UMUM Dengan asumsi PT Arthamulia Sentosajaya dan publik akan menggunakan haknya, dimana PT

PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. 29 V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN Analisis dan pembahasan ini harus dibaca bersama-sama dengan Ikhtisar Data Keuangan Penting pada Prospektus Bab IV.

1. UMUM

Izin usaha PT. Bank Inter-Pacific, Tbk. diubah melalui Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 749KEP.GBI2005 tanggal 16 Agustus 2005 tentang Perubahan Izin Usaha Atas Nama PT. Bank Inter- Pacific, Tbk. menjadi Izin Usaha Atas Nama PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk. Perseroan berdomisili di Kotamadya Jakarta Selatan dengan kantor pusat di Gedung Artha Graha, Kawasan Niaga Terpadu Sudirman, Jalan Jenderal Sudirman Kaveling 52-53, Jakarta Selatan. Perseroan memiliki 1 Kantor Pusat Operasional, 38 Kantor Cabang, 64 Kantor Cabang Pembantu, 14 Kantor Kas, 12 Payment Point, dan 174 jaringan ATM, yang berlokasi di Jakarta, Karawang, Bekasi, Bogor, Depok, Tangerang, Ambon, Bali, Balikpapan, Bandung, Bangka, Banjarmasin, Batam, Berau, Bitung, Cirebon, Cikarang, Garut, Jambi, Kendari, Kupang, Bandar Lampung, Makassar, Manado, Medan, Palembang, Pekanbaru, Pontianak, Samarinda, Semarang, Sidoarjo, Solo, Surabaya, Ternate dan Watampone. Perkembangan Industri dan Ekonomi Yang Mempengaruhi Bank Situasi perekonomian Indonesia pada tahun 2016 berkisar 5,18, namun demikian, Perseroan memiliki keyakinan bahwa prospek usaha ke depan akan tetap kondusif. Hal ini dikarenakan Moody’s Rating menegaskan kembali peringkat kredit Indonesia tetap di Baa3 dengan Outlook stable pada tahun 2017 mendatang. Hasil pemeringkatan ini mencerminkan kondisi stabilitas ekonomi Indonesia tetap terkendali dan menunjukkan kepercayaan untuk berinvestasi di Indonesia tetap tinggi sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Perseroan optimis dalam memiliki prospek usaha yang baik dengan adanya peningkatan efisiensi operasional yang didukung oleh pengembangan teknologi informasi di tengah persaingan industri perbankan yang berat. Perseroan juga akan terus menyempurnakan tata kelola perusahaan dan standar pengelolaan risiko untuk mewujudkan layanan perbankan yang lebih berkualitas. Perubahan Perilaku Konsumen Perubahan perilaku konsumen dipengaruhi oleh perubahan kebutuhan konsumen tersebut, dimana secara umum kebutuhkan konsumen atau nasabah Perseroan dibagi menjadi 2 kategori yaitu: a. Kebutuhan akan pelayanan. Untuk konsumen yang mengutamakan pelayanan, maka hal yang terpenting adalah memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada para nasabah dalam melakukan transaksi perbankan sehari- hari. Terkait dengan hal ini, Perseroan telah berusaha untuk meningkatkan layanan banking pada umumnya seperti ATM dan Internet Banking. Selain itu, Perseroan juga terus mengembangkan kerjasama dengan bank-bank lain untuk memudahkan nasabah dalam melakukan pembayaran tagihan rutinnya melalui Perseroan. Perseroan berkeyakinan apabila nasabah mendapatkan kepuasan atas pelayanan yang diberikan serta memperoleh kenyamanan dan kemudahan dalam melakukan transaksi perbankannya, maka kecenderungan perilaku konsumen untuk berpindah ke bank lain sangatlah minimal b. Kebutuhan akan investasi Untuk konsumen yang menjadi nasabah Perseroan untuk berinvestasi, maka hal terpenting adalah tingkat hasil investasi yang menarik dan adanya jaminan keamanan investasi yang ditawarkan Perseroan kepada nasabah. PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. 30 Strategi Usaha Menyikapi perkembangan ekonomi makro Indonesia serta kondisi internal Perseroan saat ini, maka strategi Perseroan untuk menghadapi persaingan perbankan yang semakin ketat di masa-masa yang akan datang antara lain adalah:  Menjaga ketersediaan sumber daya manusia secara kualitas dan kuantitas sesuai dengan kebutuhan organisasi.  Kualitas portofolio terus dijaga dan ditingkatkan melalui pembiayaan pada sektor usaha yang memiliki prospek baik, memperbaiki keseimbangan komposisi pembiayaan kepada korporasi dengan usaha kecil menengah, dan percepatan penyelesaian kredit bermasalah.  Pengembangan produk-produk yang mendukung peningkatan CASA current account, saving account dibidang pendanaan.  