BELANJA MODAL CAPEX Dengan asumsi PT Arthamulia Sentosajaya dan publik akan menggunakan haknya, dimana PT

PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. 56  Peringkat Komposit 5 PK-5, mencerminkan kondisi bank yang secara umum tidak sehat sehingga dinilai tidak mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya. Per posisi 30 Juni 2016, tingkat kesehatan Perseroan berada pa da peringkat komposit baik yaitu “ PK-2”. Secara umum Perseroan dinilai sehat sehingga mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya tercermin dari peringkat faktor-faktor penilaian, antara lain profil risiko, penerapan GCG, rentabilitas, dan permodalan yang secara umum baik. Apabila terdapat kelemahan maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan. Adapun peringkat dari faktor-faktor penilaian Tingkat Kesehatan Bank untuk tahun 2013, 2014 dan 2015 adalah sebagai berikut: No. Faktor Peringkat 2013 2014 2015 1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris 2 1 1 2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi 2 1 1 3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite 2 2 2 4. Penanganan Benturan Kepentingan 2 2 2 5. Penanganan fungsi kepatuhan Perseroan 2 2 2 6. Penerapan fungsi audit intern 2 2 2 7. Penerapan fungsi audit ekstern 1 1 1 8. Penerapan fungsi manajemen risiko dan pengendalian intern 2 2 2 9. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan debitur besar 2 2 2 10. Transparansi kondisi keuangan dan non-keuangan Perseroan, laporan pelaksanaan GCG dan laporan internal 2 2 2 11. Rencana strategis Persoan 2 2 2 12. Transparansi Kondisi Keuangan Non Keuangan Bank 2 2 2 Skor Self Assessment Bank Artha Graha 2 2 2 KATEGORI Baik Baik Baik

6. BELANJA MODAL CAPEX

Sumber dana Perseroan mengenai pembelian barang modal CAPEX berasal dari ekuitas Perseroan dimana diantaranya terdapat setoran modal dan laba yang dihasilkan dari aktivitas operasi Perseroan. Pembelian barang modal saat ini tidak berdampak signifikan terhadap kinerja Perseroan. Rincian belanja modal Perseroan adalah sebagai berikut: a. Aset Tetap Dalam jutaan Rupiah Uraian 30 Juni 2016 31 Desember 2015 2014 Tanah - - - Gedung kantor 7.694 2.008 1.154 Inventaris kantor 17.114 36.629 20.935 Instalasi 16 1.703 672 Jumlah 24.824 40.340 22.761 PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. 57 b. Aset Tak berwujud Dalam jutaan Rupiah Uraian 30 Juni 2016 31 Desember 2015 2014 Perangkat lunak sistem core banking 5.534 53.567 51.851 Termasuk perangkat keras dan perangkat lunak sistem core banking yang disajikan pada akun “Aset Lain-lain”. Sejalan dengan nilai-nilai yang ditanamkan Perseroan, Perseroan senantiasa mendorong pemikiran inovatif untuk meningkatkan cara kerja, lebih baik dan lebih cepat. Oleh karenanya, pembelian barang modal yang dilakukan Perseroan sebagian besar berupa pengembangan sistem dan infrastruktur beserta inventaris kantor. Adanya penerapan PSAK baru dan peraturan OJK yang baru terkait dengan pelaporan ke OJK mengharuskan Perseroan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan sistem dan piranti lunak dan keras yang diperlukan untuk dapat memenuhi ketentuan dan peraturan baru tersebut. Belanja modal Perseroan sebagian besar ditujukan untuk memperluas jaringan operasional Perseroan dalam rangka mendukung kinerja operasional maupun finansial Perseroan. Seluruh belanja modal Perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2016 dan untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014, didanai oleh kas internal. Pengaruh pembelian barang modal terhadap kinerja Perseroan adalah kemampuan infrastruktur Perseroan dalam menangani aktivitas operasional yang tumbuh secara cepat dan tinggi, kemampuan pemenuhan kebutuhan pelaporan regulator yang semakin kompleks, online dan tepat waktu, kemampuan pemenuhan data statistik untuk pelaporan manajemen risiko dan pengelolaan Perseroan.

7. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN