63
E.  Kerangka Berpikir
Kerangka  berpikir  merupakan  model  konseptual  tentang  bagaimana  teori berhubungan  dengan  berbagai  faktor  yang  telah  diidentifikasi  sebagai  masalah  yang
penting.  Berdasarkan  teori  yang  telah  dideskripsikan  tersebut,  selanjutnya  dianalisis secara  kritis  dan  sistematis,  sehingga  menghasilkan  sintesa  atau  kesimpulan  tentang
hubungan  antar  variabel  yang  diteliti.  Sintesa  tentang  hubungan  variabel  tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis.
77
Hakikat pembelajaran biologi meliputi empat unsur utama yaitu sikap berupa rasa ingin  tahu tentang benda, fenomena alam, mahluk  hidup,  serta hubungan sebab
akibat  yang  menimbulkan  masalah  baru  yang  dapat  dipecahkan  melalui  prosedur yang  benar.  Proses  berupa  prosedur  pemecahan  masalah  melalui  metode  ilmiah.
Produk  berupa  fakta,  prinsip,  teori,  dan  hukum.  Aplikasi  berupa  penerapan  metode ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari. Belajar biologi dapat membantu
peserta  didik  memahami  alam  dan  gejalanya,  karena  itu  belajar  biologi  banyak berkaitan  dengan  penelitian.  Pembelajaran  Biologi  mempunyai  karakteristik
tersendiri dibandingkan dengan ilmu-ilmu alam lainnya, belajar biologi berarti upaya untuk mengenal proses kehidupan nyata di lingkungan.
Permasalahan  yang  berkaitan  dengan  pelajaran  IPA  khususnya  pelajaran Biologi di sekolah saat ini yaitu, masih rendahnya kemampuan berpikir kritis peserta
didik.  Pembelajaran  Biologi  masih  didominasi  oleh  penggunaan  strategi
77
Sugiyono,  Metode  Penelitian  Pendidikan  Pendekatan  Kuantitatif,  Kualitatif,  dan  RD, Bandung: Alfabeta, 2010,  h. 91-92.
64 pembelajaran konvensional  yang berorientasi berpusat pada guru teacher centered,
sehingga  peserta  didik  hanya  mengandalkan  informasi  dari  guru,  serta  tidak terangsang  untuk  mengembangkan  kemampuan  berpikirnya.  Sehingga  diperlukan
variasi  dalam  proses  pembelajaran  di  kelas,  salah  satunya  yang  diteliti  oleh  penulis adalah strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir SPPKB. Strategi ini
diharapkan  dapat  diterapkan  serta  dapat  meningkatkan  kemampuan  berpikir  atau menganalisis  suatu  masalah  yang  dihadapkan  oleh  peserta  didik  sebagai  subjek
belajar. SPPKB ini akan diterapkan pada kelas XI SMA Al-Kautsar Bandar Lampung dalam  menyampaikan  materi  sistem  reproduksi  pada  manusia.  Proses  pembelajaran
dengan  menerapkan  strategi  pembelajaran  ini  diharapkan  dapat  meningkatakan kemampuan  berpikir  kritis  peserta  didik  karena  dalam  pembelajaran  melibatkan
peserta  didik  secara  penuh.  Pembelajaran  dilakukan  dengan  proses  pelacakan  untuk memahami  pengalaman  dasar  peserta  didik  mengenai  persoalan  yang  akan
dibicarakan  melalui  proses  dialog  dari  guru  yang  berpedoman  kepada  tujuan pembelajaran untuk menelaah fakta-fakta atau pengalaman anak sebagai bahan untuk
memecahkan  masalah.  Sehingga  peserta  didik  dapat  berpikir  dan  mengembangkan gagasan dalam upaya memecahkan persoalan.
Berdasarkan  penjelasan  dalam  latar  belakang  dan  identifikasi  masalah sebelumnya,  untuk  mengetahui  pengaruh  strategi  pembelajaran  peningkatan
kemampuan berpikir SPPKB terhadap berpikir kritis Biologi peserta didik kelas XI SMA Al-Kautsar Bandar Lampung. Diharapkan pembelajaran menggunakan SPPKB
dapat  mengembangkan  kemampuan  berpikir  kritis  peserta  didik  khususnya  kelas  XI
65 SMA  Al-Kautsar  Bandar  Lampung.  Adapun  bagan  alur  kerangka  berpikir  dapat
dilihat sebagai berikut :
Gambar 2.6 Kerangka Berpikir
Pembelajaran Biologi
Faktor Eksternal
Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan
Berpikir SPPKB
Indikator : 1.  Memberikan penjelasan sederhana
2.  Membangun keterampilan dasar 3.  Membuat infersi
4.  Membuat penjelasan lebih lanjut 5.  Mengatur strategi dan taktik
Hakikat Pembelajaran Biologi Proses
Produk Sikap
Aplikasi Faktor Internal
Tahapan SPPKB : 1.  Tahap Orientasi
2.  Tahap Pelacakan 3.  Tahap Pelacakan
4.  Tahap Konfrontasi 5.  Tahap Inkuiri
6.  Tahap Akomodasi 7.  Tahap Transfer
1.  Perhatian 2.  Minat
3.  Bakat
66
BAB III METODE PENELITIAN
A.  Setting Penelitian
Setting penelitian ini meliputi subjek dan waktu penelitian. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas XI sebanyak 4 kelas dengan jumlah 143 peserta didik di
SMA  Al-Kautsar  Bandar  Lampung.  Penelitian  ini  dilaksanakan  pada  bulan  Mei –
Juni  2016  Semester  Genap  tahun  ajaran  20152016  yang  mengacu  pada  kalender akademik sekolah untuk mata pelajaran Biologi.
B.  Metode dan Desain Penelitian
Metode  penelitian  pendidikan  adalah  cara  ilmiah  untuk  mendapatkan  data yang  valid  dengan  tujuan  dapat  ditemukan,  dikembangkan,  dan  dibuktikan,  suatu
pengetahuan tertentu sehingga dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi  masalah  dalam  bidang  pendidikan.
78
Metode  penelitian  yang digunakan  adalah  penelitian  eksperimental  yang  merupakan  satu-satunya  metode
penelitian  yang  dapat  menguji  secara  benar  hipotesis  menyangkut  sebab  akibat.
79
Desain  penelitian  yang  digunakan  adalah  quasy  experimental  design  yaitu  desain yang memiliki kelompok kontrol tetapi tidak berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol
78
Sugiyono,  Metode  Penelitian  Pendekatan  Kuantitatif  Kualitatif  dan  RD  Cet  X, Bandung Alfabeta, 2010 , h. 2-6.
79
Emzir,  Metode  Penelitian  Pendidikan  Kuantitatif    dan  Kualitatif  Cet.  IV,  Jakarta: Rajawali Press, 2010, h. 64.