Peningkatan kualitas layanan service quality secara menyeluruh, dengan peningkatan jasa pelayanan dan peningkatan standarisasi kualitas pelayanan.  Pengembangan Teknologi Informasi yang dilakukan sejalan dengan pengembangan produk-produk Perseroan maupun pengembangan aktivitas perbankan lainnya, seperti dengan mengganti core banking system, melanjutkan pengembangan layanan teknologi informasi serta meningkatkan availability system.  Pengembangan jaringan kantor dititikberatkan kepada perluasan area jaringan kantor dan optimalisasi kinerja kantor cabang dalam mencapai target pertumbuhan Perseroan, baik dari sisi pendanaan maupun penyaluran dana.  Peningkatan efisiensi dilakukan dalam arti seluas-luasnya termasuk menyeimbangkan antara efisiensi biaya dengan peningkatan pendapatan.  Menjaga rasio kecukupan modal diatas ketentuan yang berlaku, baik secara organik dan non-organik, sehingga terdapat ruang untuk pertumbuhan Perseroan sesuai dengan target kerja. Disamping untuk memenuhi PBI Nomor 84PBI2006 tentang Good Corporate Governance GCG sebagaimana diubah dengan PBI Nomor 814PBI2006 tentang Perubahan atas PBI No. 84PBI2006, Perseroan menyusun Corporate Plan sebagai respon dari perubahan lingkungan perbankan yang begitu cepat. Perubahan tersebut antara lain akibat dari globalisasi, pesatnya perkembangan teknologi, harapan nasabah akan pelayanan bank yang akan memuaskan, transparansi dan faktor-faktor yang telah menciptakan persaingan usaha bank semakin tajam. Corporate Plan memuat arahan dan strategi Perseroan dalam 5 lima tahun mendatang yang terdiri dari analisis posisi Perseroan, formulasi strategi, strategi bisnis, indikator pencapaian maupun sasaran dan rencana kerja fungsional. Sejalan dengan Visi dan Misi yang dijadikan landasan dan acuan mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan seluruh kegiatan atau aktivitas usaha bank yaitu menjadi Bank terbaik pilihan masyarakat yang dikagumi stakeholders dengan memberikan pelayanan prima pada masyarakat, memberi solusi keuangan yang komprehensif dan inovatif sesuai kebutuhan pasar, mengembangkan Human Capital, menciptakan manfaat yang optimal bagi stakeholders, serta menjadi good corporate citizen yang peduli terhadap masyarakat dan lingkungan. Kebijakan strategis Perseroan secara garis besar adalah sebagai berikut: a. Pertumbuhan pendanaan. Pengembangan produk lebih kepada CASA yang telah dimiliki dengan menambah varian danatau fitur untuk meningkatkan daya Tarik produk-produk CASA, antara lain:  Pengembangan produk tabungan seperti produk tabungan rencana, produk tabungan pensiun, produk simpel simpanan pelajar pengembangan produk tabungan untuk siswa sekolah, sesuai regulasi dari Bank Indonesia. PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. 31  Program lokal undian yaitu pengembangan program promosi dengan bentuk yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat lokal, program Tabungan Artha berhadiah yaitu program promosi dengan bentuk hold dana yang merupakan kesinambungan program serupa di tahun sebelumnya, program Tabungan Wira yaitu program rewardrefund untuk meningkatkan transaksi di tabungan tersebut. b. Peningkatan transaksi e-banking  Transaksi melalui e-banking nasabah terus diupayakan ditingkatkan dengan mengembangkan mobile apps datainternet based dan ussd banking sms based untuk user yang berada di wilayah yang tidak mendapatkan sinyal internet.  Pengembangan sistem e-money, untuk menggarap potensi bisnis dari perusahaan Artha Graha Network close loop dan dapat diperluas menjadi open loop public transportation, parking, dll  Pengembangan branchless banking untuk melayani pembukaan rekening dan transaksi nasabah yang berada jauh dari lokasi cabang Perseroan.  Pengembangan kartu debit mastercard. c. Program hadiah dalam meningkatkan transaksi e-banking.  Multibiller program, pemberian rewardhadiahrefund untuk nasabah yang melakukan pembelianpembayaran biller.  User acquisition usage program iBmB, pemberian rewardhadiahrefund untuk transaksi nasabah yang melakukan registrasi dan transaksi iB dan mB.  