PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk.
130 Klasifikasi kredit yang diberikan Perseroan menurut sektor industri adalah sebagai berikut:
30-Jun-16 Pertumbuhan
31-Des-15 Pertumbuhan
31-Des-14 Rp juta
Rp juta Rp juta
Rupiah
Jasa 3.776.415               2,17
3.860.218             11,34 4.354.076
Pertanian dan pertambangan 1.902.368             16,70
2.283.773             12,16 2.599.904
Konstruksi 1.999.901               2,93
2.060.247 52,09
1.354.607 Industri
1.180.465               8,48 1.289.787
3,43 1.246.968
Perdagangan 1.750.398               2,27
1.791.045 12,78
1.588.075 Transportasi dan komunikasi
437.032             15,34 516.240             16,19
615.932 Restoran dan hotel
1.013.026             10,46 1.131.385
11,85 1.011.531
Lainnya 2.055.809
17,78 1.745.499
19,77 1.457.400
Jumlah Rupiah 14.115.414               3,83
14.678.194 3,16
14.228.493 Mata uang asing
Industri 488.961               3,94
508.991 3,69
490.869 Transportasi dan komunikasi
540.517 11,40
485.222             11,52 548.368
Jasa 103.464             13,79
120.016             58,71 290.691
Perdagangan 233.692               7,37
252.297 9,11
231.229 Pertanian dan Pertambangan
745.099             28,91 1.048.038
7,31 976.688
Restoran dan hotel -                        -
-             100,00 2.111
Konstruksi 220.474              10,45
246.198 23,64
199.120 Lain-lain
193              28,25 269             99,85
182.520
Jumlah Mata uang asing 2.332.400             12,35
2.661.031               8,92 2.921.596
Jumlah kredit 16.447.814                5,14
17.339.225                 1,10          17.150.089
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
235.425 3,90
226.597 71,63
132.027
Jumlah kredit-neto 16.212.389               5,26
17.112.628 0,56
17.018.062
Keterangan
OJK  telah  menetapkan  ketentuan  mengenai  klasifikasi  atas  kinerja  kredit  yang  diberikan,  yang mengharuskan  bank-bank mengkategorikan  setiap  kredit  yang  diberikan  menjadi  salah  satu  dari  5
lima  kategori  dan  menetapkan  jumlah  minimum  penyisihan  kerugian  berdasarkan  kategori tersebut.
3.  Restrukturisasi dan Penyelesaian Kredit Bermasalah
Pada  tanggal  30  Juni  2016,  31  Desember  2015  dan  2014,  saldo  kredit  yang  direstrukturisasi Perseroan masing-masing adalah sebesar Rp 3.595.262 juta, Rp 3.897.173 juta, dan Rp 1.133.510
juta  dengan  cadangan  kerugian  penurunan  nilai  masing-masing  adalah  sebesar  Rp  131.156  juta, Rp  91.453  juta,  dan  Rp  50.794  juta.  Restrukturisasi  kredit  dilakukan  melalui  penjadwalan  kembali
angsuran dan bunga yang tertunggak serta perpanjangan jangka waktu kredit.
Manajemen Perseroan berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit.
4.  Kegiatan pemasaran
Semakin  ketatnya  persaingan  di  sektor  perbankan,  tidak  saja  mendorong  Perseroan  untuk menciptakan  pemasaran  yang  efisien  dan  efektif,  tetapi  juga  mendorong  Perseroan  untuk
mengembangkan berbagai produk dan jasa layanan perbankan sebagai non-interest earning income. Nasabah  adalah  faktor  terpenting  bagi  Perseroan  dalam  menunjang  keberhasilan  usahanya.  Oleh
karena  itu  Perseroan  berusaha  untuk  lebih  meningkatkan  jasa  perbankan  dengan  memberikan pelayanan  yang  prima  dan  berkualitas,  sehingga  Perseroan  dapat  meningkatkan  daya  saingnya
terhadap bank-bank lain.
Perseroan melakukan penyaluran kredit ke berbagai kegiatan usaha utama Perseroan, yakni kepada perusahaan  pembiayaan,  properti,  perdagangan  dan  distribusi,  industri  kehutanan,  industri
pariwisata,  jasa  pengangkutan  dan  pergudangan  serta  pembiayaan  kendaraan  bermotor  dan
PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL, Tbk.
131 pembiayaan  perumahan.  Perseroan  juga    sudah  melakukan      penyaluran  kredit  yang  dialokasikan
pada  sektor  usaha  kecil  menengah  dan  sektor  konsumsi  yaitu  dengan  ditunjuknya  Perseroan  oleh pemerintah sebagai penyalur program pemberian kredit yaitu Kredit Usaha Rakyat KUR dan KPR
Fasilitas Likuiditas Program Perumahan FLPP disamping juga pemberian kredit di sektor retail dan korporasi.  Kebijakan  perkreditan  akan  lebih  diarahkan  agar  dapat  memberikan  solusi  kebutuhan
usaha nasabah.
Berbagai strategi terus diupayakan dengan melakukan langkah-langkah yang menyiasati persaingan bisnis  dengan  tetap  berpedoman  pada  asas  prudential  banking  seperti  penyederhanakan  proses
kredit,  meningkatkan  mutu  layanan  melalui  dukungan  teknologi  sistem  informasi,  mengadakan program  pelatihan  bagi  sumber  daya  manusia  yang  berkaitan  dengan  perkreditan  untuk
meningkatkan  kemampuan  dan  keahkian  ataupun  menyelenggarakan  program  promosi  guna menunjang pemasaran produk.
Dari  segi  pricing,  Perseroan  memberikan  rate  yang  kompetitif  agar  penetrasi  pasar  dapat  lebih maksimal.  Setiap  kantor  cabang  turut  memantau  dan  memberikan  informasi mengenai  suku  bunga
yang berlaku di wilayah setempat. Program  kerja  yang  dijalankan  selama  tahun  2016  terkait  kegiatan  pemasaran  adalah  sebagai
berikut:
1. Pendekatan  customer  centric  terutama  di  segmen  konsumer    ritel  sehingga  dapat  melayani
kebutuhan para nasabah sepanjang siklus kehidupannya. 2.
Pemenuhan kebutuhan jumlah marketing. 3.
Struktur  organisasi  yang  berfokus  pada  percepatan  dalam  proses  pemasaran  produk  lending maupun funding.
4. Pelatihan untuk meningkatkan kualitas tenaga marketing.
5. Menginisiasi kegiatan motivasi melalui Marketing Reward.
6. Memperbanyak  kerja  sama  pihak  ke  3  seperti:  developer,  agen  property,  perusahaan,
komunitas, asosiasi, koperasi dan lain-lain. 7.
Memperbanyak melakukan promosi baik media cetak, elektronik dan mainstream. 8.
Memperbanyak event dan mini booth. 9.
Proses kredit cepat dan mudah. 10.  Peningkatan kantor layanan.
5. Pengendalian Kegiatan Usaha