BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Karakteristik Tanaman Cabai Rawit Capsicum frutescens L.
Menurut Steenis et al. 2005, tanaman cabai rawit diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub-divisio : Angiospermae
Class : Dicotyledonae
Famili : Solanaceae
Genus : Capsicum
Spesies : Capsicum frutescens L.
Tanaman cabai rawit merupakan tanaman herba yang hidup lama, tegak, bercabang lebar, tinggi 0,5-1,5 meter. Daun tersebar, sering juga 2-3 bersama-
sama dan selanjutnya tidak sama besarnya, tangkai 0,5-3,5 cm; helaian daun bulat telur memanjang atau bulat telur bentuk lanset, dengan pangkal runcing dan ujung
yang menyempit, 1,5-10 kali 0,5-5,5 cm. Bunga diujung atau di ketiak; tangkai tegak dengan ujung yang mengangguk 1,5-2,5 cm. Kelopak bentuk lonceng,
dengan 5 gigi kecil, di bawah buah membesar. Mahkota bentuk roda, berbagi 5 dalam, taju runcing. Kepala sari ungu. Bakal buah beruang 2 jarang 3. Buah buni
bulat telur memanjang, merah rasanya sangat pedas Steenis et al. 2005. Cabai ditanami di areal paling luas diantara sayuran yang dibudidayakan
di Indonesia. Terdapat lima spesies cabai yang didomestikasi, yaitu C.annuum, C.frutescens, C.chinense, C.bacctum, dan C.pubescens. Di antara kelima spesies
tersebut yang memiliki potensi ekonomis ialah Capsicum annuum dan Capsicum frutescens. Kedua spesies ini dibudidayakan secara luas diseluruh dunia Permadi
dan Kusandari, 1999 dalam Siregar, 2005.
Universitas Sumatera Utara
Buah cabai rawit mengandung zat-zat gizi yang cukup lengkap yakni kalori, protein, lemak, karbohidrat, mineral kalsium, fosfor, besi, vitamin, dan
zat-zat lain yang berkhasiat obat, misalnya oleoresin, capsaicin, bioflavonoid, minyak atsiri, karotenoid kapsantin, kapsorubin, karoten, dan lutein. Cabai rawit
juga mengandung flavonoid, anti oksidan, abu dan serat kasar. Pada umumnya cabai mengandung 0,1-1 rasa pedas, yang disebabkan oleh kandungan zat
capsaicin dan hidrocapsaicin. Dibandingkan dengan jenis cabai besar termasuk paprika, kandungan capsaicin dan hidrocapsaicin pada cabai rawit cukup tinggi
sehingga cabai rawit memiliki rasa lebih pedas daripada jenis cabai lainnya Cahyono, 2003.
2.2 Pengaruh Salinitas Terhadap Tanaman