PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk.
71 sistematis akan menimbulkan margin bunga bersih yang semakin kecil bahkan negatif negative
spread. Penyesuaian terhadap suku bunga kredit mengandung risiko lain, yakni ketidakmampuan debitur untuk melakukan debt servicing secara baik.
Pada akhirnya pergerakan kedua instrumen harga tersebut tidak terlepas dari kondisi perekonomian dan politik suatu negara secara keseluruhan yang juga tidak terpisahkan dari pengaruh kondisi
perekonomian regional maupun global. Risiko yang terjadi akibat perubahan suku bunga dan harga pasar efek-efek akan menurunkan
pendapatan Perseroan dan mempengaruhi tingkat kesehatan bank. Risiko ini juga mencakup risiko-risiko, antara lain:
Risiko tingkat suku bunga Risiko tingkat suku bunga terkait dengan pergerakan tingkat suku bunga, baik penghimpunan
dana maupun pelepasan dana kredit, yang tidak sejalan dengan posisi repricing gap antara aset dan liabilitas Perseroan. Risiko yang terjadi akibat perubahan suku bunga selain akan
berdampak negatif pada keuntungan Perseroan juga berdampak pada tingkat kesehatan Perseroan.
Risiko valuta asing Sebagai bank devisa, Perseroan memiliki aset dan liabilitas dalam valuta asing, sehingga nilai
dari aset dan liabilitas tersebut selalu terkait dengan perubahan kurs valuta asing terhadap Rupiah. Apabila terjadi perubahan pada kurs valuta asing terhadap Rupiah pada saat
Perseroan memiliki posisi valuta asing yang kurang menguntungkan akan menimbulkan kerugian yang berdampak negatif terhadap kinerja Perseroan. Oleh karena itu, kekurang hati-
hatian dalam mengelola perubahan nilai tukar dan mempertahankan keseimbangan jumlah aset dan liabilitas dana valuta asing berakibat kerugian yang cukup besar bagi Perseroan.
4. Risiko Operasional
Risiko operasional didefinisikan sebagai risiko kerugian yang mungkin timbul dari kegagalan atau tidak memadainya proses internal, manusia dan sistem atau karena kejadian-kejadian eksternal.
Lemahnya sistem operasional mengakibatkan membengkaknya biaya operasional yang pada akhirnya akan mempengaruhi laba usaha. Disamping itu, secara umum kelemahan ini akan
mengakibatkan terganggunya kelancaran operasional dan mutu pelayanan kepada nasabah yang akan menurunkan kinerja dan daya saing Perseroan. Risiko operasional mencakup:
Risiko proses internal, terkait dengan kegagalan proses atau prosedur yang terdapat pada
suatu bank, bisa karena pengendalian internal yang lemah, kesalahan penjualanpemasaran produk, kesalahan transaksi, dokumentasi yang tidak memadai, tidak lengkap atau tidak tepat.
Risiko juga terjadi apabila suatu proses terlalu rumit, tidak terstruktur atau tidak dilaksanakan dengan semestinya.
Risiko manusia, merupakan risiko yang terkait dengan karyawan Perseroan, baik disengaja
maupun tidak dan tidak terbatas hanya pada suatu unit organisasi tertentu saja. Area-area yang umumnya terkait dengan risiko manusia adalah isu-isu kesehatan dan keselamatan kerja,
tingkat perputaran karyawan yang tinggi, fraud internal, sengketa pekerja, praktek manajemen yang buruk, pelatihan karyawan yang tidak memadai, ketergantungan pada karyawan tertentu
saja dan aktivitas yang dilakukan oleh rough trader.
Risiko sistem, terkait dengan penggunaan teknologi dan sistem. Penggunaan teknologi tidak
saja sangat mendukung kegiatan operasional bank namun juga menimbulkan risiko bagi bank yang disebabkan oleh kesalahan pemrograman, kesalahan input data, kecocokan sistem
system suitability, penggunaan teknologi yang belum diuji coba, ketergantungan pada teknologi black box, data yang tidak lengkap dan sebagainya. Secara teoritis, kegagalan secara
PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk.
72 menyeluruh pada teknologi yang digunakan oleh Perseroan akan sangat menyebabkan
terjadinya kejatuhan bank yang bersangkutan.
Risiko eksternal, terkait dengan kejadian-kejadian yang berada diluar kendali Perseroan secara langsung, misalnya kejadian pada bank lain yang memiliki dampak pada keseluruhan industri
perbankan, pencurian dan eksternal fraud, kebakaran, bencana alam, kegagalan perjanjian outsourcing, kerusuhan dan unjuk rasa, terorisme dan sebagainya.
5. Risiko Hukum