Struktur Organisasi dan tata Kerja

53 Pedoman UmUm Pengelol aan pbb-p2

7. Kerjasama dengan pihak terkait

Telah dilaksanakan penandatanganan perjanjian kerjasama antara Pemerintah Kab. Way Kanan dengan PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, serta dengan PT. Bank Lampung. Kerjasama juga dilaksanakan dengan perusahaan perkebunan yang ada di Kab. Way Kanan, dengan tujuan untuk menggali potensi besar terhadap objek pajak yang belum dikenakan PBB-P2 pada perusahaan perkebunan tersebut. Kerjasama terus dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan perkebunan lainnya, mengingat di Kab. Way Kanan terdapat 10 sepuluh perusahaan besar yang bergerak di bidang perkebunan, dan didalamnya terdapat perkebunan plasma yang belum dikenakan PBB-P2.

C. tAhAP PelAKSAnAAn lAunChIng PemungutAn PBB-P2

Pemungutan PBB-P2 dilaksanakan mulai tanggal 1 Januari 2013. Peluncuran pemungutan PBB-P2 sebagai pajak daerah Kab. Way Kanan pada tanggal 25 Maret 2013 yang secara resmi dibuka oleh Bupati Way Kanan dan didampingi oleh Ketua DPRD Kab. Way Kanan. Sebagai rangkaian kegiatan launching juga dilaksanakan bulan panutan PBB-P2, ditandai dengan pembayaran PBB-P2 perdana oleh Bupati Way Kanan dan Ketua DPRD Kab. Way Kanan, diikuti jajaran Fokorpimda, para Kepala SKPD dan Pejabat di lingkungan Pemerintah Kab. Way Kanan, para tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan kalangan dunia usaha yang ada di Kab. Way Kanan. Pembayaran PBB-P2 dilakukan melalui loket pada pelayanan mobil keliling Bank BRI dan Bank Lampung yang telah disiapkan di lokasi kegiatan. “Membangun Kesadaran Masyarakat Terhadap Pajak Bumi Dan Bangunan Perdesaan Dan Perkotaan Sebagai Bentuk Peran Serta Masyarakat Dalam Pembangunan” Berdasarkan database PBB-P2 yang telah diserahkan Direktorat Jenderal Pajak, objek pajak yang telah terdaftar sejumlah 172.905 dengan nilai pajak sebesar Rp1.960.078.340 sedangkan untuk target PBB-P2 yang telah ditetapkan dalam APBD Kab. Way Kanan Tahun 2013 sebesar Rp2.300.000.000. Sebagai upaya optimalisasi Pendapatan dari sektor PBB-P2 dan sebagai upaya meningkatkan peran masyarakat dalam membangun Kab. Way Kanan melalui pemenuhan kewajiban perpajakan, Bupati Way Kanan mengambil langkah kebijakan dengan mengeluarkan Surat Edaran No.90096III.09- WK2013 tanggal 7 Maret 2013 tentang Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah dari Sektor Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan. 54 Pedoman UmUm Pengelol aan pbb-p2 Sebagai bentuk penghargaan reward atas kinerja LurahKepala Kampong selaku kolektor, Pemerintah Kab. Way Kanan memberikan uang perangsang kepada Lurah Kepala Kampong yang lunas tercepat dan tepat waktu untuk 3 tiga kampongkelurahan pada tiap-tiap kecamatan. Selain itu, bagi seluruh kampong yang lunas PBB-P2 akan diikutsertakan dalam pengundian umrohwisata rohani sebanyak 5 lima lurahkepala kampong setiap tahunnya. Sebaliknya, Pemerintah Kab. Way Kanan juga memberikan sanksi punishment kepada LurahKepala Kampong yang sangat rendah dalam pencapaian targetrealisasi PBB-P2. Sanksi dapat berupa penundaan pencairan dana rutin bagi kelurahan, dan Alokasi Dana Kampong ADK bagi kampong. “Membangun Sebuah Kemudahan Dalam Memberikan Pelayanan Pajak Bumi Dan Bangunan Perdesaan Dan Perkotaan Kepada Wajib Pajak” Untuk mempermudah dalam memberikan pelayanan PBB-P2 kepada masyarakat wajib pajak, Pemerintah Kab. Way Kanan menyiapkan sarana dan prasarana pendukung seperti:

1. Pelayanan dengan mobil keliling

Pelayanan dengan mobil keliling tersebut melayani pembayaran PBB-P2, pendaftaran objek pajak baru, pembetulan SPPT, pembatalan SPPT, serta mutasi subjekobjek PBB-P2.

2. Pembayaran PBB-P2 dapat dilakukan “Kapan Saja dan Dimana Saja”

Setiap wajib pajak PBB-P2 dalam melakukan pembayaran tidak harus bersusah payah datang ke bank yang ditunjuk dalam wilayah Kab. Way Kanan, tapi wajib pajak dapat melakukan pembayaran di bank yang ditunjuk dalam hal ini BRI dan Bank Lampung dimana saja dalam wilayah Republik Indonesia.

D. PenerImAAn PBB-P2

Target penerimaan PBB-P2 pada tahun 2013 adalah sebesar Rp3.363.548.096. Pada akhir tahun 2013, realisasi penerimaan PBB-P2 mencapai Rp3.318.005.478 atau 99 dari target yang ditetapkan. Realisasi penerimaan PBB-P2 tersebut mengalami peningkatan sebesar 138 dari realisasi tahun sebelumnya ketika PBB-P2 masih dikelola oleh Ditjen Pajak yaitu sebesar Rp1.395.764.179.