72
Undang undang perlindungan anak No.232002, KHI, serta peraturan peraturan yang memiliki muatan lokal yang relevan seperti Qanun.
3. Prosedur Pengajuan Permohonan Perwalian Pada Makamah Syar’iyah
Untuk mendapatkan hak perwalian maka langkah-langkah yang harus dilakukan untuk memperoleh hak perwalian melalui Mahkamah adalah sebagai
berikut: a. Mengumpulkan informasi tentang segala hal yang harus dipersiapkan atau
proses yang akan dilalui kepada petugas mahkamah, pengacara, atau lembaga- lembaga bantuan hukum.
b. Berdasarkan infomasi yang diperoleh, pemohon mempersiapkan surat permohonan yang antara lain memuat;
1 Identitas para pihak harus jelas pemohon dan termohon;
2 Harus jelas peristiwa yang diperselisihkan;
3 Menyebutkan apa yang menjadi tuntutannya, dengan melampirkan:
1 Foto kopi KTP yang masih berlaku; 2 Surat Keterangan Kematian dari Kepala Desa atau Rumah Sakit
3 Surat Kesepakatan keluarga jka telah dilakukan musyawarah
keluarga 4 Surat keterangan ahli waris dari Kepala Desa yang diketahui oleh
Camat.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
73
Jika pemohon berupa Badan Hukum, maka permohonan harus dilengkapi dengan; akta pendirian, daftar pengurus, dan daftar kekayaan, dengan memenuhi
ketentuan sebagai berikut: 1. Menghadirkan paling sedikit 2 dua orang saksi, sebaiknya dari kerabat yang
bersangkutan; 2. Permohonan diajukan ke Mahkamah Syar’iyyah kabupaten kota dimana
termohon bertempat tinggal; 3. Mengikuti proses persidangan dan mempersiapkan alat-alat bukti yang
diperlukan surat, saksi, dan lain-lain; 4. Menghadirkan paling sedikit 2 dua orang saksi, sebaiknya dari kerabat yang
bersangkutan; 5. Calon wali yang mengajukan permohonan ke Mahkamah Syar’iyyah setempat
sebaiknya sudah melakukan musyawarah keluarga untuk menentukan calon waliyang mengajukan permohonan untuk ditetapkan sebagai wali;
6. Menerima surat penetapan sebagai wali dan Mahkamah Syar’iyyah pengadilan.
Selain itu syarat mengajukan pencabutan hak perwalian adalah sebagai
berikut: 1. Membuat surat permohonan dengan melampirkan foto kopi KTP yang masih
berlaku, Surat Penetapan Wali foto kopi yang telah dilegalisir di kantor pos, kalau tidak memiliki surat penetapan yang asli.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
74
2. Jika tidak memiliki surat penetapan tersebut, maka kerabat dapat memintanya pada Mahkamah Syar’iyyah, yang mengeluarkan penetapan tersebut.
3. Menghadirkan paling sedikit 2 orang saksi dan mempersiapkan bukti-bukti lainnya yang mengetahui alasan-alasan pencabutan hak perwalian.
Dalam menetapkan perwalian, “Mahkamah Syar’iyah memiliki wewenang untuk menunjuk seorang wali, di mana orang tua anak itu sudah meninggal atau
belum cakap hukum”.
101
Penetapan wali tersebut, dapat diberikan kepada seseorang, atau badan hukum seperti yayasan, lembaga pemerintah atau lembaga non-
pemerintah, di Aceh, badan hukum tersebut adalah lembaga Baitul Mal yang dapat ditunjuk sebagai wali atau wali pengawas anak yang bersangkutan.
Hal ini ditentukan mengingat banyak anak yatim diasuh oleh orang yang tidak mempunyai kaitan kekeluargaan. Wali tersebut umumnya tidak memiliki hubungan
keluarga dengan anak yatim yang bersangkutan. Mengingat tidak adanya kriteria yang jelas dan kurangnya perlindungan secara hukum formal, maka sangat sedikit
sekali pengawasan yang dilakukan oleh badan resmi negara untuk memastikan bahwa wali tersebut informal dapat melaksanakan kewajibannya secara baik dan
bertanggung jawab.
Berikut merupakan perkara perwalian yang diputus Mahkamah Syariah kota Banda Aceh yang bervariasi dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2011 yang dapat
dilihat dalam tabel dibawah ini:
101
Lihat Pasal Pasal 33 1 Undang-Undang No.232002
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
75
Table 2: Perkara Perwalian yang di putus oleh Mahkamah Syariah Kota Banda Aceh
No. Tahun
Perwalian oleh salah
satu orang tua
Pencabutan Kekuasaan
Wali Penunjukan orang
lain sebagai wali oleh Pengadilan
Ganti rugi terhadap
wali
1. 2005
- -
154 -
2. 2006
- -
93 -
3. 2007
- 3
94 -
4. 2008
14 -
4 -
5. 2009
23 -
1 -
6. 2010
10 1
2 -
7. 2011
17 -
3 -
Sumber data Mahkamah Syariah kota Banda Aceh. Dari tabel diatas menunjukan perwalian anak dibawah umur yang tidak ada
orang tuanya banyak terjadi dari tahun 2005-2007. Sedangkan pada tahun 2008-2011 perwalian anak dibawah umur yang tidak ada orang tuanya tidak banyak terjadi hanya
beberapa kasus saja. Namun dari banyak perwalian yang terjadi hanya sedikit wali yang memenuhi kewajibannya seperti yang disebutkan dalam undang-undang yaitu
membuat dan melaporkan daftar harta anak yang dibawah perwaliannya, “bahkan dari tahun 2005-2011 mahkamah syariah tidah mendapatkan pelaporan dari wali terhadap
anak-anak yang sudah dewasa atau sudah menikah. Sehingga perwalian terhadapnya berakhir”.
102
4. Kedudukan Perempuan Dalam Perwalian