Fertilisasi Kehamilan dan Kelahiran

53

e. Fertilisasi

Fertilisasi merupakan proses meleburnya sel telur dengan sperma. Pada manusia, proses ini berlangsung di dalam tubuh sehingga disebut fertilisasi internal. Fertilisasi diawali dengan proses kopulasi. Pada saat itu, sekitar 350 juta sperma dipancarkan kedalam vagina. Namun, hanya sebagian kecil sperma yang berhasil mencapai permukaan sel telur. Beberapa sperma berusaha masuk menembus lapisan pelindung sel telur yang terdiri atas korona radiata, zona pelusida, dan membran plasma. Pada umumnya, hanya satu sperma yang berhasil menembus lapisan pelindung sel telur dan membuahi sel telur fertilisasi. Bersamaan dengan masuknya sperma, sel telur mengeluarkan senyawa kimia tertentu yang berfungsi menghalangi sperma lainnya masuk ke dalam sel telur. Selanjutnya, sel terus meneruskan pembelahan meiosis II untuk menghasilkan sel kelamin yang haploid. Fertilisasi berlangsung sempurna ketika inti sel telur haploid sehingga membentuk zigot diploid. Zigot kemudian membelah secara mitosis di dalam oviduk dan berlangsung secara berulang kali dalam perjalanannya menuju uterus. Lebih kurang seminggu setelah fertilisasi, zigot telah berkembang menjadi satu struktur bola berongga, disebut blastosis. Selanjutnya blastosis bergerak ke uterus dan tertanam di dinding uterus. Proses demikian disebut implantasi. 63 63 Neil A. Campbell, J. B. Recee, L. G. Mitchell, BIOLOGI Edisi Kelima Jilid 3, Jakarta : Erlangga, 2004, h 157. 54

