37
2. Indikator Berpikir Kritis
Menurut Zeidler, bebrapa karakteristik orang yang mampu berpikir kritis antara lain ialah : a memiliki perangkat pikiran tertentu yang
dipergunakan untuk mendekati gagasanya dan memiliki motivasi kuat untuk mencari dan memecahkan masalah, b bersikap skeptis, yaitu
tidak mudah menerima ide atau gagasan kecuali telah membuktikan sendiri kebenarannya.
44
Mengacu pada karakteristik diatas maka dalam proses pembelajaran
mengharapkan peserta didik dapat berkembang menjadi manusia yang berpikir secara kritis, dengan bimbingan penuh pada proses perkembangan keterampilan berpikir
peserta didik. Kemampuan berpikir kritis seseorang berbeda-beda, untuk membedakannya diperlukan suatu indikator sehingga dapat dinilai tingkat berpikir
kritis seseorang. Menurut Ennis dalam Goal for A Critical Thinking Curiculum, terdapat lima tahap berpikir kritis dengan masing-masing indikatornya dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 2.1 Indikator Berpikir Kritis
45
Indikator Kata-kata operasional
Memberikan penjelasan sederhana Menganalisis pernyataan, mengajukan dan menjawab
pertanyaan klarifikasi Membangun keterampilan dasar
Menilai kredibilitas suatu sumber, meneliti dan menilai hasil penelitian
Membuat inferensi Mereduksi dan menilai deduksi, menginduksi dan
menilai induksi, membuat dan menilai penilaian yang berharga
Membuat penjelasan lebih lanjut Mendefinisikan
istilah, menilai
definisi, dan
mengidentifikasi asumsi Mengatur strategi dan taktik
Memutuskan sebuah tindakan dan berinteraksi dengan orang lain
Sumber : Muh. Tawil,
Liliasari. Berpikir Kompleks dan Implementasinya dalam Pembelajaran IPA Cet. I.
44
Wahab Jufri, Op.Cit, h 104.
45
Muh. Tawil, Op.Cit, h. 9.
38 Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa berpikir kritis
adalah suatu proses berpikir untuk memahami,
mengidentifikasi, menganalisis,
mengevaluasi dan mengambil keputusan untuk sesuatu yang diyakini dan dilakukan. Menurut Collegiate Assessment of Academic Proficiency CAAP tes berpikir kritis
bahwa tes mengukur keterampilan, menganalisis, mengevaluasi dan berpendapat. Meskipun sangat meyakinkan dikatakan bahwa berpikir kritis sangat
dibutuhkan dalam kehidupan manusia, namun berpikir kritis masih memiliki hambatan, yakni: 1 kurangnya informasi yang memadai, kemampuan membaca
yang buruk; 2 bias, prasangka, tahayul; 3 egosentrisme pemikiran yang memusat ke diri sendiri, pikiran sempit; 4 sosiosentrisme pemikiran yang memusat ke
kelompok; 5 tekanan kelompok; 6 pikiran tertutup, tidak percaya pada nalar; 7 berpikir jangka pendek, asumsi-asumsi yang tidak terbukti; 8 penyangkalan,
penipuan diri; 9 emosi yang menggebu-gebu.
46
C. Analisa Materi IPA Biologi