Memiliki Etika Konsep Kewirausahaan dan Kompetensi Kewirausahaan Kepala SMK
Kew a a aa Ke a a e a
27
Unit produksiSMK ialah suatu proses kegiatan usaha yang dilakukan sekolah secara berkesinambungan, bersifat akademis dan
bisnis dengan memberdayakan warga sekolah dan lingkungan dalam bentuk unit produksi yang dikelola secara profesional Sartono, 2006.
Oleh karena itu unit produksi juga merupakan suatu suatu wadah kewirausahaan dalam suatu organisasi yang memerlukan kewenangan
khusus dari pimpinan sekolah kepada pengelola untuk melakukan tugas dan tanggungjawabnya secara demokratis. Karena unit produksi SMK
adalah wadah kewirausahaan di sekolah maka harus dikelola secara akademisbisnis dan dilembagakan dalam suatu wadah usaha.
Direktorat Pembinaan SMK2006menyatakan fungsi unit produksi SMK adalah 1 sebagai sub sistem dalam sistem sekolah
yang melaksanakan peningkatan keterampilan, kreatifitas, serta profesionalisme guru dan mutu tamatan, 2 wadah inovasi
pengembangan kurikulum muatan lokal, 3 tempat pelaksanaan uji kompetensi dan penyusunan standar kemampuan dasar produktif,
4 pendukung pengembangan dan perawatan peralatan serta fasilitas sekolah lainnya, 5 pendukung peningkatan kesejahteraan warga
sekolah, dan 6 menjadi sarana promosi sekolah dan bentuk upaya membangun citra SMK.
Sehubungan dengan ketercapaian tujuan dan fungsi unit produksi di atas kepala SMK dalam pengelolaan unit produksi dapat menerapkan
manajemen berbasis sekolah dengan prinsip: 1 kemandirian, 2 akuntabilitas, 3 transparan, 4 kemitraan, 5 partisipasi, 6 efektif,
dan 7 efesien.Prinsip-prinsip tersebut diuraikan sebagai berikut.
1. Kemandirian Kemandirian ialah otonomi dalam mengatur diri sendiri secara
merdeka tidak tergantung pihak lain. Dengan otonomi yang lebih besar, manajer unit produksi SMK akan mempunyai kewenangan yang
lebih besar dalam mengelola unit produksi sehingga unit produksi lebih mandiri. Melalui kemandiriannya, unit produksi SMK lebih
berdaya dalam mengembangkan program-program sekolah sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang dimiliki. yang ada. Manajemen
unit produksi SMK dilakukan secara otonomi mengandung arti bahwa
28
a Ma
manajemen mampu memutuskan sendiri karena merekalah yang tahu yang terbaik bagi unit produksinya. Otonomi manajemen juga berarti
mampu mengatasi masalahanya sendiri. Otonomi unit produksi yang terus menerus akan menjamin keberlangsung sustanabilitas dan
pengembangan unit produksi SMK.
Otonomi harus didukung antara lain oleh kemampuan: merencanakan, mengorganisasikan, memotivasi, kepemimpinan
transformasional, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, berkomunikasi, berkoordinasi secara sinerjis, dan melakukan perubahan
organisasi jujur, adil, demokratis, transparan, adaptif, antisipatif, memberdayakan sumberdaya yang ada, dan memenuhi kebutuhan
sendiri.
2. Akuntabilitas Akuntabilitas ialah pertanggungjawaban tertulis sekolah kepada
stakeholder-nya. Semua kegiatan dalam mengelola unit produksi SMK yang sudah dilaksanakan harus dilaporkan kepada stakeholder
atau komite sekolah dalam suatu rapat sekolah sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan unit produksi SMK. Selanjutnya,
komite sekolah diberi kesempatan secukupnya untuk mempelajari Laporan Kinerja unit produksi SMK untuk diterima atau ditolak.
Adanya prinsip akuntabilitas dalam manajemen unit produksi SMK dapat mengurangi bahkan menghindarkan kecurigaan telah terjadi
KKN. Unit produksi SMK adalah milik sekolah dan menggunakan fasilitas dan dana milik sekolah dan atau milik investor. Oleh sebab itu,
sudah sewajarnya pihak manajemen melaporkan pemanfaatan fasilitas dan dana tersebut kepada pihak sekolah dan investor.
3. Transparan Transparan ialah keterbukaan. Keterbukaan dalam manajemen unit
produksiSMK dapat mengurangi bahkan menghilangkan rasa saling curiga antara sekolah dengan stakeholder-nya. Unit produksi SMKyang
dicurigai akan ditinggalkan stakeholder-nya. Stakeholder sekolah ialah orang-orang yang peduli dengan kemajuan sekolah. Stakeholder internal
sekolah adalah: siswa, guru, wakil kepala sekolah, kepala sekolah, dan