Sosialisasi Pencetakan massal SPPDtSPPt

67 Pedoman UmUm Pengelol aan pbb-p2 Loket Penerimaan Pembayaran melakukan fungsi penerimaan dan pembayaran. Petugas loket tersebut langsung dilayani oleh petugas Bank Kaltim sesuai dengan komitmen pemkot bahwa petugas dari Dinas Pendapatan Daerah tidak bersentuhan langsung dengan uang pembayaran pajak dan untuk meminimalisir kebocoran pajak.

III. Penerimaan PBB-P2

Target penerimaan PBB-P2 pada tahun 2012 adalah sebesar Rp22.500.000.000 yang pada akhir tahun 2012 terealisasi sebesar Rp22.700.000.000. Penerimaan PBB-P2 ini tidak hanya melebihi target tetapi juga melebihi realisasi tahun sebelumnya ketika PBB-P2 masih dikelola oleh Ditjen Pajak yaitu sebesar Rp 18.060.000.000. Pada tahun 2013, Pemerintah Kota Samarinda menetapkan target penerimaan PBB-P2 sebesar Rp27.500.000.000 pada APBD Kota Samarinda. Realisasi pada akhir tahun mencapai sebesar Rp27.610.000.000. Terjadi peningkatan sebesar Rp4.910.000.000 dari tahun 2011. Hal ini menandakan kesuksesan pemerintah kota Samarinda dalam mengelola PBB-P2.

IV. Permasalahan

1. Akurasi data piutang yang diserah terimakan 2. Adaptasi regulasi penunjang operasional PBB-P2 3. Validitas data objek dan subjek PBB-P2 4. Pemetaan SIG belum 100 untuk seluruh wilayah 5. Perubahan wilayah pemekaran belum terakomodir 6. SDM pelaksana masih perlu pembekalan lebih 7. Integrasi dan distribusi data PBB-P2 sesuai struktur Organisasi dan Tata Kerja SOTK sesuai tugas pokok dan fungsi 8. Peningkatan kinerja pelayanan agar lebih akurat dan prima 9. Customisasi aplikasi data base

V. tindak lanjut terhadap Permasalahan

1. Dilakukan Cleansing Data piutang PBB-P2 dengan rencana 1991 – 2006 dihapuskan, 2007 – 2011 di cleansing dengan cara: • Konirmasi langsung ke wajib pajak • Penerapan kebijakan tahun muda harus dibayar terlebih dahulu diloket pembayaran 68 Pedoman UmUm Pengelol aan pbb-p2 • Mencari bukti-bukti pendukung yang bisa dipertanggungjawabkan • Membuat rekap piutang dan rencana penghapusan • Menyusun regulasi cleansing piutang • Penagihan intensif atas PBB-P2 terhutang 2. Penyusunan aturan pendukung operasional PBB-P2 berupa: Perwali, Juknis, SOP, Sisdur PBB-P2 termasuk Perwali tentang pengaturan piutang 3. Pendataan ulang 4. Pemetaan serta penilaian ulang objek pajak secara bertahap, terencana dan terukur. 5. Pengadaan dan pengolahan peta dasar terbaru, rekonstruksi aplikasiSIG sesuai dengan kebutuhan operasional sinkronisasi data dan sistem pembayaran untuk data wilayah terbaru. 6. Bimbingan teknis, pelatihan dan sertiikasi SDM secara berkelanjutan 7. Penyediaan sarana dan prasarana pendukung distribusi data dan pelatihan , dan penyesuaian alur berkas dan alur kerja sesuai tugas pokok dan fungsinya 8. Penyesuaian tatakerja dan prosedur pelayanan berbasis kinerja, percepatan prosedur penanganan berkas dan alur dokumen. 9. Dilakukan custom aplikasi dan database agar sesuai dengan kebutuhan operasional, penambahan fungsi baru dan integrasi sistem baru yang berkelanjutan dan berkesinambungan.