2.10 Konsep Dasar
System Development Life Cycle SDLC
Dalam pengembangan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Naskah Bahan Ajar Non Cetak ini, menggunakan model pendekatan SDLC System
Development Life Cycle yakni pendekatan melalui beberapa tahap untuk
menganalisa dan merancang sistem dimana sistem tersebut dikembangkan melalui penggunaan siklus kegiatan penganalisa dan pemakai secara spesifik.
Ada tujuh tahap SDLC Kendall Kendall, 2005 : 10-13, yaitu : 1 Mengidentifikasi Masalah, Peluang, dan Tujuan
Di tahap pertama dari siklus SDLC ini, penganalisa fokus pada identifikasi masalah, peluang, dan tujuan-tujuan yang hendak dicapai.
2 Menentukan Syarat-Syarat Informasi Dalam tahap berikutnya, penganalisa memasukkan apa saja yang menentukan
syarat-syarat informasi untuk para user yang terlibat. Penganalisa berusaha untuk memahami informasi apa yang dibutuhkan user agar bisa ditampilkan
dalam pekerjaan mereka. 3 Menganalisa Kebutuhan Sistem
Untuk tahap berikutnya ialah menganalisa kebutuhan-kebutuhan sistem. Dalam tahap ini perangkat-perangkat dan teknik-teknik tertentu akan
membantu penganalisa menentukan kebutuhan. Pada tahap ini penulis menggunakan flowchart system.
4 Merancang Sistem yang Direkomendasikan Dalam tahap desain dari SDLC ini, penganalisa sistem menggunakan
informasi-informasi yang terkumpul sebelumnya untuk mencapai desain
1. Mengidentifikasi masalah, peluang, dan tujuan
2. Menentukan syarat-syarat informasi
3. Menganalisa kebutuhan- kebutuhan sistem
4. Merancang sistem yang direkomendasikan
5. Mengembangkan dan merekomendasikan
perangkat lunak 6. Menguji dan
mempertahankan sistem 7. Mengimplementasikan dan
mengevaluasi sistem
sistem informasi yang logik. 5 Mengembangkan dan Mendokumentasikan Perangkat Lunak
Pada tahap ini penganalisa bekerjasama dengan programmer untuk mengembangkan software yang diperlukan. Kemudian penganalisa juga
bekerjasama dengan user mengembangkan dokumentasi software yang efektif. 6 Menguji dan Mempertahankan Sistem
Sebelum sistem informasi dapat digunakan, maka harus dilakukan pengujian terlebih dahulu. Beberapa pengujian dilakukan oleh programmer sendiri.
Sebagian lagi dilakukan oleh sistem analis bekerjasama dengan programmer. 7 Mengimplementasikan dan Mengevaluasi Sistem
Pada tahap terakhir dari pengembangan sistem, penganalisa membantu dalam mengimplementasikan sistem informasi.
Gambar 2.4
Tujuh Tahap SDLC Kendall, 2005
2.11 Basis Data
database dan DBMS Database Management System
Berikut ini akan dijelaskan pengertian tentang basis data dan DBMS.
2.11.1 Basis Data Database
Database merupakan kumpulan file yang saling berhubungan. Akan
tetapi, database tidak hanya kumpulan file. Record di dalam tiap file harus dapat dihubungkan dengan record di dalam file lain Whitten, et al, 2004. Penjelasan
lain dari database yaitu tidak hanya merupakan kumpulan file. Lebih dari itu, Database
adalah pusat sumber data yang caranya dipakai oleh banyak pemakai untuk berbagai aplikasi. Inti dari Database adalah Database Management System
DBMS, yang memperbolehkan pembuatan, modifikasi, dan pembaharuan database
, mendapatkan kembali data, dan membangkitkan laporan. Orang yang memastikan bahwa database memenuhi tujuannya disebut administrator
Database Kendall, 2005. Menurut Kadir 2003, basis data adalah suatu
pengorganisasian kumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktifitas untuk memperoleh informasi.
2.11.2 DBMS Database Management System
DBMS merupakan koleksi terpadu dari database dan program-program
komputer utilitas yang digunakan untuk mengakses dan memelihara database. Program-program tersebut menyediakan berbagai fasilitas operasi untuk
memasukkan, melacak, dan memodifikasi data ke dalam database, mendefinisikan data baru, serta mengolah data menjadi informasi yang
dibutuhkan Ladjamudin, 2005. Pendapat lain menyatakan DBMS adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara,
mengontrol, dan mengakses basis data dengan cara yang praktis dan efisien Kadir, 2003. Semua operasi input dan output yang berhubungan dengan