Program kartu debit, pemberian rewardhadiahrefund untuk nasabah yang melakukan transaksi kartu debit. d. Peningkatan kualitas layanan. Strategiprogram kerja yang akan dilaksanakan guna menjaga dan meningkatkan kualitas layanan adalah:  Meningkatkan SDM yang kompeten dalam upaya meningkatkan budaya layanan frontliners.  Meningkatkan pelayanan dalam setiap kegiatan bisnis proses dalam upaya meningkatkan kepuasan nasabah.  Meningkatkan kualitas ketrampilan perseroan dari segi aspek people dalam upaya meningkatkan indeks Marketing Research Indonesia MRI dan CCSI.  Pengembangan proses pelaporan evaluasi pelayanan di kantor pusat, wilayah dan cabang.  Membangun corporate image dan corporate identity di masyarakat.  Penambahan dan perluasan jaringan ATM di public area dan jaringan kantor yang rencana dibuka di wilayah Yogyakarta, Malang, dan Mataram. Prospek Usaha Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,1 pada tahun 2016 dan 5,3 di tahun 2017 mendatang. Konsumsi masyarakat diperkirakan akan lebih kuat. Pengeluaran pemerintah bertambah walaupun pendapatan pemerintah melemah. Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan Tahun 2016, Pemerintah mencantumkan pemasukan yang besar dari proposal tax amnesty. Perekonomian Indonesia diproyeksikan akan naik kembali sejalan dengan percepatan deregulasi yang mendorong realisasi belanja modal Pemerintah dengan investasi infrastruktur yang lebih besar dan pemulihan ekspor yang sebagian dipicu oleh devaluasi diharapkan berkontribusi pada naiknya perekonomian di tahun 2016. Di samping itu reformasi kebijakan dimana pemerintah meluncurkan PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. 32 rangkaian paket kebijakan pemerintah diperkirakan akan menstimulasi investasi swasta meskipun pemulihannya telah terhambat oleh sejumlah faktor seperti permintaan eksternal yang lemah. Pada tahun 2016, perekonomian nasional diharapkan mampu tumbuh lebih baik dari tahun 2015. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2016 diperkirakan sekitar 5. Secara umum kinerja semua sektor diperkirakan akan tumbuh positif di tahun 2016. Pelaksanaan MEA tahun 2016 turut memberikan dukungan dalam peningkatan kapasitas produksi dalam pemenuhan permintaan tersebut. Sektor Infrastruktur, Konstruksi, dan Property pada tahun 2016 diperkirakan tumbuh sebesar 7 - 7,3, sektor Telekomunikasi dan Teknologi Informasi sebesar 10 - 11, serta sektor Pariwisata dan Akomodasi juga diperkirakan mengalami pertumbuhan yang besar dikarenakan pada tahun 2016 kunjungan wisatawan ditargetkan sekitar 12 juta orang atau meningkat 20 dibandingkan dengan 2015. Tekanan inflasi pada tahun 2016 diperkirakan masih akan dipengaruhi oleh perkembangan harga komoditas bahan pangan dan energi di pasar internasional dan domestik. Dari sisi domestik, faktor iklim dan bencana alam masih tetap menjadi salah satu sumber potensi peningkatan laju inflasi ke depan, mengingat secara historis kedua faktor tersebut dapat menyebabkan gangguan produksi dan arus distribusi bahan pangan. Perkiraan tingkat inflasi tahun 2016 berada pada kisaran 4,5 - 5,5. Diperkirakan rata-rata nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat di Triwulan IV 2016 dikisaran Rp. 13.000,00 per US 1.00. Menguatnya nilai tukar Rupiah dibanding dolar Amerika Serikat dibanding dengan triwulan-triwulan sebelumnya didukung persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian domestik disamping keberhasilan akan implementasi UU Tax Amnesty. Meskipun pergerakan nilai tukar Rupiah pada akhir tahun 2016 diperkirakan berpotensi dalam tekanan melemah seiring dengan kemungkinan dari The Fed untuk menaikkan Fed Fund Rate, tetapi membaiknya kondisi fundamental ekonomi seiring dengan kinerja, komitmen, dan inisiatif pembangunan digagas Pemerintahan diharapkan sudah mulai dirasakan hasilnya. Bank Indonesia terus memperkuat upaya stabilitas nilai tukar Rupiah sesuai dengan nilai fundamentalnya, sehingga dapat mendukung terjaganya stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan. Perkiraan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menurut Bank Indonesia pada Tahun 2017 disekitar Rp. 13.300 – Rp. 13.600. Perbankan merupakan bagian integral dari sistem perekonomian nasional. Oleh karenanya, perbankan yang sehat