19
2. Pengertian dan Karakteristik SPPKB
Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir SPPKB adalah strategi pembelajaran yang bertumpu kepada pengembangan kemampuan berpikir
peserta didik melalui telaahan fakta-fakta atau pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang diajukan.
18
Joice dan Weil menyebut SPPKB dengan inquiry on information processing models learning about thinking. Menurut Joice dan
Weil, SPPKB adalah “Quite a number of models of teaching are designed to increase
students ability to process information more powerfully.”
19
SPPKB Merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan peserta
didik untuk memproses informasi lebih kuat. Sebagai strategi pembelajaran yang diarahkan untuk mengembangkan
kemampuan berpikir, SPPKB memiliki tiga karakteristik utama yaitu sebagai berikut:
20
a. Proses pembelajaran melalui SPPKB menekankan kepada proses mental peserta didik secara maksimal. SPPKB bukan strategi pembelajaran yang hanya
menuntut peserta didik sekedar mendengar dan mencatat, tetapi menghendaki aktivitas peserta didik dalam proses berpikir. Berpikir adalah salah satu cara yang
digunakan manusia untuk belajar. Pada saat berpikir, manusia belajar membuat solusi atas segala persoalan, mengungkapkan korelasi antara berbagai objek dan
18
Wina Sanjaya, Op.Cit, h. 226-227.
19
Bruce Joyce, et. al., Models of Teaching, America: Pearson Education, 2000, 6th Ed., p. 275.
20
Wina Sanjaya, Op.Cit, h. 231-232.
20 peristiwa, melahirkan prinsip dan teori, dan menemukan berbagai penemuan
baru. Oleh karena itu, para psikolog menyebut berpikir sebagai proses belajar yang paling tinggi. Proses berpikir tidak dapat dilepaskan dari akal manusia,
karena Allah memberi karunia berupa akal kepada manusia supaya mereka dapat berpikir dan menerima pelajaran. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa
Ta’ala dalam Al-Qur‟an surat Az-Zumar ayat 9 berikut:
Artinya : “apakah kamu Hai orang musyrik yang lebih beruntung ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan
berdiri, sedang ia takut kepada azab akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: Adakah sama orang-orang yang mengetahui
dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang yang
berakallah yang dapat menerima pelajaran”. Q.S Az-Zumar, 39:9.
21
Berdasarkan ayat tersebut manusia diperintahkan untuk berpikir dengan menggunakan akalnya agar dapat memahami ayat-ayat Allah. Demikian pula
dalam proses pembelajaran materi Sistem Reproduksi Pada Manusia, hendaknya peserta didik tidak langsung diberi konsep, akan tetapi sebaiknya mereka diberi
kesempatan untuk meningkatkan kemampuan berpikir dan membangun pengetahuan mereka sendiri berdasarkan pengalaman dalam kehidupan sehari-
hari.
21
Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta Selatan : PT Pantja
Cemerlang, 2010, h. 459.
21 b. SPPKB dibangun dalam nuansa dialogis dan proses tanya jawab secara terus-
menerus. Proses pembelajaran melalui dialog dan tanya jawab itu diarahkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan berpikir peserta didik, yang
pada gilirannya kemampuan berpikir itu dapat membantu peserta didik untuk memperoleh yang dikonstruksi sendiri.
c. SPPKB adalah model pembelajaran yang menyandarkan kepada dua sisi yang sama pentingnya, yaitu proses dan hasil belajar. Proses belajar diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan berpikir, sedangkan sisi hasil belajar diarahkan untuk mengkontruksi pengetahuan.
22
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir SPPKB merupakan suatu kegiatan
pembelajaran yang lebih mengutamakan pada kemampuan berpikir peserta didik. Dimana kegiatan berpikir tersebut membutuhkan suasana yang kondusif agar peserta
didik dapat berkonsentrasi dalam berpikir dan dapat memecahkan sebuah masalah yang telah diangkat menjadi tema pembelajaran. Dalam Strategi ini guru berperan
sebagai fasilitator dan menggiring peserta didik untuk berpikir secara kritis dalam menyelesaikan masalah serta guru juga harus dapat memahami kondisi mental peserta
didiknya sehingga dalam proses pembelajaran tidak akan mengalami kesulitan. Dalam SPPKB proses penyampaian materi tidak langsung disajikan kepada
peserta didik akan tetapi, peserta didik dibimbing untuk menemukan sendiri konsep yang harus dikuasai melalui proses dialogis yang terus menerus dengan
22
Wina Sanjaya, Op.Cit, h. 231-232.
