Penyemaian Benih Penanaman Pemeliharaan Tanaman disiram dengan air tanpa perlakuan selama satu minggu pertama Perlakuan Pengamatan Variabel yang Diamati

b. Cabai Rawit Varietas Genie Tanaman herba, tegak, bercabang. Tinggi tanaman 0,8-1 meter. Daun tersebar, sama besar atau tidak sama besar. Tangkai 1,5-4 cm, helaian daun berbentuk lanset dengan pangkal meruncing dan ujung menyempit. Lebar daun 2,5-4,5 cm. Bunga di ujung atau diketiak, tangkai bunga tegak dengan ujung yang mengangguk. Bunga bentuk lonceng berwarna putuh keruh. Kelopak 5 helai, mahkota 5 helai. Buah buni, bulat telur memanjang. Buah muda berwarna hijau, buah tua berwarna merah cerah. Permukaan buah mengkilap. Panjang buah sekitar 3-4 cm dan diameter buah sekitar 0,6 cm. Buah lebat dan rasa sangat pedas. Umur panen 50-55 hari setelah tanam. Tumbuh di dataran rendah dan tinggi. Produksi per pohon mencapai 1 kg dan perkecambahan 85. c. Cabai Rawit Varietas Bhaskara Tanaman herba, tegak, bercabang. Tinggi tanaman 0,9-1,1 meter. Daun tersebar, sama besar atau tidak sama besar. Tangkai 1-5 cm, helaian daun berbentuk lanset dengan pangkal meruncing dan ujung menyempit. Lebar daun 3- 6,5 cm. Bunga di ujung atau diketiak, tangkai bunga tegak dengan ujung yang mengangguk. Bunga bentuk lonceng berwarna putuh keruh. Kelopak 5 helai, mahkota 5 helai. Buah buni, Buah muda berwarna putih kekuningan, buah tua berwarna oranye kemerahan atau merah cerah. Panjang buah 3-6 cm, diameter 0,7 cm. rasa yang sangat pedas. Umur panen 64 hari setelah pindah tanam,potensi hasil sekitar 0.8 kg tanaman.

3.4.4 Penyemaian Benih

Media persemaian terdiri dari campuran tanah humus dan kompos 1:1. Sebelum disemai, bibit direndam dalam air hangat selama 1-2 jam untuk mempercepat perkecambahan. Benih disebar merata pada wadah berisi media tanah kemudian ditutupi tipis tanah, kemudian diletakkan di tempat yang dinaungi hingga berumur 7-8 hari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2008. Setelah bibit berkecambah membentuk 4 helaian daun, bibit dipindahkan ke polibag besar. Universitas Sumatera Utara

3.4.5 Penanaman

Tanaman cabai yang telah berumur satu bulan dan memiliki ukuran yang seragam meliputi tinggi tanaman dan diameter batang untuk tiap perlakuan dipindahkan dan di tanam ke dalam polibag yang telah berisi tanah yang telah dipersiapkan sebelumnya.

3.4.6 Pemeliharaan Tanaman disiram dengan air tanpa perlakuan selama satu minggu pertama

pertumbuhan di polibag agar tanaman beradaptasi dengan lingkungan di polibag dan pertumbuhannya seragam. Penyemprotan pestisida, fungisida, dan insektisida dilakukan jika terjadi serangan penyakit dan dilakukan penyiangan jika terdapat gulma.

3.4.7 Perlakuan

Tanaman yang telah berumur empat minggu setelah tanam diberi perlakuan dengan penyiraman NaCl sesuai dengan tingkatan konsentrasi yang sudah ditentukan yakni 0 ppm sebagai kontrol, 2000 ppm, 4000 ppm, 6000 ppm, 8000 ppm, dan 10000 ppm. Penyiraman dilakukan sesuai dengan kapasitas lapang yang telah ditentukan Pengukuran besar konsentrasi NaCl dilakukan dengan menggunakan alat refraktometer. Penyiraman dengan NaCl dilakukan sekali diawal. Perlakuan pada masing-masing varietas dihentikan sampai akhir fase vegetatif tanaman yang ditandai dengan munculnya bunga.

