Uji tingkat kesukaran Uji Daya Pembeda

78 Validitas suatu tes dinyatakan dengan angka kolerasi koefesien r. Dengan kriteria kolerasi koefesien sebagai berikut : Tabel 3.5 Koefisien Validitas Soal Koefesien Korelasi Kriteria 0.80 – 1.00 Sangat tinggi 0.60 – 0.79 Tinggi 0.40 – 0.59 Cukup 0.20 – 0.39 Rendah 0.00 – 0.20 Sangat rendah Validitas pada penelitian ini menggunakan dua jenis validasi, yaitu validitas isi berupa validasi ahli dan validitas konstruk berupa perhitungan menggunakan bantuan program ANATES Uraian Ver 4.0.5.

2. Uji tingkat kesukaran

Instrumen soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. 96 Instrumen yang terlalu mudah tidak akan merangsang peserta didik untuk mempertinggi usahanya dalam memecahkan masalah sedangkan soal yang terlalu sukar akan menyebabkan peserta didik putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya. 97 Untuk mengetahui tingkat kesukaran, digunakan rumus sebagai berikut : P i = Keterangan : P i : tingkat kesukaran butir i : jumlah skor butir i yang dijawab benar oleh teste Sm i : skor maksimum 96 Ibid, h. 222. 97 Ibid, h. 207. 79 N : jumlah teste. 98 Penafsiran atas tingkat kesukaran butir tes digunakan kriteria menurut Thorndike dan Hagen dalam Sudijono sebagai berikut : Tabel 3.6 Interprestasi Tingkat Kesukaran Butir Tes Besar P Interprestasi P 0,30 0,30 P 0,70 P 0,70 Sukar Cukup sedang Mudah Instrumen tes uraian berpikir kritis biologi di uji tingkat kesukaran menggunakan bantuan program ANATES Uraian Ver 4.0.5.

3. Uji Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. 99 Rumus untuk menentukan daya pembeda adalah sebagai berikut : D = P A - P B Dimana : P A = dan P B = Keterangan : DP : Daya Beda P A : Proposisi peserta didik kelompok atas yang dapat menjawab butir soal dengan benar. P B : Proposisi peserta didik kelompok bawah yang dapat menjawab butir soal dengan salah. BA : Banyaknya testekelompok atas yang menjawab benar. BB : Banyaknya teste kelompok bawah yang menjawab benar. 98 Harun Rasyid, Mansur, Penelitian Hasil Belajar, Bandung: CV Wacana Prima, 2007, h. 225. 99 Ibid, h. 226. 80 JA : Jumlah teste yang termasuk kelompok atas. JB : Jumlah teste yang termasuk kelompok bawah. Adapun klasifikasi interprestasi untuk daya pembeda yang digunakan menurut Anas Sudijono adalah : Tabel 3.7 Klasifikasi Daya Beda Daya pembeda Interpretasi 0,20 Jelek 0,20 – 0,40 Sedang 0,40 – 0,70 Baik 0,70 – 1,00 Baik sekali Bertanda negative - Jelek sekali

4. Reliabilitas Instrumen