Ulat merusak tanaman kedelai berumur 3-4 minggu setelah tanam. Ulat makan dari gulungan daun. Apabila gulungan tersebut dibuka, daun akan tampak tinggal tulang-tulangnya.
Ulat diam di dalam gulungan daun yang direkatkan satu sama lain dengan benang air liurnya. Ulat membentuk kepompong di dalam gulungan daun tersebut.
5. Ulat Jengkal Plusia chalcites
Ulat jengkal berwarna hijau dan bergerak seperti menjengkal, bentuk larva tua mempunyai ciri khas. Ulat jengkal menyerang tanaman kedelai berumur muda dan tua. Dalam
satu musim tanam hanya dijumpai satu generasi. Daun yang terserang ulat pada populasi tinggi tinggal tulang daun saja atau bahkan habis sama sekali. Pada tahun 1983 luas serangan hama
ini mencapai 24000 ha dengan intensitas serangan 40.
5. Kepik Hijau Nezara viridula Gejala serangan:
Nimfa dan dewasa menghisap cairan biji kedelai. Serangan pada fase pembentukan dan pertumbuhan polongbiji menyebabkan polongbiji kempis, mengering dan gugur. Serangan
pada fase pengisian biji menyebabkan biji menjadi hitam dan busuk. Serangan pada polong tua menyebabkan kualitas biji menurun karena ada biji hitam pada biji atau biji menjadi keriput.
Gejala serangan jelas terlihat kulit biji dan kulit polong bagian dalam berupa bintik hitam atau coklat.
Pengelolaan: 1. Sanitasi tanaman inang liar jauh sebelum tanam
2. Pengamatan terutama dilakukan pada tanaman perangkap. Pengamatan dilakukan pada
umur 42, 49, 56, 63, dan 70 HST terhadap imago, telur dan nimfa. 3. Penggunaan pestisida dilakukan apabila populasi mencapai ambang pengendalian yang
mungkin terjadi hanya pada tanaman perangkap
7. Kepik Polong Riptortus linearis
Tingkat kerusakan secara ekonomis di lapang sulit untuk diperkirakan karena biasanya terjadinya kerusakan bersamaan dengan pengisap polong lainnya.
Gejala serangan: Kepik menyerang polong dan biji. Serangan pada fase perkembangan biji dan
pertumbuhan polong menyebabkan polong dan biji kempis, kemudian mengering dan polong dapat gugur. Serangan pada fase pengisian biji menyebabkan biji menjadi hitam dan busuk.
Serangan pada polong tua menyebabkan kualitas biji menurun karena adanya bintik-bintik hitam pada biji atau biji menjadi keriput. Gejala serangan jelas terlihat pada kulit biji dan kulit polong
bagian dalam berupa bintik hitam atau coklat. Kerusakan pada biji dan kulit polong disertai dengan serangan jamur.
8. Kutu Hijau Aphis sp
Kutu hidup dalam koloni dan perkembangbiakan secara parthenogenesis sehingga populasi dapat meningkat dengan cepat. Ekskresi kutu hijau menghasilkan embun madu yang
dapat merangsang tumbuhnya cendawan jelaga yang menutupi permukaan daun dan polong sehingga mengganggu fotosintesis. Populasi kutu hijau dipengaruhi oleh curah hujan yang
dapat menurunkan populasi. Kutu hijau berperan sebagai vektor penyakit virus kedelai antara lain virus kerdil kedelai, virus mosaik kuning dan virus kate kedelai.
Pengelolaan: 80
1. Tanam serentak pada areal yang cukup luas 2. Pergiliran tanaman dengan tanaman bukan inangnya
3. Menanam varietas toleran berbulu tegak 4. Penggunaan benih bermutu dan sehat
5. Pemantauan sedini mungkin 6. Pencabutan tanaman muda yang terserang virus
7. Pemanfaatan musuh alami diantaranya predator Coccinelidae, Menochilus sexmaculata,
Harmonia octomaculata, Verania lineata.
9. Kutu Kebul Bemisia tabaci