FAKTOR Dengan asumsi PT Arthamulia Sentosajaya dan publik akan menggunakan haknya, dimana PT

PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. 49 Rp 2.903.015 juta dan Rp 1.981.155 juta, sedangkan untuk GWM mata uang asing masing-masing adalah sebesar Rp 277.463 juta, Rp 413.550 juta dan Rp 334.395 juta. Rasio GWM Perseroan adalah sebagai berikut: Keterangan 30 Juni 2016 31 Desember 2015 2014 GWM yang wajib dibentuk GWM Rupiah Primer 6,50 7,50 8,00 Sekunder 4,00 4,00 4,00 GWM mata uang asing 8,00 8,00 8,00 GWM yang telah dibentuk GWM Rupiah Primer 6,91 7,71 8,03 Sekunder 17,77 11,76 11,67 GWM mata uang asing 8,69 9,89 8,41 6. Batas Maksimum Pemberian Kredit Dalam rangka menghindari kegagalan usaha bank sebagai akibat konsentrasi penyediaan dana, berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 73PBI2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum sebagaimana diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 813PBI2006, OJK menetapkan pembatasan persentase penyediaan dana kepada satu pihak atau satu kelompok terhadap total modal yang dimiliki bank dengan ketentuan sebagai berikut: I. Penyediaan dana kepada pihak terkait ditetapkan paling tinggi 10 sepuluh pesen dari modal bank; II. Penyediaan dana kepada 1 satu peminjam yang bukan merupakan pihak terkait ditetapkan paling tinggi 20 dua puluh persen dari modal bank; III. Penyediaan dana kepada 1 satu kelompok peminjam yang bukan merupakan pihak terkait ditetapkan paling tinggi 25 dua puluh lima persen dari modal bank; dan IV. Penyediaan dana kepada badan usaha milik Negara untuk tujuan pembangunan dan mempengaruhi hajat hidup orang banyak ditetapkan paling tinggi sebesar 30 tiga puluh persen dari modal bank. Sementara itu, Perseroan berkomitmen untuk menjaga BMPK agar seusai dengan ketentuan OJK. Perseroan telah memiliki kebijakan mengenai penyediaan dana dengan pihak berelasi, dalam hal penyediaan dana tertentu kepada pihak berelasi wajib mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris. Selain itu, guna meningkatkan dan mempermudah pengawasan terhadap penyediaan dana dengan pihak yang berelasi, Perseroan membuat serta mengkinikan daftar rincian pihak terkait berelasi yang merupakan rincian pihak-pihak yang memiliki hubungan pengendalian dengan Perseroan, baik secara langsung maupun tidak langsung, melalui hubungan kepemilikan, kepengurusan dan atau keuangan.

