65
Pedoman UmUm Pengelol aan pbb-p2
b. Back Ofice Produksi
D. Sosialisasi
Dalam upaya pemberian informasi kepada masyarakat selaku wajib pajak WP terkait pengalihanpendaerahan PBB-P2 ke daerah, Pemerintah Kota Samarinda melakukan
sosialisasi sebagai berikut:
1. Sosialisasi melalui media elektronik a. Televisi;
b. Radio. 2. Sosialisasi melalui media massa, surat kabarkoran
3. Sosialisasi melalui SKPD terkait Kecamatan dan Kelurahan . 4. Sosialisasi melalui baliho, spanduk, banner
e. Penunjukan Bank Penerima Pembayaran PBB-P2
Pemerintah Kota Samarinda menunjuk Bank Kaltim sebagai bank penerima pembayaran PBB-P2.
Tahapan-tahapan yang dilakukan: a. Memorandum Of Understanding
MOU; b. Perjanjian Kerjasama PKS;
c. Sosialisasi kepada wajib pajak bahwa Bank Kaltim sebagai bank penerima pembayaran PBB-P2.
II. Pelaksanaan Pengelolaan PBB-P2
Tahapan pelaksanaan pengelolaan PBB-P2, yaitu:
A. Pencetakan massal SPPDtSPPt
Proses pencetakan massal dilakukan dalam 4 hari, lebih cepat dari yang dijadwalkan selama 7 tujuh hari. Output sebanyak 143 ribu lembar SPPDTSPPT dengan nominal
ketetapan yang termuat dalam DHKP, sesuai dengan data yang diterima dari KPP Pratama Samarinda.
66
Pedoman UmUm Pengelol aan pbb-p2
B. Pendistribusian SPPDt SPPt
Pada pelaksanaan pendistribusian SPPDTSPPT, Pemkot membentuk tim pendistribusian dengan melibatkan beberapa SKPD atau Aparatur terkait:
1. Dinas Pendapatan daerah 2. Kecamatan
3. Kelurahan
4. Pengurus RT Pendistribusian SPPDTSPPT ini dibagi menjadi 2 dua klasiikasi yaitu pendistribusian
untuk batasan pembayaran sampai dengan 1 juta buku 1, 2 dan 3 dilakukan oleh KecamatanKelurahan dan pengurus RT. Sedangkan untuk pembayaran 1 juta keatas
buku 4 dan 5 dilakukan oleh Dispenda.
Pendistribusian SPPDTSPPT yang disampaikan kepada wajib pajak WP setiap lembarnya diberikan insentif sebesar Rp.1.500,- seribu lima ratus rupiah.
C. Pelayanan
Dalam pelaksanan fungsi-fungsi pelayanan telah ditetapkan loket-loket sebagai berikut: 1. Loket PendaftaranMutasi
Loket pendaftaranmutasi ini berfungsi melakukan pelayanan: 1.1 Pendaftarandata baru
1.2 Data mutasi 1.3 Pemecahan objek pajak
1.4 Pembatalan SPPDTSPPT 1.5 Salah SPPDTSPPT
1.6 Penghapusan SPPDTSPPT 2. Loket Pengaduan Keberatan dan Keringan
Loket pengaduan keberatan dan keringanan berfungsi melakukan pelayanan: 2.1 WP yang keberatan akan ketetapan pajak Ukuran dan keadaan bumi dan
bangunan; 2.2 WP yang meminta keringanan atas ketetapan nominal pajak;
2.3 Veriikasi dan konirmasi. 3. Loket Penerimaan Pembayaran
67
Pedoman UmUm Pengelol aan pbb-p2
Loket Penerimaan Pembayaran melakukan fungsi penerimaan dan pembayaran. Petugas loket tersebut langsung dilayani oleh petugas Bank Kaltim sesuai dengan
komitmen pemkot bahwa petugas dari Dinas Pendapatan Daerah tidak bersentuhan langsung dengan uang pembayaran pajak dan untuk meminimalisir kebocoran
pajak.
III. Penerimaan PBB-P2
Target penerimaan PBB-P2 pada tahun 2012 adalah sebesar Rp22.500.000.000 yang pada akhir tahun 2012 terealisasi sebesar Rp22.700.000.000. Penerimaan PBB-P2
ini tidak hanya melebihi target tetapi juga melebihi realisasi tahun sebelumnya ketika PBB-P2 masih dikelola oleh Ditjen Pajak yaitu sebesar Rp 18.060.000.000. Pada tahun
2013, Pemerintah Kota Samarinda menetapkan target penerimaan PBB-P2 sebesar Rp27.500.000.000 pada APBD Kota Samarinda. Realisasi pada akhir tahun mencapai
sebesar Rp27.610.000.000. Terjadi peningkatan sebesar Rp4.910.000.000 dari tahun 2011. Hal ini menandakan kesuksesan pemerintah kota Samarinda dalam mengelola
PBB-P2.
IV. Permasalahan
1. Akurasi data piutang yang diserah terimakan 2. Adaptasi regulasi penunjang operasional PBB-P2
3. Validitas data objek dan subjek PBB-P2 4. Pemetaan SIG belum 100 untuk seluruh wilayah
5. Perubahan wilayah pemekaran belum terakomodir 6. SDM pelaksana masih perlu pembekalan lebih
7. Integrasi dan distribusi data PBB-P2 sesuai struktur Organisasi dan Tata Kerja
SOTK sesuai tugas pokok dan fungsi 8. Peningkatan kinerja pelayanan agar lebih akurat dan prima
9. Customisasi aplikasi data base
V. tindak lanjut terhadap Permasalahan
1. Dilakukan Cleansing Data piutang PBB-P2 dengan rencana 1991 – 2006
dihapuskan, 2007 – 2011 di cleansing dengan cara: • Konirmasi langsung ke wajib pajak
• Penerapan kebijakan tahun muda harus dibayar terlebih dahulu diloket pembayaran