Persaingan Usaha Kegiatan Usaha

PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. 134 - Kualitas komponen permodalan di Perseroan pada umumnya baik, permanen, dapat menyerap kerugian. - Perseroan sudah melakukan strestes pada tahun lalu, dan hingga saat ini hasil yang diperkirakan dapat menutup seluruh risiko yang dihadapi dengan memadai.  Pengelolaan permodalan : Perseroan telah memiliki manajemen permodalan yang baik danatau memiliki proses penilaian kecukupan modal yang baik, yang dilakukan perhitungannya setiap bulannya. - Total Modal Inti dan Modal Pelengkap adalah sebesar Rp. 4.187.663 juta. - Kecukupan modal dengan rasio KPMM sebesar 20,13 dua puluh koma tiga belas persen diatas dari batas minimum, peningkatan KPMM dikarenakan Perseroan membukukan surplus dari penilaian revaluasi aktiva tetap kedalam Cadangan Tambahan Modal disclosed reserve pada bulan Januari 2016. - Kecukupan modal untuk mengantisipasi potensi kerugian sesuai profil setelah diperhitungkan beban tambahan modal capital buffer sebesar 9,26 sembilan koma dua puluh enam persen, kelebihan modalexcess capital sebesar 10,87 sepuluh koma delapan puluh tujuh persen, dengan tingkat permodalan yang memadai dapat dan mengantisipasi hampir seluruh risiko yang dihadapi. - Rasio kewajiban penyediaan modal minimum tersebut masih jauh melebihi persyaratan minimum yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan sebesar 8 delapan persen. Perseroan memiliki akses sumber permodalan yang sangat baik atau terdapat dukungan dari kelompok usaha atau adanya pernyataan tertulis dari pemegang saham terbesar yang menyatakan kesediaannya untuk menambah modal apabila Perseroan mengalami kekurangan modal atau kekurangan likuiditas.