f. Kehamilan dan Kelahiran

Peristiwa utama pada terjadinya kehamilan adalah fertilisasi atau pembuahan yaitu bertemunya sel telur spermatozoa pria, pembelahan sel pada hasil fertilisasi tersebut zigot, dan nidasi atau implantasi zigot pada dinding saluran reproduksi. Pada keadaan normal, implantasi terjadi pada lapisan endometrium dinding kavum uteri. Kehamilan dipengaruhi berbagai hormon, diantaranya estrogen, progesteron, hCG human chorionic gonadotropin, human chorionic somatomammotropin, prolaktin, dan sebagainya. hCG adalah hormon aktif khusus yang berperan selama awal masa kehamilan, berfluktuasi kadarnya selama masa kehamilan. 64 Dari persatuan antara nukleus sperma dan nukleus ovum terbentuklah zigot yang diploid 2n. Zigot itu kemudian melanjutkan perjalanan menuju uterus dengan caa digerakkan oleh silia yang ada disepanjang oviduk. Pada awalnya, zigot itu hanya terdiri atas satu sel, tetapi kemudian membelah menjadi 2, 4, 8, 16, dan seterusnya menjadi morula. Morula membelah membentuk blastula. Blastula bebas dan bergerak menuju uterus untuk mengadakan implantasi. Sel-sel sebelah dalam blastula akan membentuk embrioblas, sedangkan bagian luar akan membentuk trofoblas. Tujuh hari setelah fertilisasi, blastula telah sampai di dalam uterus dan melakukan implantasi. Pada saat itu, dindingnya menebal dan melunak serta dilengkapi banyak pembuluh darah yang akan menyuplai nutrisi bagi embrio. 65 64 Eddyman W. Ferial, Op.Cit, h 45. 65 John W Kimball, Biologi Jilid 2 Edisi Kelima, Jakarta : Erlangga, h 376. 55 Perkembangan blastula berlanjut dengan pembelahan sel yang cepat dan beberapa migrasi sel dari satu tempat ke tempat lain di dalam embrio yang sedang berkembang. Maka terbentuklah dua bagian utama sel dan jaringan: 1 embrio yang sebenarnya yang akan lahir menjadi bayi, dan 2 membran ekstra embrio, yang akan memainkan sejumlah peranan vital dalam proses tersebut, tetapi akan dibuang pada waktu kelahiran. Membran ekstra embrio membentuk amnion, plasenta dan tali pusar. Amnion adalah suatu kantung yang mengelilingi embrio dan berisi cairan amnion. Plasenta tumbuh berhubungan dengan dinding uterus. Selama dua bulan pertama dalam kandungan, struktur dasar bayi sedang dibentuk. 66 Selama kurang lebih dua bulan, semua sistem dalam bayi telah terbentuk dalam keadaan rudimeter. Kemudian perkembangan dari fetus. Terjadinya kehamilan mengganggu siklus menstruasi. Implantasi embrio menghalangi rusaknya korpus luteum yang biasanya terjadi menjelang akhir minggu keempat dari siklus. Akibatnya sekresi progesteron terus terjadi sampai bulan kelima. Setelah lima bulan plasenta sendiri mensekresikan hormon progesteron dan ini cukup untuk memelihara kehamilan untuk waktu normal. Plasenta juga menghasilkan estrogen dan suatu hormon yang agak sama dengan hormon perangsang gonad FSH dan LH dari kelenjar hipofisis. Sekresi FSH dan LH selama kehamilan dihambat, sehingga perkembangan folikel baru dihalangi. Sekresi progesteron oleh plasenta berkurang, dan ini menghilangkan hambatan yang mencegah kontraksi uteus selama kehamilan. Hormon-hormon lainnya, yang menyebabkan kontraksi kuat uterus terlihat pada 66 Ibid. 56 waktu ini salah satunya adalah oksitosin yang dihasilkan dalam hipotalamus dan dilepaskan kedalam darah dari lobus posterior kelenjar hipofisis. Sejumlah zat yang sangat berhubungan disebut prostaglandin mula-mula diketahui dalam sperma juga terlihat dalam darah ibu dan dalam cairan amnion pada waktu kelahiran. Prostaglandin seperti oksitosin menyebabkan uterus berkontraksi dengan kuat sehingga mulailah pra-bersalin. 67 Hasil pertama dari pra-bersalin adalah membukanya serviks. Dengan kontraksi kuat yang terjadi amnion pecah dan cairan amnion mengalir keluar melalui vagina, kemudian bayi dikeluarkan. Pada waktu ini tali pusar dapat terluka. Paru-paru bayi membesar dan mulailah bernafas. Aliran darah melalui tali pusar berhenti, dan terjadilah pola aliran darah yang dewasa melalui jantung, aorta dan arteri-arteri pulmonalis paru-paru, setelah bayi lahir plasenta dan sisa-sisa tali pusat dikeluarkan. 68 Dijelaskan pula di dalam Al- Qur‟an proses perkembangan embrio di dalam rahim, yang di tegaskan dalam surat Al- Mu‟minun ayat 12 – 14 sebagai berikut :                                       67 Ibid, h 376-377. 68 Ibid, h 377-378. 57 Artinya : “Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati berasal dari tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani yang disimpan dalam tempat yang kokoh rahim. Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang berbentuk lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.” Q.S Al-Mu‟minun, 23:12-14. 69 Berdasarkan ayat tersebut dijelaskan di dalam Al- Qur‟an bahwa proses penciptaan manusia melalui beberapa tahapan. Tanah sebagai proses awal, dimana manusia merupakan keturunan dari Nabi Adam A.S. sedang nabi Adam sendiri diciptakan dari tanah. Sperma dan ovum yang menjadi manusia berasal dari sari-sari makanan yang dimakan manusia dan sari-sari makanan itu berasal dari tumbuh- tumbuhan dan hewan pemakan rumput-rumputan, sedang tumbuhan dan rumput- rumputan hidup di atas. Proses kedua adalah nutfah air mani. Setelah manusia memakan berbagai makanan yang bersumber dari tanah, yang pada akhirnya menjadi sperma dan ovum. Sperma dan ovum inilah yang disebut dengan nuthtah, yang mana keduanya akan keluar pada puncak dari kedua suami istri yang melakukan senggama. Proses ketiga ialah alaqah sesuatu yang melekat. Akibat senggama coitus antara suami-istri tadi yang mengeluarkan sperma dan ovum, yang kemudian keduanya bercampur dan menetap di rahim setelah berubah menjadi embrio alaqah. Proses keempat ialah mudhgah segumpal daging. Segumpal daging ini merupakan proses yang berasal dari alaqah. Segumpal daging yang sempurna mudhgah mukhallaqah itulah yang nantinya berproses menjadi bayi yang sempurna 69 Departemen Agama RI, Op. Cit, h. 342. 58 panca inderanya. Sedang segumpal daging yang tidak sempurna mudhgah gairu mukhallaqah itulah yang nantinya berproses menjadi bayi yang tidak sempurna panca inderanya. Proses selanjutnya ialah izham tulang belulang. Izham merupakan proses keenam penciptaan manusia menurut Al-Quran. Proses ini merupakan kelanjutan dari proses mudhgah. Dalam hal ini bentuk embrio sudah mengeras dan menguat sedikit demi sedikit tulang punggungnya. Proses_selanjutnva ialah lahm tulang belulang yang sudah terbungkus dengan daging. Lahm itu merupakan fase embrio saat itu tulang belulang yang ada sudah dibungkus dengan daging, sehingga embrio sudah menyerupai sebangsa ekor kecil yang perutnya buncit, dan merupakan fase terakhir dari bentuk embrio. Peniupan roh. Setelah itu dilengkapi pendengaran, penglihatan dan hati. Pada saat itu embrio sudah berubah menjadi bayi, mulailah ia bergerak. Setelah berproses selama sembilan bulan lebih, dan bayi yang ada dalam kandungan sudah sempurna prosesnya. maka lahirlah bayi tersebut dan mulailah ia menginjakkan kakinya di atas dunia ini sebagai khalifah Allah.

g. Laktasi