Peraturan Kepala Daerah tentang tata Cara Pengembalian Kelebihan Pembayaran PBB-P2

9 regUl asI dal am PemUngUtan PBB-P2 dI daerah b. Ruang lingkup Pembetulan SKPD, meliputi: 1 kesalahan tulis. Kesalahan tulis berupa kesalahan penulisan nama, alamat, Nomor Pokok Wajib Pajak Daerah, nomor SKPD, jenis pajak daerah, masa pajak atau tahun pajak, tanggal jatuh tempo, atau kesalahan tulis lainnya yang tidak mempengaruhi jumlah pajak terutang. 2 kesalahan hitung, meliputi: a kesalahan yang berasal dari penjumlahan danatau pengurangan danatau perkalian danatau pembagian suatu bilangan; atau b kesalahan hitung yang diakibatkan oleh adanya penerbitan SKPD, STPD, surat keputusan yang terkait dengan bidang perpajakan daerah, putusan banding, atau putusan peninjauan kembali. 3 kekeliruan penerapan ketentuan tertentu dalam peraturan perundang- undangan perpajakan. Kekeliruan penerapan ketentuan tertentu dalam peraturan perundang- undangan perpajakan berupa kekeliruan dalam penerapan tarif, kekeliruan penerapan sanksi administrasi, dan lain-lain. c. persyaratan bagi wajib pajak untuk mengajukan permohonan pembetulan; d. tata cara mengajukan permohonan pembetulan; e. rentang waktu proses pembetulan; dan f. surat keputusan pembetulan.

8. Peraturan Kepala Daerah tentang tata Cara Penagihan PBB-P2

Ketentuan yang dapat diatur antara lain: a. tata cara penerbitan surat teguransurat peringatansurat lainnya yang sejenis; b. tata cara penerbitan STPD; c. tata cara penerbitan surat paksa; dan d. batas waktu pelunasan tagihan.

C. StAnDArD OPerAtIng PrOCeDure SOP

SOP menguraikan hal terkait tata cara penyelesaian pelayanan PBB-P2 kepada wajib pajak yang secara nyata mempunyai suatu hak atas bumi, danatau memperoleh 10 Pedoman UmUm Pengelol aan pbb-p2 manfaat atas bumi, danatau memiliki, menguasai, danatau memperoleh manfaat atas bangunan. Dalam SOP dijabarkan juga proses bisnis pemungutan PBB-P2 antara lain: 1. pendataan dan penilaian; 2. penetapan dan pelayanan; 3. penerimaan dan manajemen IT; 4. penagihan; dan 5. pengawasan. Masing-masing proses bisnis tersebut dijabarkan dalam bentuk SOP yang berisi tentang: 1. pihak yang terkait dalam proses pemungutan PBB-P2; 2. tugas dan fungsi masing-masing pihak terkait; 3. formulir yang digunakan; 4. dokumen yang dihasilkan; dan 5. alur proses dari masing-masing proses bisnis pemungutan PBB-P2.