25
semua perundang-undangan yang terkait dengan perwalian, kemudian menganalisa hukum baik yang tertulis di dalam buku, melakukan pengkajian peraturan perundang-
undangan yang
berhubungan dengan
pengaturan hukum
dan implikasi
pelaksanaannya di Indonesia maupun hukum yang diputuskan melalui proses pengadilan.
Penelitian ini mengunakan metode deskriptif analitis, yang maksudnya adalah “suatu analisis data yang tidak keluar dari suatu ruang lingkup sampelyang
berdasarkan pada teori hukum yang bersifat umum diaplikasikan untuk menjelaskan seperangkat data atau menunjukan kamparasi datayang ada hubungannya dengan
seperangkat data lain”.
51
Dengan demikian penelitian ini diarahkan untuk menggambarkan dan sekaligus juga menganalisis fakta-fakta tentang perwalian dalam menjalankan fungsi
dan tanggung jawabnya sebagai wali dari anak dibawah umur. Sehingga pada akhirnya didapatkan gambaran tersebut dengan melihat kepada pemenuhan
kebutuhan masyarakat terhadap aturan hukum tentang perwalian ini.
2. Sumber Data
Dalam penulisan ini sumber data yang digunakan diperoleh dari data sekunder yang meliputi bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tertier
dan data primer, yaitu sebagai berikut: 1.
Data Sekunder, Terdiri dari bahan hukum primer, merupakan bahan hukum terkait, yang
terdiri atas peraturan perundang-undangan yang diurut berdasarkan hierarki perundang-undangan.
51
Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1997, hal.39.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
26
Bahan hukum sekunder, berupa semua publikasi tentang hukum yang bukan merupakan dokumen-dokumen resmi seperti buku-buku teks, kamus-kamus
hukum, hasil penelitian, hasil seminar, hasil karya dari kalangan hukum, makalah, majalah dan sebagainya, serta dokumen-dokumen lainnya yang
berkaitan tentang masalah. Bahan hukum tersier atau bahan hukum penunjang yaitu mencakup bahan
yang memberi petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, seperti kamus umum dan eksiklopedia dalam penelitian ini.
2. Data Primer
Data primer dilakukan dengan cara mengadakan wawancara secara langsung terhadap pihak terkait untuk melakukan dan memastikan validasi terhadap data
sekunder yang telah diperoleh dalam rangka melakukan pemecahan masalah.
3 .
Teknik Pengumpulan Data
a. Studi Kepustakaan
Menurut Bambang Waiuyo.“Sebagai penelitian hukum yang bersifat normatif, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui
penelitian kepustakaan Library Research yakni upaya untuk memperoleh data dari penelusuran literatur kepustakaan, peraturan perundang-undangan, majalah,
koran, artikel dan sumber lainnya yang relevan dengan penelitian.”
52
b. Wawancara
Disamping studi kepustakaan, penelitian ini juga melakukan “wawancara”
53
untuk mendapatkan data pendukung menjamin ketepatan dan keabsahan hasil
52
Bambang Waiuyo, Penelitian Hukum Dalam Praktek, Sinar Grafika, Jakarta, 1996, hal. 14.
53
Hermawan Warsito, Penghantar Metode Penelitian ,buku panduan mahasiswa, PT.
Gramedia Pustaka Utama,1997, hal. 71. Mengatakan wawancara merupakan alatq pengumpul data untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya, yaitu pewawancara, interviewer,Responden,
pedoman wawancara dan situasi wawancara.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
27
wawancara, maka wawancara dilakukan dengan narasumber yang memiliki kompetensi keilmuan dan otoritas yang sesuai, yaitu:
1. Ketua Mahkamah Syar’iyah kota Banda Aceh; 2. Anggota Baitul Mal kota Banda Aceh;
3. Anggota Majelis Permusyawaratan Ulama MPU Banda Aceh.
4. Analisis Data