7. Persaingan Usaha

Perseroan menghadapi persaingan dalam menjalankan kegiatan usahanya, terutama dari bank umum swasta nasional, bank pemerintah daerah dan bank perkreditan rakyat BPR. Perseroan juga secara tidak langsung menghadapi persaingan dari institusi keuangan lainnya seperti koperasi dan perusahaan pembiayaan. Sebagai bank devisa swasta dengan penyaluran kredit untuk usaha kecil, menengah dan besar, Perseroan berusaha memanfaatkan keunggulan bersaingnya, yaitu jaringan kantor yang luas dan strategis dengan didukung oleh sistem informasi IT yang kuat, serta fokus pada mutu pelayanan kepada nasabah yang tinggi sehingga Perseroan memiliki posisi khusus dibandingkan para pesaingnya. Dengan skala menengah, masih memungkinkan bagi Perseroan untuk memberikan layanan yang customized dan menawarkan fleksibilitas yang menjadi faktor keunggulan. Reputasi Perseroan sebagai bank konservatif selama ini cukup terjaga baik. Perseroan memiliki potensi untuk mendapatkan nasabah-nasabah yang memiliki prospek baik, dengan mengandalkan pelayanan yang lebih personal customized, lebih cepat dan fleksibel menyesuaikan karakteristik pasar, namun tetap memperhatikan ketentuan yang berlaku dan prudential banking practice yang lazim. Kinerja keuangan selama ini berkembang dengan baik, dengan pertumbuhan volume usaha yang dinamis namun tetap mempertahankan asas konservatif. Perseroan memiliki jaringan kantor pada sentra- sentra perdagangan di kota-kota besar dengan potensi pasar yang luas. Tingkat persaingan bank kedepan akan semakin ketat, terutama bagi bank-bank skala menengah peer group yang masuk pada segmentasi pasar yang sama. Walau peluang pasar terbuka masih lebih besar, bank-bank berskala kecil menengah masing-masing masih memiliki keterbatasan jaringan, dan terutama untuk menjangkau segmen pasar menengah kecil yang masih sangat besar di berbagai daerah luar Jakarta. PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. 135 Untuk melihat posisi Perseroan berikut data bank berdasarkan laporan keuangan kategori bank BUKU 2 dengan total modal inti antara Rp 1 triliun – Rp 5 triliun. dalam triliun Rupiah No Nama Bank Aset DPK Kredit Liabilitas Ekuitas 1. PT Bank Mayapada International, Tbk 47,378 41,293 34,243 42,621 4,757 2. PT Bank ICBC Indonesia 45,852 21,881 30,184 41,866 3,987 3. PT Bank Ekonomi Raharja, Tbk 30,273 22,892 19,876 25,924 4,349 4. PT Bank Hana 28,461 14,835 21,076 23,887 4,575 5. PT Bank Sinarmas, Tbk 27,869 22,357 17,507 24,199 3,670 6. PT QNB Bank Kesawan, Tbk 25,758 18,509 20,830 23,333 2,424 7. PT Bank Artha Graha Internasional, Tbk 25,172 21,465 17,339 22,364 2,808 8. PT Bank Commonwealth 23,899 15,259 13,745 19,509 4,390 9. PT Bank Victoria International, Tbk 22,109 17,127 12,040 19,907 2,202 10. PT Bank Woori Indonesia 20,020 17,346 13,959 15,660 4,360 11. PT Bank Resona Perdania 16,660 7,721 10,805 14,162 2,498 12. PT Bank Rabobank International Indonesia 15,438 11,221 11,714 14,021 1,417 13. PT Bank J. Trust Indonesia, Tbk 13,222 11,025 9,387 11,803 1,419 14. PT Bank BNP Paribas Indonesia 13,034 3,088 7,160 10,720 2,313 15. PT Bank Chinatrust Indonesia 12,889 7,396 8,738 10,326 2,564 16. PT Bank MNC Internasional, Tbk 12,145 9,769 7,085 10,437 1,708 17. PT Bank Windu Kentjana International, Tbk 10,109 8,358 7,266 8,687 1,421 18. PT Bank Mestika, Tbk 9,460 6,998 7,110 7,195 2,265 19. PT Bank Nusantara Parahyangan 8,637 7,184 6,478 7,440 1,196 20. PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga, Tbk 8,365 6,862 6,045 7,012 1,352 21. PT Bank Index Selindo 7,106 5,810 5,028 5,943 1,163 22. PT Bank Nationalnobu, Tbk 6,712 4,801 3,483 5,540 1,172 23. PT Bank Multiarta Sentosa 4,772 3,548 3,042 3,597 1,175 Audited Unaudited Sumber data : Dari website masing-masing Bank dan dalam website Otoritas Jasa Keuangan OJK, data diolah Perseroan. Untuk menghadapi persaingan usaha dalam pengerahan dana, Perseroan melakukan strategi penghimpunan dana dengan memanfaatkan jaringan usaha yang ada dan memperkuat marketing officer pada kantor-kantor cabang Perseroan. Dalam hal ini, Perseroan berupaya meningkatkan penghimpunan dana nasabah dari rekening tabungan dan giro, disamping tentunya tetap meningkatkan deposito berjangka yang masih merupakan sumber dana terbesar bagi bank hingga saat ini. Strategi penggalangan dana murah ini ditempuh guna meminimalkan biaya serta menjaga posisi pendanaan agar tetap terkontrol, sehingga posisi likuiditas terjaga dan perolehan spread margin lebih baik. Produk dana murah yang sudah ada akan dikembangkan menjadi lebih baik, termasuk pemberian berbagai hadiah menarik dan point reward. Sedangkan produk deposito sebagai tumpuan dana bank akan ditingkatkan dengan pertumbuhan jumlah deposan yang lebih besar dengan penyebaran risiko yang lebih luas, serta penetapan kebijakan suku bunga yang kompetitif dalam batas kewajaran. Perseroan akan mempertajam strategi penyaluran dana terutama dalam hal perkreditan. Disamping itu, pengelolaan secondary reserve dilakukan melalui efek-efek dan penempatan antar bank. Dalam pengembangan aktivitas bank, sebagai alternatif instrumen investasi dan sumber pendapatan lain bagi Perseroan, seperti penempatan pada efek-efek seperti SUN, SBI, obligasi korporasi. Perkreditan akan disalurkan pada kredit komersial untuk pembiayaan modal kerja dan investasi, serta kredit konsumsi. Demi efektivitas penyaluran kredit dengan tetap berpegang pada prinsip kehati-hatian. PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk. 136 Usaha-usaha yang dilakukan oleh Perseroan untuk menghadapi persaingan adalah melakukan pengembangan terhadap produk-produk yang ada baik untuk produk funding maupun lending serta beberapa pelayanan jasa keuangan lainnya untuk meningkatkan fee based income Perseroan. Perkreditan akan disalurkan pada kredit komersial untuk pembiayaan modal kerja dan investasi, serta kredit konsumsi. Demi efektivitas penyaluran kredit dengan tetap berpegang pada prinsip kehati-hatian. Berdasarkan evaluasi industri, pada tahun 2016 beberapa sektor usaha yang menjadi unggulan penyaluran kredit antara lain perdagangan otomotif,pembiayaan alat berat dan pengeboran minyak, pertambangan, perkebunan sawit, pembiayaan pengadaan transportasi laut, jasa penyewaan alat berat dan otomotif, hotel dan properti. Untuk penyaluran kredit konsumsi, Perseroan telah mempersiapkan sejumlah program menarik, seperti joint promotion dengan developer, dealer, broker melalui media promosi. Disamping itu, dalam meningkatkan fungsi marketing, diberikan pelatihantraining khusus untuk tenaga penjual yang akan memasarkan produk consumer loan seperti kredit pemilikan rumah, kredit pemilikan kendaraan bermotor dan lain-lain, dengan memberikan pengetahuan atas segala aspek yang berkaitan dengan produk-produk tersebut.

8. Teknologi Informasi TI