22 memanfaatkan pengalaman peserta didik. SPPKB bukan hanya sekadar pembelajaran
yang diarahkan agar peserta didik dapat mengingat dan memahami berbagai data, fakta, atau konsep, akan tetapi bagaimana data, fakta dan konsep tersebut dapat
dijadikan sebagai alat untuk melatih kemampuan berpikir peserta didik dalam menghadapi dan memecahkan suatu persoalan.
23
SPPKB menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar, artinya peserta didik berperan aktif dalam setiap proses pembelajaran dengan cara menggali
pengalamannya sendiri, pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata melalui penggalian pengalaman setiap peserta didik dan perilaku dibangun atas kesadaran
sendiri. Dalam SPPKB kemampuan didasarkan atas penggalian pengalaman, tujuan akhir dari proses pembelajaran melalui SPPKB adalah kemampuan berpikir dengan
menghubungkan pengalaman dengan kenyataan. Pengetahuan yang dimiliki setiap individu selalu berkembang sesuai dengan pengalaman yang dialami, dan tujuan yang
ingin dicapai oleh SPPKB adalah kemampuan peserta didik dalam proses berpikir untuk memperoleh pengetahuan, maka kriteria keberhasilan ditentukan oleh proses
dan hasil belajar.
24
Dalam pola pembelajaran SPPKB, guru memanfaatkan pengalaman peserta didik sebagai titik tolak berpikir, bukan teka-teki yang harus dicari jawabannya.
SPPKB adalah pembelajaran yang bertumpu pada pengembangan kemampuan
23
Arif Nurohman, Ashari, Nurhidayati, “Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dalam Pemecahan Masalah Fisika Menggunakan Model Think Talk Write Berbasis Strategi Pembelajaran
Peningkatan Kemampuan Berpikir”, Jurnal Penelitian Pendidikan, Radiasi Vol.5 No.1. September 2014, h. 15-16
24
Ibid, h. 233-234.
23 berpikir, artinya tujuan yang ingin dicapai oleh SPPKB adalah bukan sekedar peserta
didik dapat menguasai sejumlah materi pelajaran, akan tetapi bagaimana peserta didik
dapat menguasai sejumlah materi pelajaran, akan tetapi bagaimana peserta didik dapat mengembangkan gagasan-gagasan dan ide-ide melalui kemampuan secara
verbal. Hal ini didasarkan kepada asumsi bahwa kemampuan berbicara secara verbal merupakan salah satu kemampuan berpikir. Telaah fakta-fakta sosial atau
pengalaman sosial merupakan dasar pengembangan kemampuan berpikir, artinya pengembangan gagasan dan ide-ide didasarkan kepada pengalaman sosial anak dalam
kehidupan sehari-hari berdasarkan kemampuan anak untuk mendeskripsikan hasil pengamatan terhadap fakta dan data yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari.
25
3. Hakikat Kemampuan Berpikir dalam SPPKB Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir SPPKB adalah
strategi yang bertumpu pada kemampuan berpikir peserta didik. Kemampuan berpikir merupakan sekumpulan keterampilan yang kompleks yang dapat dilatih sejak usia
dini. Menurut Suryabrata berpikir adalah proses aktif dinamis yang bersifat ideasional dalam rangka pembentukan pengertian, pembentukan pendapat, dan penarikan
kesimpulan. Sedangkan menurut Conny, berpikir adalah proses mental yang terjadi karena berfungsinya otak dalam rangka mencari jawaban atas suatu persoalan,
menemukan ide-ide, mencari pengetahuan, atau sekedar untuk berimajinasi.
25
Ibid, h. 225-227.
24 Menurut Peter Reason, berpikir thingking adalah proses mental seseorang
yang lebih dari sekedar mengingat remember dan memahami comprehending. Menurut Reason mengingat dan memahami lebih bersifat pasif daripada kegiatan
berpikir thingking. Mengingat pada dasarnya hanya melibatkan usaha penyimpanan sesuatu yang telah dialami untuk suatu saat dikeluarkan kembali atas permintaan,
sedangkan memahami memerlukan perolehan apa yang didengar dan dibaca serta melihat keterkaitan antar aspek dalam memori.
26
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir merupakan kemampuan otak untuk membangun pengetahuan baru yang
digunakan untuk memecahkan masalah. Oleh sebab itu, SPPKB bukan hanya sekedar strategi pembelajaran yang diarahkan agar peserta didik dapat mengingat dan
memahami berbagai data, fakta, atau konsep, akan tetapi bagaimana data, fakta, dan konsep tersebut dapat dijadikan sebagai alat untuk melatih kemampuan berpikir
peserta didik dalam menghadapi dan memecahkan suatu persoalan.
4. Latar Belakang Filosofis dan Psikologis SPPKB