3.4.8 Pengamatan Variabel yang Diamati

a. Tinggi tanaman cm, diukur dari leher akar sampai daun terakhir yang telah membuka sempurna setiap minggu. Tinggi tanaman yang dianalisa adalah tinggi tanaman pada minggu terakhir fase pertumbuhan vegetatif. Universitas Sumatera Utara b. Diameter batang cm, diukur setiap minggunya dengan menggunakan jangka sorong. Diameter batang yang dianalisa adalah diameter batang pada minggu terakhir fase pertumbuhan vegetatif. c. Bobot kering tajuk g, setelah dilakukan pemanenan, tanaman dikeringkan di dalam oven dengan suhu 70 o C selama 48 jam atau sampai didapatkan bobot yang konstan. d. Bobot kering akar g, akar dikeringkan di dalam oven dengan suhu 70 o C selama 48 jam atau sampai didapatkan bobot yang konstan. Dilakukan setelah pemanenan. e. Rasio tajuk dan akar, dihitung pada akhir penelitian dengan cara membandingkan berat kering tajuk dengan berat kering akar. f. Jumlah Klorofil mgl, dihitung pada akhir percobaan dengan menggunakan alat spektrofotometer. Menurut Yoshida et al 1971, penghitungan jumlah klorofil dapat dilakukan sebagai berikut yaitu daun cabai rawit segar sebanyak 0,5 gram disayat dan diletakkan ke dalam mortar, lalu kemudian digerus, dan ditambahkan aseton 80 sebanyak 20 ml dan digerus kembali hingga klorofil meluruh pada aseton. Hasil gerusan disaring ke dalam labu takar, ditambahkan aseton 80 kembali hingga garis batas pada labu takar yang menunjukkan 50 ml, kemudian dihomogenkan dengan cara diaduk. Pengenceran dilakukan dengan cara mengambil 2,5 ml larutan ke dalam 25 ml aseton 80 dan dihomogenkan kembali. Kemudian dimasukkan ke dalam kuvet spektrofotometer dan dihitung jumlah klorofilnya. Rumus menghitung jumlah klorofil adalah sebagai berikut: Menghitung jumlah klorofil a = 0,0127 x A663-0,00269 x A645 mgl Menghitung jumlah klorofil b = 0,0229 x A645-0,00468 x A663 mgl Yoshida et al. 1971 Dimana, A645 = nilai absorbansi pada panjang gelombang 645 nm A663 = nilai absorbansi pada panjang gelombang 663 nm A652 = nilai absorbansi pada panjang gelombang 652 nm Universitas Sumatera Utara 34,5 = koefisien absorbsi spesifik untuk pigmen klorofil a dan b pada panjang gelombang 652 g. Diameter akar cm, diukur setelah pemanenan dengan menggunakan jangka sorong. h. Kerapatan stomata nmm bagian atas daun adaksial dan bawah daun abaksial, dihitung setelah pemanenan dengan menggunakan mikroskop. Sayatan daun adaksial dan abaksial dibuat membujur, diusahakan setipis mungkin, lalu diletakkan di atas object glass, kemudian tetesi dengan sedikit air dan ditutup dengan cover glass. Sayatan tersebut diamati di bawah mikroskop dan dihitung kerapatan stomatanya dengan membandingkan jumlah stomata dengan satuan luas pandang. Mikroskop yang digunakan adalah mikroskop biokamera merk Axio Carl Zeiss dan luas pandang diukur dengan mikrometer yang telah tersedia pada mikroskop sebesar 0,056 mm. i. Tebal daun mm, diukur setelah pemanenan dengan menggunakan mikrometer dan mikroskop. Dibuat sayatan melintang daun, diusahakan setipis mungkin, dijernihkan dengan pemutih selama 10 menit, dibilas dengan aquadest, lalu diletakkan di atas object glass, kemudian tetesi dengan sedikit air dan ditutup dengan cover glass. Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 10.

3.4.8 Analisis data