104
Mengenai penggunaan harta sianak yang berada dibawah perwalian oleh walinya sebenarnya tidak ada ketentuan spesifik dalam hukum formal yang mengatur
berapa banyak seorang wali miskin dapat menggunakan harta anak di bawah perwaliannya. Begitupula, tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai ukuran yang
akurat seberapa banyak harta milik anak yatim yang dapat dimanfaatkan menurut kepatutan. Namun, jika kita merujuk kepada Qur’an An-Nisa:6, seorang wali miskin
hanya diperbolehkan memanfaatkan harta anak yatim untuk sebatas kebutuhan pangan falya’kul yang sewajarnya. Namum pada kenyataanya bayak wali yang
mempergunakan harta anak yang dibawah perwalianya walaupun wali tersebut kaya tetapi ia mengambil manfaat dari harta anak yatim dibawah perwaliannya.
2. Mengenai Permasalahan Pertanahan
Mekanisme yang relevan untuk mendaftarkan hak anak yatim atas tanah adalah melalui program RALAS Reconstruction of Aceh Land Administration
System dimana “Anak yatim yang dibawah umur harus diwakili oleh wali dalam proses ini. Peranan wali dalam proses pendaftaran tanah adalah serupa dengan
peranan yang dijalankan pemilik tanah lainnya. Namun, sebelum wali dapat mendaftarkan tanah atas nama anak yatim harus terlebih dahulu mengisi formulir
bukti kesepakatan pewarisan dan formulir bukti kesepakatan”.
130
130
Keputusan Kepala BPN No. 114-II.2005 Tentang Manual Pendaftaran Tanah di Daerah- Daerah Pasca Tsunami, 33. Dicatat bahwa menurut hukum Indonesia, Jika penerima warisan lebih dari
satu orang akta pembagian waris yang memerinci pembagian harta harus terlampir pada saat pendaftaran dilakukan. Jika pada waktu didaftarkan belum ada akta pembagian warisnya, didaftar
peralihan haknya kepada para penerima waris sebagai hak bersama; Pasal 424-5 PP 241997.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
105
Penunjukan atau penetapan wali kerap kali dilakukan bersamaan dengan proses pendaftaran dan sertifikasi tanah yang diselenggarakan di bawah program
RALAS. “Penunjukan dan penetapan wali dalam program ini mempunyai tujuan yang lebih spesifik dan terbatas, yaitu untuk kepentingan mewakili anak yatim dalam
setiap langkah prosedur administratif mulai dari rapat kesepakatan warga, pengukuran dan pemetaan batas tanah warisan anak yatim, pengisian sejumlah
formulir, pengajuan keberatan bila perlu dan penerimaan sertifikat tanah atas nama anak yatim.”
131
Penetapan wali yang dilakukan Mahkamah Syar’iyah dalam program RALAS Reconstruction of Aceh Land Administration System ini berlangsung di luar gedung
pengadilan. Biasanya persidangan itu dilangsungkan dikantor gampongkelurahan atau meunasah yang terdapat di suatu gampong. Untuk penetapan wali ini,
masyarakat dibebaskan dari pembayaran biaya perkara. Pada umumnya perkara ini berlangsung singkat dengan menghadirkan calon wali dari anak.
Menurut Keputusan
Kepala BPN
No. 114-II.2005
Tentang Manual
Pendaftaran anah di Daerah-Daerah Pasca Tsunami: Anak dan anak yatim yang mempunyai hak waris atas tanah dapat mendaftarkan hak atas tanahnya atas nama
dirinya dengan bantuan dari wali, Bagi harta warisan yang belum selesai pembagiannya, maka sertifikat dapat diatas namakan sejumlah ahli waris, termasuk
ahli waris di bawah umur.
131
Arskal salim, Laporan Penelitian INTERNATIONAL DEVELOPMENT LAW ORGANIZATION IDLO
Post-Tsunami Legal
Assistance Initiative
for Indonesia
http:www.scribd.comdoc5623639312c-Program-RALAS terakhir diakses 17 Oktober 2012.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
106
Jika sertifikat tanah diterbitkan atas nama wali atau sanak keluarga yang lain selain atas nama anak yatim yang berhak, maka pihak manapun dapat mendatangi
BPN melalui tim RALAS, atau dengan menulis surat kepada kantor BPN, dan memohon agar sertifikat tanah diterbitkan kembali.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
107
BAB IV KENDALA DALAM PELAKSANAAN PERWALIAN TERHADAP ANAK
DIBAWAH UMUR KORBAN TSUNAMI DI BANDA ACEH
Didalam melaksanakan perwalian dan pengelolaan harta anak yang berada dibawah perwalian di Kota Banda Aceh tidak lepas dari hambatan-hambatan yang
timbul. Pembahasan terhadap hambatan dalam tulisan ini tidak hanya melihat dari hambatan yang timbul setelah penetapan perwalian namun juga hambatan dalam
pelaksanaan perwalian tersebut. Adapun hambatan dan permasalahan yang timbul antara lain adalah:
1. Kendala Sarana Perundang-Undangan