dan solid merupakan syarat utama bagi keberhasilan pembangunan ekonomi suatu bangsa. Atau dengan kata lain, industri perbankan mempunyai prospek yang sangat baik dari waktu ke waktu karena merupakan tulang punggung keberhasilan pembangunan perekonomian Indonesia di masa yang akan datang. Menyadari pentingnya peran tersebut, Perseroan sebagai salah satu bagian dari industri perbankan nasional memiliki keyakinan yang kuat bahwa perbankan nasional mempunyai prospek usaha yang sangat baik dan akan mampu eksis dan berkembang jika didukung oleh ketahanan ekonomi nasional. Sementara itu, berdasarkan pengalaman krisis moneter tahun 1997, sektor usaha yang lebih mampu bertahan terhadap goncangan krisis adalah sektor usaha mikro, kecil dan menengah. Kedua hal tersebut semakin memantapkan Perseroan melangkah kedepan untuk lebih memfokuskan diri pada segmentasi usaha mikro, kecil dan menengah, dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan operasional bank prudent banking, dan terus melanjutkan perwujudan tata kelola perusahaan yang baik Good Corporate Governance, manajemen optimistis dilengkapi dengan dukungan pemegang saham dan pengalaman serta jaringan yang luas, Perseroan memiliki prospek usaha yang cerah, baik kini maupun di masa mendatang. Pengembangan Produk Baru Perseroan terus mengembangkan dan meluncurkan produk dan aktivitas yang mampu mendorong pertumbuhan usaha dan pendapatan bagi bank, diantaranya melalui pengembangan fitur e-banking, sistem e-money, pengembangan Branchless Banking, dan pengembangan Debit Mastercard. Kerjasama dengan pihak ketiga juga terus dikembangkan sejalan dengan pertumbuhan dan tren kebutuhan nasabah, program hadiah guna meningkatkan transaksi e-banking. Kedepannya, Perseroan akan terus melakukan pengembangan dan meluncurkan produk dan layanan baru untuk nasabah. PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. 33 Kebijakan Perseroan untuk Memperbaiki Dan Meningkatkan Kinerja Sebagai bank swasta nasional, Perseroan mengambil langkah-langkah nyata guna memperbaiki dan meningkatkan kinerja di tengah tantangan pasar yang terus berkembang. Upaya perbaikan dan peningkatan kualitas terutama dilakukan terhadap Sumber Daya Manusia, pelayanan kepada nasabah, proses atau alur kerja, dan teknologi informasi. Adapun langkah-langkah yang dilakukan Perseroan untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja adalah :  Menjaga ketersediaan sumber daya manusia secara kualitas dan kuantitas sesuai dengan kebutuhan organisasi.  Kualitas portofolio terus dijaga dan ditingkatkan melalui pembiayaan pada sektor usaha yang memiliki prospek baik, memperbaiki keseimbangan komposisi pembiayaan kepada korporasi dengan usaha kecil menengah, dan percepatan penyelesaian kredit bermasalah.  Pengembangan produk-produk yang mendukung peningkatan CASA current account, saving account dibidang pendanaan.  Peningkatan kualitas layanan service quality secara menyeluruh, dengan peningkatan jasa pelayanan dan peningkatan standarisasi kualitas pelayanan.  Pengembangan Teknologi Informasi yang dilakukan sejalan dengan pengembangan produk- produk Perseroan maupun pengembangan aktivitas perbankan lainnya, seperti dengan mengganti core banking system, melanjutkan pengembangan layanan teknologi informasi serta meningkatkan availability system.  Pengembangan jaringan kantor dititikberatkan kepada perluasan area jaringan kantor dan optimalisasi kinerja kantor cabang dalam mencapai target pertumbuhan Perseroan, baik dari sisi pendanaan maupun penyaluran dana.  Peningkatan efisiensi dilakukan dalam arti seluas-luasnya termasuk menyeimbangkan antara efisiensi biaya dengan peningkatan pendapatan.  Menjaga rasio kecukupan modal diatas ketentuan yang berlaku, baik secara organik dan non- organik, sehingga terdapat ruang untuk pertumbuhan Perseroan sesuai dengan target kerja. Selain langkah-langkah tersebut, untuk meningkatkan kinerja, Perseroan juga memastikan semua regulasi yang berlaku telah diimplementasikan, suku bunga yang ditawarkan dapat bersaing dengan suku bunga pasar dengan tetap mempertimbangkan kebutuhan likuiditas, serta memastikan bahwa Perseroan memiliki modal yang cukup.

2. ANALISA LAPORAN KEUANGAN