JK
y =
jumlah total kuadrat
3.11 Definisi Operasional
Definisi  operasional  adalah  suatu  definisi  yang  diberikan  kepada  suatu variabel  atau  konstruk  dengan  cara  memberikan  arti  atau  menspesifikasikan
kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur atau  variabel  tersebut  Nazir,  1983:126.  Dalam  arti  yang  singkat  definisi
operasional adalah cara untuk menjelaskan variabel yang digunakan oleh peneliti dalam  penelitian  ini.  Terdapat  empat  variabel  independen  dan  satu  variabel
dependen dalam penelitan ini.
Universitas Sumatera Utara
a  Modal  awal  yaitu  modal  awal  yang  ditanamkan  pengusah  dalam membuka dan menjalankan usahanya yang dinyatakan dalam  juta rupiah.
b  Pengalaman kerja yaitu ukuran tentang lama waktu atau masa kerja yang di tempuh seseorang yang dinyatakan dalam tahun.
c  Tingkat  pendidikan  yaitu  lama  pendidikan  formal  yang  ditempuh responden yang dinyatakan dalam tahun.
d  Pemberian kredit yaitu sejumlah penerimaan kredit kepada UKM yang di terima dan dijalankan dalam periode tertentu yang dinyatakan dalam juta
rupiah. e  Omset  yaitu  jumlah  hasil  usaha  kecil  mikro  yang  dinyatakan  dalam  juta
rupiah.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kota  Medan  memiliki  luas  26.510  hektar  265,10  km2  atau  3,6  dari keseluruhn  wilayah  Sumatera  Utara.  Dengan  demikian,  dibandingkan  dengan
kotakabupaten  lainnya,  Medan  memiliki  luas  wilayah  yang  relatif  kecil  dengan jumlah penduduk yang relatif besar. Secara geografis kota Medan terletak 3
30 –
3 43 Lintang Utara dan 98
- 35’ – 98
44’Bujur timur.
Topografi  kota  Medan  berada  pada  ketinggian  2,5 –  37,5  meter  diatas
permukaan  laut.  Secara permukaan  laut. Secara administratif, batas  wilayah kota medan adalah sebagai berikut :
-  Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka -  Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang
-  Sebelah barat berbatasan dengan kabupaten Deli Serdang -  Sebelah timur berbatasan dengan kabupaten Deli Serdang.
Secara  geografis  Kota  Medan  disukung  oleh  daerah-daerah  yang  kaya sumber  daya  alam,  seperti  Deli  Serdang,  Labuhan  Batu,  Simalungun,  Tapanuli
Utara, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Karo, Binjai dan lain-lain. Kondisi ini menjadikan  Kota  Medan  secara  ekonomi  mampu  mengembangkan  berbagai
kerjasama  dan  kemitraan  yang  sejajar,  salig  menguntungkan,  saling  memperkuat dengan daerah-daerah sekitarnya.
Universitas Sumatera Utara