Kurang optimalnya tindakan penagihan pajak

88 Pedoman UmUm Pengelol aan pbb-p2 penerapan tahapan tindakan penagihan, keterangan mengenai pembayaran maupun angsuran untuk beberapa kasus piutang yang akan kedaluwarsa.

B. PenggOlOngAn KuAlItAS PIutAng

Dalam pengelolaan piutang pajak dikenal istilah penyisihan piutang pajak tidak tertagih. Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 201PMK.062010 tentang Kualitas Piutang Kementerian NegaraLembaga dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih, Penyisihan Piutang Pajak Tidak Tertagih dideinisikan sebagai cadangan yang harus dibentuk sebesar persentase tertentu dari akun piutang pajak berdasarkan penggolongan kualitas piutang pajak. Penyisihan piutang pajak tidak tertagih ini sangat penting dalam rangka penyajian aset berupa piutang pajak di neraca dengan nilai bersih yang dapat direalisasikan net realizable value. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih pada Kementerian NegaraLembaga wajib dilaksanakan berdasarkan prinsip kehati-hatian. Dalam rangka melaksanakan prinsip kehati-hatian tersebut, maka menteripimpinan lembaga wajib menilai kualitas piutang, memantau dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan agar hasil penagihan piutang yang telah disisihkan senantiasa dapat direalisasikan. Untuk membentuk penyisihan piutang pajak tidak tertagih, perlu dilakukan penilaian kualitas piutang pajak dengan mempertimbangkan jatuh tempo pembayaran dan upaya penagihan. Dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 201PMK.062010, kualitas piutang pajak itu sendiri dideinisikan sebagai hampiran atas ketertagihan piutang pajak yang diukur berdasarkan kepatuhan membayar kewajiban oleh Penanggung Pajak. Setelah dilakukan penilaian kualitas piutang, selanjutnya dilakukan penggolongan atas kualitas piutang tersebut. Penggolongan kualitas piutang juga berperan dalam menentukan pelaksanaan tindakan aktif dan manajemen administrasi piutang pajak sebagai upaya peningkatan kinerja dan pencapaian target pencairan piutang pajak. Sesuai dengan Perdirjen Pajak Nomor Per-02PJ2012 tentang Penggolongan Kualitas Piutang Pajak dan Cara Penghitungan Penyisihan Piutang Pajak sebagaimana diubah dengan Perdirjen Pajak Nomor Per-02PJ2013 dan Per-07PJ2013, kualitas piutang PBB-P2 digolongkan dalam 4 empat kualitas, yaitu kualitas lancar, kualitas kurang lancar, kualitas diragukan, dan kualitas macet. Ketentuan masing-masing golongan kualitas piutang adalah sebagai berikut: 1. Piutang PBB-P2 digolongkan dalam kualitas lancar apabila mempunyai umur piutang pajak sampai dengan 2 dua tahun. 89 Pengelol aan PIUtang PBB-P2 2. Piutang PBB-P2 digolongkan dalam kualitas kurang lancar apabila mempunyai umur piutang pajak lebih dari 2 dua tahun sampai dengan 5 lima tahun. 3. Piutang PBB-P2 digolongkan dalam kualitas diragukan apabila mempunyai umur piutang pajak lebih dari 5 lima tahun sampai dengan 10 sepuluh tahun. 4. Piutang PBB-P2 digolongkan dalam kualitas macet apabila: a. mempunyai umur piutang pajak lebih dari 10 sepuluh tahun; b. memenuhi syarat untuk dihapuskan sesuai peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan dan telah dibuat hasil laporan penelitian administrasi atau laporan hasil penelitian setempat yang menyimpulkan bahwa piutang tersebut memenuhi syarat diusulkan untuk dihapuskan; atau c. ketetapan PBB-P2 yang meliputi SPPT, SKP, STP, berdasarkan hasil pemutakhiran data objek danatau subjek pajak, memenuhi syarat untuk dibatalkan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan, yang pada tanggal laporan keuangan Surat Keputusan Pembatalan Ketetapan PBB-P2 yang tidak benar belum diterbitkan. Sehubungan dengan penyerahan piutang PBB-P2 kepada pemda, data piutang PBB-P2 yang diserahkan tersebut telah digolongkan pada masing-masing kualitas piutang PBB-P2. Penggolongan kualitas piutang ini sangat diperlukan oleh pemda untuk menetapkan kebijakan yang akan diambil dalam melaksanakan penagihan piutang tersebut, seperti menentukan prioritas penagihan piutang dan kemungkinan untuk menghapuskan piutang yang dianggap sulit untuk ditagih atau tidak mungkin dilakukan penagihan.

C. PengelOlAAn PIutAng PBB-P2

Pengelolaan piutang PBB-P2 merupakan salah satu bagian dalam proses pemungutan PBB-P2 yang tidak dapat dipisahkan untuk mendapatkan hasil yang optimal. Piutang PBB-P2 yang dikelola dengan baik dapat memberikan umpan balik yang positif sebagai sarana untuk melakukan koreksi dalam pelaksanaan pemungutan PBB-P2 sehingga sedapat mungkin dapat dihindari pada pemungutan PBB-P2 selanjutnya. Secara umum, pengelolaan piutang PBB-P2 oleh Ditjen Pajak dibagi dalam tiga kelompok, yaitu penatausahaan piutang PBB-P2, penagihan piutang PBB-P2, dan penghapusan piutang PBB-P2.