Menciptakan Peluang Konsep Kewirausahaan dan Kompetensi Kewirausahaan Kepala SMK

26 a Ma

A. Manajemen Unit Produksi Sebagai Sumber Belajar dan Pendapatan SMK

Manajemen berasal dari Bahasa Latin, yaitu dari asal kata manus yang berarti tangan dan agere yang berarti melakukan. Kata-kata itu digabung menjadi kata kerja managere yang artinya menangani. Managere diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggeris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda management, dan manager untuk orang yang melakukan kegiatan manajemen. Akhirnya, management diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan. Menurut Stoner 2000 manajemen adalah seni melaksanakan pekerjaan melalui orang-orang. Banyak deinisi manajemen yang telah diungkapkan oleh para ahli.Tery 1960 menyatakan manajemen adalah ilmu sekaligus seni. Nickels dan McHugh dalam Sule Saefullah, 2005 menyatakan manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya. Walaupun deinisi tentang manajemen berbeda-beda sesuai dengan pandangan dan pendekatannya,namun esensi manajemen dianggap, baik sebagai proses fungsi, sebagai tugas task, dan sebagai suatu seni dan ilmu. Fungsi manajemen menurut Fayol dalam Stoner, 2000 ada empat, yaitu: Planning, Commanding, Coordinating, and Controlling yang disingkat PCCC. Sedangkan Terry 1960 menyatakan fungsi manajemen adalah Planning, Organizing, Actualizing, and Controlling POAC. Manajemen sebagai fungsi meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, kepemimpinan, pemantauan, supervisi, evaluasi pelaporan, dan tindak lanjut hasil Gibson, 2003 Husaini, 2007.Tetapi liputan manajemen ini dapat lebih disederhanakan menjadi Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengawasan P3 . Karena pengorganisasian dan kepemimpinan dapat dimasukkan dalam pelaksanaan.Sedangkan pemantauan, supervisi, evaluasi pelaporan, dan tindak lanjut hasil pengawasan dapat dimasukkan ke dalam pengawasan. Kew a a aa Ke a a e a 27 Unit produksiSMK ialah suatu proses kegiatan usaha yang dilakukan sekolah secara berkesinambungan, bersifat akademis dan bisnis dengan memberdayakan warga sekolah dan lingkungan dalam bentuk unit produksi yang dikelola secara profesional Sartono, 2006. Oleh karena itu unit produksi juga merupakan suatu suatu wadah kewirausahaan dalam suatu organisasi yang memerlukan kewenangan khusus dari pimpinan sekolah kepada pengelola untuk melakukan tugas dan tanggungjawabnya secara demokratis. Karena unit produksi SMK adalah wadah kewirausahaan di sekolah maka harus dikelola secara akademisbisnis dan dilembagakan dalam suatu wadah usaha. Direktorat Pembinaan SMK2006menyatakan fungsi unit produksi SMK adalah 1 sebagai sub sistem dalam sistem sekolah yang melaksanakan peningkatan keterampilan, kreatifitas, serta profesionalisme guru dan mutu tamatan, 2 wadah inovasi pengembangan kurikulum muatan lokal, 3 tempat pelaksanaan uji kompetensi dan penyusunan standar kemampuan dasar produktif, 4 pendukung pengembangan dan perawatan peralatan serta fasilitas sekolah lainnya, 5 pendukung peningkatan kesejahteraan warga sekolah, dan 6 menjadi sarana promosi sekolah dan bentuk upaya membangun citra SMK. Sehubungan dengan ketercapaian tujuan dan fungsi unit produksi di atas kepala SMK dalam pengelolaan unit produksi dapat menerapkan manajemen berbasis sekolah dengan prinsip: 1 kemandirian, 2 akuntabilitas, 3 transparan, 4 kemitraan, 5 partisipasi, 6 efektif, dan 7 efesien.Prinsip-prinsip tersebut diuraikan sebagai berikut. 1. Kemandirian Kemandirian ialah otonomi dalam mengatur diri sendiri secara merdeka tidak tergantung pihak lain. Dengan otonomi yang lebih besar, manajer unit produksi SMK akan mempunyai kewenangan yang lebih besar dalam mengelola unit produksi sehingga unit produksi lebih mandiri. Melalui kemandiriannya, unit produksi SMK lebih berdaya dalam mengembangkan program-program sekolah sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang dimiliki. yang ada. Manajemen unit produksi SMK dilakukan secara otonomi mengandung arti bahwa