Berat Kering Tajuk g

mempengaruhi pembesaran akar sehingga diameter akar mengecil. Menurut Sari et al. 2006, perlakuan larutan NaCl menurunkan penyerapan fosfor yang berperan penting dalam perkembangan akar. Defisiensi fosfor menyebabkan perkembangan akar tanaman terhambat.

4.4 Berat Kering Tajuk g

Analisis sidik ragam rata-rata berat kering tajuk tiga varietas cabai rawit pada beberapa tingkat salinitas Lampiran 6.a menunjukkan bahwa salinitas dan varietas berpengaruh nyata terhadap berat kering tajuk namun interaksi keduanya tidak berpengaruh nyata. Pengaruh tingkat salinitas terhadap berat kering tajuk dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Rata-rata berat kering tajuk g tiga varietas cabai rawit pada berbagai tingkat salinitas Varietas Konsentrasi NaCl ppm Rata- rata 2000 4000 6000 8000 10000 V1 Lokal 8,8 ±1,41 8,6 ±0,85 7 ±0,90 5,1 ± 0,73 4,5 ±1,93 3,7 ±1,20 6,28 a V2 Genie 4,5 ±2,74 4 ±2,2 3,5 ±0,36 3,2 ±0,55 2,5 ±0,65 2,2 ±0,40 3,32 b V3 Bhaskara 4,8 ±1,29 3,5 ±1,55 2,6 ±1,65 2,4 ±1,31 0,86 ±0,28 0,76 ±0,38 2,49 b Rata- rata 6,03 a 5,37 a 4,37 a 3,57 b 2,62 b 2,2 b Ket: Angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda menunjukkan perbedaan yang nyata setelah uji Duncan pada taraf 5 Dari Tabel 4 dapat dilihat pengaruh salinitas terhadap rata-rata berat kering tajuk ketiga varietas cabai rawit tidak berbeda nyata pada tingkat pemberian NaCl 0-4000 ppm namun berbeda nyata dengan rata-rata berat kering tajuk pada tingkat pemberian NaCl 6000-1000 ppm. Pada ketiga varietas cabai rawit, rata-rata berat kering tajuk varietas Lokal V1 adalah yang terbesar yaitu 6,28 g dan berbeda nyata dengan rata-rata berat kering tajuk varietas lainnya namun rata-rata berat kering tajuk antara varietas Genie V2 dan varietas Bhaskara V3 tidak berbeda nyata. Universitas Sumatera Utara Pengaruh salinitas terhadap berat kering tajuk tiga varietas cabai rawit dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Pengaruh salinitas terhadap berat kering tajuk V1 = -1,13x + 9,11 dan R 2 = 0,95; V2 = -0,46x + 4,48 dan R 2 = 0,99; V3 = -0,80x + 4,51 dan R 2 = 0,95 Dari Gambar 4 dapat dilihat bahwa berat kering tajuk ketiga varietas cabai rawit menurun seiring dengan meningkatnya pemberian NaCl hingga 10000 ppm. Laju penurunan berat kering tajuk varietas Lokal V1 adalah 1,13 g, varietas Bhaskara V3 adalah 0,80 g dan varietas Genie V2 adalah 0,46 g setiap setiap ppm peningkatan salinitas. Semakin tinggi Konsentrasi NaCl yang diberikan maka berat kering tajuk tiga varietas cabai rawit akan semakin berkurang. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Neto et al. 2004, pada tanaman jagung yang diberi perlakuan cekaman salin, terjadi penurunan berat kering tajuk. Menurut Kurniasari et al. 2010, pemberian NaCl mulai dari 2000 ppm pada media tanam dapat menurunkan bobot kering tanaman nilam. Tanaman yang ditanam pada tanah bergaram NaCl akan mengalami penghambatan pembentukan cabang, yaitu cabang produktif tidak mampu memproduksi anakan baru Irwan, 2000. Pembentukkan cabang sekunder terhambat karena meningkatnya konsentrasi Na dan Cl di dalam sitoplasma sehingga dapat mengganggu aktivitas enzim, karena NaCl dapat menyebabkan denaturasi enzim Salisbury dan Ross, 1995. Pembentukan cabang yang terhambat secara langsung akan mempengaruhi berat tanaman bagian atas tajuk. Universitas Sumatera Utara Menurut Sipayung 2003, mekanisme morfologi tanaman terhadap cekaman salinitas antara lain yaitu mengecilkan ukuran daun. Ukuran daun yang lebih kecil sangat penting untuk mempertahankan turgor. Ukuran daun yang lebih kecil secara langsung akan mempengaruhi berat kering tanaman bagian atas tajuk.

4.5 Berat Kering Akar g