Berat Kering Akar g

Menurut Sipayung 2003, mekanisme morfologi tanaman terhadap cekaman salinitas antara lain yaitu mengecilkan ukuran daun. Ukuran daun yang lebih kecil sangat penting untuk mempertahankan turgor. Ukuran daun yang lebih kecil secara langsung akan mempengaruhi berat kering tanaman bagian atas tajuk.

4.5 Berat Kering Akar g

Analisis sidik ragam rata-rata berat kering akar tiga varietas cabai rawit pada beberapa tingkat salinitas Lampiran 6.b menunjukkan bahwa salinitas berpengaruh nyata terhadap berat kering akar sedangkan varietas dan interaksinya tidak berpengaruh nyata. Pengaruh salinitas terhadap berat kering akar dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Rata-rata berat kering akar g tiga varietas cabai rawit pada berbagai tingkat salinitas Varietas Konsentrasi NaCl ppm Rata- rata 2000 4000 6000 8000 10000 V1 Lokal 2,36 ±0,45 2,06 ±0,83 1,86 ±0,32 1,43 ±0,61 1,27 ±0,40 0,97 ±0,96 1,65 V2 Genie 2,53 ±0,75 2 ±0,7 1,93 ±0,25 1,83 ±0,21 1,83 ±1,83 1,27 ±0,21 1,89 V3 Bhaskara 3,36 ±1,10 2,67 ±0,80 1,80 ±0,26 1,57 ±0,11 1,17 ±0,38 1,03 ±0,25 1,98 Rata- rata 2,84 a 2,24 a 1,86 a 1,61 b 1,42 b 1,09 b Ket: Angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda menunjukkan perbedaan yang nyata setelah uji Duncan pada taraf 5 Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat pengaruh salinitas terhadap rata-rata berat kering akar ketiga varietas cabai rawit tidak berbeda nyata pada tingkat pemberian NaCl 0-4000 ppm namun berbeda nyata dengan rata-rata berat kering akar pada tingkat pemberian NaCl 6000-10000 ppm. Rata-rata berat kering akar terbesar pada tingkat salinitas 0 ppm yaitu 2,84 g tidak berbeda nyata dengan rata-rata berat kering akar pada tingkat salinitas 2000 ppm dan 4000 ppm yaitu berturut- turut 2,24 g dan 1,86 g. Rata-rata berat kering akar terkecil pada tingkat pemberian NaCl 10000 ppm yaitu 1,09 g tidak berbeda nyata dengan rata-rata Universitas Sumatera Utara berat kering akar pada tingkat pemberian NaCl 6000 ppm dan 8000 ppm yaitu berturut- turut 1,61 g dan 1,42 g. Pengaruh salinitas terhadap berat kering akar tiga varietas cabai rawit dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5. Pengaruh salinitas terhadap berat kering akar V1 = -0,27x + 2,35 dan R 2 = 0,99; V2 = -0,19x + 2,39 dan R 2 = 0.84; V3 = -0,51x + 3,24 dan R 2 = 0.91 Dari Gambar 5 dapat dilihat bahwa berat kering akar ketiga varietas cabai rawit menurun seiring dengan meningkatnya pemberian NaCl hingga 10000 ppm. Laju penurunan berat kering akar varietas Bhaskara V3 adalah 0,51 g, varietas Lokal V1 adalah 0,27 g cm dan varietas Genie V2 adalah 0,19 g setiap ppm peningkatan salinitas. Penurunan berat kering akar ini di sebabkan karena penurunan tekanan turgor yang terjadi akibat adanya garam NaCl yang menyebabkan tingginya tekanan osmotik larutan tanah sehingga akar tanaman sulit menyerap air, sehingga berat kering akar semakin menurun seiring dengan meningkatnya konsentrasi NaCl. Ping-An et al. 2003 melaporkan bahwa salinitas mampu menghambat pemanjangan dan perkembangan sel akar. Pemberian NaCl sebanyak 2500 ppm pada tanaman kedelai menyebabkan penurunan pertumbuhan akar sebanyak 24 dan 54 sehingga secara langsung mengurangi berat kering akar. Hal ini juga didukung oleh Yuniati 2004 yang menyatakan bahwa pemberian NaCl 4000 Universitas Sumatera Utara ppm menyebabkan pertumbuhan tanaman mulai terhambat dan kecenderungan penurunan berat kering akar . Menurut Fitter dan Hay 1981, peningkatan konsentrasi garam terlarut di dalam tanah akan meningkatkan tekanan osmotik sehingga menghambat penyerapan air sehingga jumlah air yang masuk ke dalam akar akan berkurang yang mengakibatkan menipisnya jumlah persediaan air dalam tanaman. Menurut Sari et al. 2006, perlakuan larutan NaCl menurunkan penyerapan fosfor yang berperan penting dalam perkembangan akar. Defisiensi fosfor menyebabkan perkembangan akar tanaman terhambat sehingga akar yang terbentuk jumlahnya sedikit.

4.6 Rasio Tajuk Akar