3. FAKTOR

–FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONDISI KEUANGAN PERSEROAN 1. Perubahan perilaku konsumen terhadap perubahan teknologi baru, kondisi demografi pasar dan faktor lainnya Bidang teknologi informasi dalam industri perbankan semakin hari semakin besar dan kompleks, atau dengan kata lain merupakan sesuatu yang mustahil apabila saat ini menjalankan bisnis bank tanpa memanfaatkan dukungan teknologi informasi dalam operasionalnya. Perseroan memandang pemanfaatan teknologi memberikan efektivitas dan efisiensi dari aspek keamanan data, kecepatan pelayanan, dan kemampuan bersaing. Saat ini nasabah mempunyai banyak pilihan dalam PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. 50 menentukan bank mana yang akan dipilihnya, oleh karena itu bank dengan teknologi yang unggul akan menjadi pilihan nasabah. Persepsi nasabah terhadap bank tidak akan lepas dari citra yang melekat pada bank tersebut, berbagai jenis produk dan layanan, dan kemampuan teknologi informasi pendukungnya, akan menjadi daya tarik bagi nasabah. Persaingan dalam memenuhi kebutuhan nasabah dalam hal terpenuhinya kemudahan dalam melakukan transaksi perbankan dimana saja dan kapan saja, turut mendorong persaingan teknologi perbankan. Oleh karena itu, bank-bank yang dapat memanfaatkan teknologi informasi secara cerdas dalam mendukung produk dan layanannya akan memenangkan persaingan tersebut. Perseroan lebih menitikberatkan pengelolaan teknologi informasi secara lebih efisien dan mampu mendukung kegiatan operasional secara optimal, khususnya dalam mendukung usaha-usaha untuk memperbaiki struktur pendanaan serta peningkatan pendapatan jasa-jasa fee based income. Pemasaran produk berdasarkan segmentasi demografi dikelompokan berdasarkan variabel-variabel pendapatan, jenis kelamin, pendidikan, usia, dan pekerjaan. Perseroan dalam menjalankan kegiatan usaha sebagai bank umum berfungsi menghimpun dana dari masyarakat untuk kemudian disalurkan kembali dalam bentuk pemberian kredit baik kepada individu dan masyarakat. Adapun jenis-jenis produk pendanaan dan produk-produk pinjaman yang ditawarkan oleh Perseroan terdapat dalam Bab VIII. 2. Perubahan dalam metode penjualan seperti perjanjian distribusi baru atau pengembangan tim penjualan Bisnis perbankan adalah bisnis dengan menjual jasa dan kepercayaan kepada konsumen, dimana saluran distribusi produk dan jasa bank adalah kantor cabang, yang secara langsung menyediakan produk dan jasa yang ditawarkan. Dengan semakin majunya teknologi, saluran distribusi dapat dilakukan melalui saluran telekomunikasi seperti telepon dan jaringan internet. Sejalan dengan hal tersebut, Perseroan senantiasa mengikuti perkembangan kondisi perbankan saat ini. Adapun sasaran-sasaran dibidang pendanaan dan perkreditan di Perseroan adalah sebagai berikut:  Terjadi perbaikan terhadap struktur dana pihak ketiga sehingga komposisi pendanaan posisi Juni Tahun 2016 terdiri dari 80,59 delapan puluh koma lima puluh sembilan persen deposito dan 19,41 sembilan belas koma empat puluh satu persen CASA.  Meningkatkan kinerja kantor cabang.  Meningkatkan citra perusahaan corporate image.  Ekspansi kredit tetap akan dilakukan secara selektif dengan mempertimbangkan tingkat permodalan, Loan to Funding Ratio LFR, dan disesuaikan dengan kondisi dan potensi wilayah. 3. Perubahan yang terjadi pada kompetitor Industri perbankan memiliki karakteristik yang berbeda dibanding dengan industri lainnya. Persaingan yang ketat dalam industri perbankan memaksa Perseroan untuk terus melakukan inovasi dalam memenangi persaingan pasar kredit dan pendanaan. Persaingan dapat terjadi antara usaha sejenis maupun dengan produk substitusi dari lembaga keuangan bukan bank. Faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing dibidang perbankan diantaranya adalah tingkat suku bunga, produk perbankan dan kemudahan akses terhadap sumber daya yang ada serta keunggulan komparatif yang dimiliki. Perseroan memandang semakin tajamnya persaingan usaha mendorong perbankan agar lebih inovatif dalam hal memperkenalkan teknologi dan produk baru, melakukan inovasi, memperbaiki manajemen, dan hal-hal lain yang dapat meningkatkan efisiensi dan menurunkan biaya produksinya. 4. Pengaruh produk baru atau penarikan produk Intensitas persaingan dalam industri perbankan, selain dipengaruhi oleh banyaknya bank yang beroperasi, secara signifikan dipengaruhi pula oleh banyaknya lembaga keuangan bukan bank lembaga keuangan lainnya yang memberikan ancaman substitusi bagi produk-produkjasa-jasa perbankan dan juga secara signifikan dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan pemerintah yang PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. 51 sifatnya dapat memperketat atau memperlonggar barrier to entry dalam industri perbankan. Signifikannya jumlah bank yang beroperasi dalam mempengaruhi intensitas persaingan, secara tidak langsung juga mencerminkan signifikannya pemerintah dalam mempengaruhi intensitas persaingan dalam industri perbankan. Karena itu, dalam hal fungsi bank sebagai lembaga intermediasi, produk industri perbankan yang menghadapi tekananancaman produk substitusi dari lembaga keuangan bukan bank, sudah seyogyanya bank tidak hanya mengandalkan sebagai besar penghasilannya dari interest spread income, tetapi juga dari berbagai produk pelayanan jasasusu yang harus semakin inovatif yang menghasilkan fee based income. Diversifikasi usaha akan dapat menekan besarnya spread karena biaya operasional yang timbul namun dengan menjaga rasio NIM Nett Interest Income yang wajar maka tingkat keuntungan diharapkan dapat terjaga. Oleh karenanya, Perseroan selalu optimis untuk dapat bertahan dalam bisnisnya sesuai dengan visinya, yaitu “Menjadi salah satu bank terbaik pilihan masyarakat yang dikagumi stakeholders. ” Dewasa ini belum ada kebijakan pemerintah seperti fiskal, moneter, pajak atau kebijakan lain yang mempengaruhi kegiatan operasional Perusahaan termasuk dampaknya. Namun demikian, manajemen Perseroan senantiasa memberikan perhatian penuh terhadap rencana kebijakan baru yang akan diterbitkan pemerintah dengan melakukan hal-hal antara lain sebagai berikut:  Kajian terhadap rencana kebijakan baru yang akan diterbitkan pemerintah termasuk dampaknya dan mempersiapkan seluruh infrastruktur yang dibutuhkan untuk melaksanakan rencana kebijakan baru tersebut serta proses sosialisasiedukasi kepada jajaran terkait melalui media online danatau pelatihan termasuk evaluasi efektivitas pelaksanaannya.  Bersifat pro aktif untuk memberikan saran dan masukan yang bermanfaat kepada otoritas terkait atas rencana kebijakan baru yang akan diterbitkan pemerintah, agar lebih tepat sasaran dan applicable dalam penerapannya Namun demikian, manajemen Perseroan senantiasa memberikan perhatian dan mendukung penuh terhadap kebijakan pemerintah yang berlaku dengan melaksanakannya secara patuh sesuai regulasi yang berlaku.

4. MANAJEMEN RISIKO