Rasio Tajuk Akar Respon Pertumbuhan Tiga Varietas Cabai Rawit (Capsicum frutescens L. ) Pada Beberapa Tingkat Salinitas

ppm menyebabkan pertumbuhan tanaman mulai terhambat dan kecenderungan penurunan berat kering akar . Menurut Fitter dan Hay 1981, peningkatan konsentrasi garam terlarut di dalam tanah akan meningkatkan tekanan osmotik sehingga menghambat penyerapan air sehingga jumlah air yang masuk ke dalam akar akan berkurang yang mengakibatkan menipisnya jumlah persediaan air dalam tanaman. Menurut Sari et al. 2006, perlakuan larutan NaCl menurunkan penyerapan fosfor yang berperan penting dalam perkembangan akar. Defisiensi fosfor menyebabkan perkembangan akar tanaman terhambat sehingga akar yang terbentuk jumlahnya sedikit.

4.6 Rasio Tajuk Akar

Analisis sidik ragam rata-rata rasio tajuk akar tiga varietas cabai rawit pada beberapa tingkat salinitas Lampiran 6.c menunjukkan bahwa salinitas tidak berpengaruh nyata terhadap rata-rata berat kering akar ketiga varietas cabai rawit namun varietas berpengaruh nyata terhadap rata-rata berat kering akar ketiga varietas cabai rawit, sedangkan interaksi keduanya tidak berpengaruh nyata. Pengaruh salinitas terhadap rasio tajuk akar dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Rata-rata rasio tajuk akar tiga varietas cabai rawit pada berbagai tingkat salinitas Varietas Konsentrasi NaCl ppm Rata- rata 2000 4000 6000 8000 10000 V1 Lokal 3,78 ±0,47 4,47 ±1,22 3,79 ±0,26 3,57 ±1,14 3,5 ±0,72 3,8 ±1,29 3,81 a V2 Genie 1,49 ±0,72 2,35 ±2,12 1,65 ±0,24 1,76 ±0,51 1,43 ±0,55 1,75 ±1,80 1,74 b V3 Bhaskara 1,52 ±0,89 1,52 ±1,10 1,55 ±1,10 1,57 ±0,91 0,81 ±0,38 0,82 ±0,59 1,29 b Rata- rata 2,26 2,78 2,33 2,30 1,91 2,12 Ket: Angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda menunjukkan perbedaan yang nyata setelah uji Duncan pada taraf 5 Universitas Sumatera Utara Dari Tabel 6 dapat dilihat rata-rata rasio tajuk akar paling besar pada varietas Lokal V1 yaitu 3,81 berbeda nyata dengan rata-rata rasio tajuk akar varietas lainnya namun rata-rata rasio tajuk akar antara Varietas Genie V2 dan varietas Bhaskara V3 tidak berbeda nyata. Rata- rata rasio tajuk akar paling kecil pada V3 yaitu 1,29. Rasio tajuk akar merupakan perbandingan antara berat kering tajuk dan berat kering akar dan menurunnya rasio tajuk akar untuk setiap tanaman akan berbeda- beda disebabkan oleh tanggap masing-masing tanaman. Penurunan rasio tajuk akar pada tanaman menunjukkan bahwa tanaman yang terkena stress garam cenderung mengalokasikan hasil fotosintatnya pada bagian tajuk sehingga biomassa tanaman lebih besar pada bagian tajuk dibanding akar, namun varietas Bhaskara V3 pada tingkat pemberian NaCl 8000 ppm dan 10000 ppm menunjukkan rasio tajuk akar yang amat kecil yaitu 0,81 dan 0,82 yang artinya bahwa pada tingkat salinitas tersebut, berat kering akar varietas Bhaskara jauh lebih besar daripada berat kering tajuknya. Hal ini terjadi karena tanggap setiap tanaman terhadap suatu cekaman seperti salinitas akan berbeda-beda. Menurut Sipayung 2003, tingkat stres yang dialami tanaman akibat salinitas berbeda-beda pada berbagai spesies dengan toleransi yang tidak sama terhadap konsentrasi garam yang berbeda. Pengaruh salinitas terhadap rasio tajuk akar tiga varietas cabai rawit dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6. Pengaruh salinitas terhadap rasio tajuk akar V1 = -0,086x + 4,03 dan R 2 = 0,22; V2 = -0,038x + 1,83 dan R 2 = 0,048; V3 = -0,16x + 1,69 dan R 2 = 0,64 V2 V1 V3 Universitas Sumatera Utara Walaupun pengujian secara statistik menunjukkan pengaruh yang tidak berbeda nyata, dari Gambar 6 dapat diketahui laju penurunan rasio tajuk akar yang berbeda-beda pada masing- masing varietas seiring dengan meningkatnya pemberian NaCl hingga 10000 ppm. Varietas Bhaskara V3 memiliki laju penurunan rasio tajuk akar terbesar yaitu 0,16,varietas Lokal V1 sebesar 0,086 dan varietas Genie V2 sebesar 0,038 setiap ppm peningkatan salinitas. Neto et al. 2004 menyatakan bahwa salinitas menyebabkan perubahan pada parameter morfologi seperti tinggi tanaman, dan juga rasio tajuk akar. Pada tanaman jagung yang diberi perlakuan cekaman salin, terjadi penurunan dalam analisis pertumbuhan seperti berat kering tajuk, berat kering akar, laju asimilasi bersih dan laju pertumbuhan nisbi. Hal ini didukung oleh Yuniati 2004 yang menyatakan bahwa pemberian NaCl pada media tumbuh menyebabkan penurunan berat kering akar hingga 31, sebab tanaman yang terkena stress garam cenderung mengalokasikan hasil fotosintatnya pada bagian tajuk yang secara langsung berakibat pada menurunnya rasio tajuk akar. Syakir et al. 2008 menambahkan pengaruh osmotik dari salinitas menyebabkan penurunan laju pertumbuhan tanaman dan perkembangan karakteristik seperti rasio tajuk akar. Penurunan berat kering tajuk dan berat kering akar akibat perlakuan NaCl, secara langsung akan mempengaruhi rasio tajuk akar sehingga rasio tajuk akar mengalami penurunan seiring dengan peningkatan konsentrasi NaCl. Menurut Fitter dan Hay 1981, ion-ion yang umumnya dapat mencapai konsentrasi larutan yang cukup untuk menimbulkan masalah osmotik pada tanaman tanpa terlebih dahulu mempunyai toksisitas spesifik yang menimbulkan kematian adalah klorida dan sulfat. Kedua ion ini secara khusus berikatan dengan natrium sebagai kation. Natrium akan mempengaruhi sifat-sifat tanah jika terdapat dalam keadaan yang berlebihan dalam tanah. Peningkatan konsentrasi garam terlarut di dalam tanah akan meningkatkan tekanan osmotik sehingga menghambat penyerapan air dan unsur-unsur hara yang berlangsung melalui proses osmosis. Jumlah air yang masuk ke dalam akar akan berkurang sehingga mengakibatkan menipisnya jumlah persediaan air dalam tanaman. Universitas Sumatera Utara

4.7 Kandungan Klorofil