80 JA
: Jumlah teste yang termasuk kelompok atas. JB
: Jumlah teste yang termasuk kelompok bawah. Adapun  klasifikasi  interprestasi  untuk  daya  pembeda  yang  digunakan
menurut Anas Sudijono adalah :
Tabel 3.7 Klasifikasi Daya Beda
Daya pembeda Interpretasi
0,20 Jelek
0,20 – 0,40
Sedang 0,40
– 0,70 Baik
0,70 – 1,00
Baik sekali Bertanda negative -
Jelek sekali
4.  Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan  mempunyai  taraf  kepercayaan  yang  tinggi  jika  tes  tersebut  dapat
memberikan  hasil  yang  tetap.  Reliabilitas  berhubungan  dengan  masalah ketetapan  hasil  tes.
100
Untuk  menentukan  tingkat  reliabilitas  tes  digunakan rumus Spearman - Brown yaitu :
r
nn
=
Keterangan : r
nn
: besarnya koefisien reliabilitas sesudah tes tersebut ditambah butir soal baru
n : berapa kali butir-butir itu ditambah
r : besarnya koefesien reliabilitas sebelum butir-butir soal ditambah
Nilai  koefisien  r  akan  dibandingkan  dengan  koofesien  tabel  r
total  =
r
a,n-2.
Menurut Arikunto, harga r yang diperoleh dikonsultasikan dengan r tabel
100
Suharsimi Arikunto, Op.Cit, h. 100.
81 product  moment  dengan  taraf  signifikan  5  0,05.  Jika  harga  r  hitung    r
tabel,  maka  soal  tersebut  reliabel.  Klasifikasi  reliabilitas  soal  adalah  sebagai berikut:
101
Tabel 3.8 Kriteria Reliabilitas Soal
Angka Batas Reliabilitas
Kriteria
0,800  r ≤ 1,000 Sangat tinggi
0,600  r ≤ 0,800 Tinggi
0,400  r ≤ 0,600 Cukup
0,200  r ≤ 0,400 Rendah
0,000  r ≤ 0,200 Sangat rendah
Instrumen  tes  uraian  berpikir  kritis  biologi  di  uji  reliabilitas menggunakan bantuan program ANATES Uraian Ver 4.0.5.
I.  Teknik Analisis Data 1.  Uji Normalitas
Uji  normalitas  dilakukan  untuk  mengetahui  apakah  sampel  yang diambil  dalam  penelitian  berdistribusi  normal  atau  tidak.  Uji  normalitas
populasi  harus  dipenuhi  sebagai  syarat  untuk  menentukan  perhitungan  yang akan dilakukan pada uji hipotesis berikutnya. Data yang diuji yaitu data kelas
eksperimen  dan  data  kelas  kontrol.  Uji  normalitas  yang  digunakan  peneliti adalah  uji  Liliefors.  Pada  metode  Liliefors,  setiap  data  X
i
diubah  menjadi bilangan baku z
i
dengan transformasi :
101
Ibid, h.10
82
Z
i
=
Keterangan: S
: simpangan baku data tunggal X
i
: data tunggal : rata-tata tunggal
Statistik uji untuk metode ini adalah : L = Maks | Fz
i
– Sz
i
| dengan
Fz
i
= P Z ≤ z
i
; Z ~ N0,1; Sz
i
= proporsi cacah Z ≤ z
i
terhadapseluruh z
i 102
Taraf signifikansi α = 0,05. Daerah Kritik DK ={ L   L  L
n ;
} ; n adalah ukuran sampel. Pengujian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a.  Pengamatan X
1
, X
2
, . . . . Nn dijadikan bilangan baku Z
1
, Z
2
, . . . . Zn dengan menggunakan  rumus  Z
i
= dan  s  masing-masing  merupakan  rata-
rata dan simpangan baku sampel. b.  Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal baku,
kemudian dihitung peluang Fz
i
= P Z ≤ z
i
. c.  Selanjutnya  dihitung  proporsi  Z
1
,  Z
2
,  .  .  .  .  Zn  yang  lebih  kecil  atau  sama dengan  Z
1.
Jika  proporsi  ini  dinyatakan  oleh  Sz
i
,  maka  Sz
i
=
d.  Hitung selisih Fz
i
– Sz
i
kemudian tentukan harga mutlaknya. e.  Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih tersebut.
Sebutlah harga terbesar ini L .
103
102
Budiyono, Statistika untuk Penelitian Cet. III,  Surakarta : UNS Press, 2009, h. 170.
83 Adapun kriteria pengujian adalah sebagai berikut :
Tolak H jika L
L
t
Terima H jika L
≤ Lt Kesimpulan :
1  Sampel  berasal  dari  populasi  yang  berdistribusi  normal  jika  H diterima atau ditolak H
1
. 2  Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal jika H
ditolak. Pengolahan data uji normalitas dalam penelitian ini diuji  Kolmogorov
Smirnov dengan bantuan program SPSS 16.0.
2.  Uji Homogenitas