para pebelajar berusaha melakukan latihan dan menampilkannya, sebab mereka mengetahui, bahwa inilah yang disukai pengajar, dan
menyenangkan pengajar. Melalui fase-fase tersebut, nampak begitu pentingnya saling
bekerja sama, berinteraksi, berkomunikasi, dan bermotivasi sosial diantara pebelajar maupun antara guru dan pebelajar dalam sebuah
proses pembelajaran untuk mengembangkan pencapaian prestasi yang optimal.
d. Teori Belajar Motivasi
Menurut S. Nasution 2007 : 180, motivasi merupakan ”daya” dalam mengarahkan kelakuan seseorang, dan motivasi diakui
sebagai hal yang sangat penting bagi pelajaran di sekolah. Setidaknya seseorang harus mempunyai motivasi untuk belajar di
sekolah. Ditambahkan oleh Hewitt sebagaimana dikutip S Nasution 2007 : 181 yang mengemukakan bahwa ”attentional set”
merupakan dasar bagi perkembangan motivasi, yakni yang bersifat sosial, maksudnya pebelajar suka bekerja sama dengan teman dan
pengajarnya. Ia mengharapkan penghargaan dari teman-temannya dan mencegah celaan mereka, dan ingin mendapatkan harga dirinya
di kalangan kawan sekelasnya. Selanjutnya pebelajar memperoleh motivasi untuk menguasai pelajaran. Dengan reinforcement, yakni
penghargaan atas keberhasilannya, motivasi dapat dipupuk. 17
Reinforcement dapat berupa pujian, maupun penghargaan yang diberikan bila hasil belajar pebelajar mendekati bentuk
kelakuan yang diinginkan, dan tidak perlu ditunggu sampai hasil belajarnya benar sepenuhnya. Pebelajar perlu diberi tahu tentang
hasil pekerjaannya sehingga ia dapat menilai keberhasilan dan kegagalannya. McClelland dalam S. Nasution 2007 : 182
menyelidiki berbagai hal yang dapat mempertinggi motivasi, yaitu merumuskan kompetensi secara jelas, mengetahui kemajuan yang
dicapai, merasa turut bertanggung jawab, dan lingkungan sosial yang mendukung.
Dari semua teori motivasi, dalam prakteknya pelajar harus diberi ganjaran reward berupa pujian, angka yang baik, rasa
keberhasilan atas hasil belajarnya, sehingga ia lebih tertarik untuk belajar. Keberhasilan dalam interaksi dengan lingkungan belajar,
penguasaan tujuan program pendidikan memberikan rasa kepuasan dan karena itu merupakan sumber motivasi yang terus menerus bagi
pebelajar, sehingga ia sanggup belajar sendiri sepanjang hidupnya, yang dapat dianggap sebagai salah satu hasil pendidikan yang
paling penting.
3. Pembelajaran Kuantum