di daerahnya, karena setidaknya masyarakat tidak bersikap apatis, tinggal bagaimana pemerintah memperhatikan mereka dan bekerja sama dengan seluruh
stake holder yang ada.
b. Hambatan dalam Pelaksanaan Perencanaan Partisipatif
Berikut ini adaah tabel tentang Hambatan dalam Perencanaan Partisipatif dalam pembangunan desa.
Tabel 11 Hambatan Dalam Pelaksanaan Perencanaan Partisipatif
No Kategori Jawaban Frekuensi
Persentase 1
Ada 12
60 2
Ragu-ragu 8
40 3
Tidak Ada Total
20 100
Sumber: Kuisioner Penelitian 2013
Data di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden menjawab bahwa “ada” hambatan dalam pelaksanaan perencanaan pembangunan partsipatif
dalam pembangunan desa yaitu sebanyak 14 responden 60, sedangkan 8 40 responden lainnya menjawab “ragu-ragu” dan tidak ada responden yang
menjawab tidak ada hambatan dalam pelaksanaan perencanaan partisipatif. Menurut masyarakat hambatan dalam proses perencanaan partisipatif adalah
sebagian besar usulan-usulan mereka tidak terealisasi dalam bentuk program khususnya pembangunan fisik misalnya perbaikan jalan di dusun Pulau Bali,
penerangan jalan di dusun parluasan dan lain-lain. Hal ini didukung oleh pernyataan dari Sekretaris Desa yaitu:
“Tidak semua usulan dapat terealisasi karena keterbatasan dana, karena itu dipilih yang mana menjadi prioritas dan lebih mendesak, itulah yang akan kami
ajukan untuk dibawa ke forum kecamatan. Hal ini lah yang menjadi kendala
Universitas Sumatera Utara
dalam pelaksanaan perencanaan partisipatif. Kami juga tidak tau apakah usulan yang kami bawa ke kecamatan bisa gol nya itu kapan, karena di kecamatan juga
nanti dipilih yang mana yang menjadi prioritas kecamatan, jadi prosesnya masih lama sampai usulan itu disetujui dan dicairkan dananya.” Hendra, Sekretaris
desa Pakkat Hauagong. Berdasarkan hal tersebut kita bisa melihat bahwa memang tidak semua
kebutuhan masyarakat bisa dalam pembangunan bisa terwujud. Hal ini disebabkan terbatasnya anggaran, ada hal-hal prioritas yang lebih didahulukan oleh
pemerintah daerah misalnya di desa-desa lainnya yang dalam pembangunannya masih lebih terbelakang baik fisik maupun non fisik. Informasi ini diperkuat oleh
pernyataan Kepala bidang kesejahteraan masyarakat dan pembangunan desa di Kecamatan Pakkat:
“Memang benar ada hambatan dalam pelaksanaan perencanaan partisipatif diantaranya adalah usulan-usulan masyarakat desa Pakkat Hauagong tidak
semua dapat terimplementasi, hal ini dikarenakan pemerintah daerah mempertimbangkan mana yang lebih prioritas, karena banyak desa-desa lain
yang juga harus dipenuhi kebutuhannya, adanya keterbatasan dana menjadi pemicu hal ini. Namun jika usulan untuk tahun ini tidak gol maka dapat diajukan
lagi tahun depan sampai ada cairan dana dari Kabupaten”. J. Panggabean, Kepala Bidang Kesejahteraan Masyarakat dan Pembangunan Desa, Kecamatan
Pakkat Dari informasi di atas dapat kita lihat bahwa masyarakat harus bersabar
dengan kondisi yang ada, jika usulan mereka tidak dapat direalisasikan maka mereka akan menunggu tahun berikutnya sampai proyek di setujui dan dicairkan
Universitas Sumatera Utara
dananya oleh pihak Kabupaten. Namun jika kondisi ini berlangsung terus menerus masyarakat akan jenuh dan tidak mau berpartisipasi lagi karena hasilnya tidak
juga dapat terealisasi dalam wujud pembangunan. Jika dibiarkan hal ini dapat mempengaruhi masyarakat untuk bersikap apatis terhadap perencanaan
pembangunan di desa Pakkat Hauagong.
c. Pedoman Perencanaan Pembangunan Partisipatif di desa Pakkat Hauagong, Kecamatan Pakkat Kabupaten Humbang Hasundutan
Data ini diambil untuk mengetahui apakah di daerah tersebut memiliki pedoman tentang perencanaan partisipatif dalam pembangunan dan sejauh mana
partisipan mengetahui dan mengerti tentang peraturan perencanaan partisipatif yang ada di didaerah tersebut. Hal ini dirasa penting karena pedoman tersebut
merupakan salah satu wujud dari implementasi perencanaan partisipatif. Berikut ini tabel tentang jawaban partisipan mengenai adanya pedoman
perencanaan partisipatif di Desa Pakkat Kecamatan Pakkat Kabupaten Humbang Hasundutan.
Tabel 12 Keberadaan Pedoman Perencanaan Pembangunan Partisipatif di Desa
Pakkat Hauagong Kecamatan Pakkat Kabupaten Humbang-Hasundutan
No Kategori Jawaban Frekuensi
Persentase 1
Ada 11
55 2
Ragu-ragu 5
25 3
Tidak Ada 4
20 Total
20 100
Sumber: Kuisioner Penelitian 2013
Data diatas menunjukkan bahwa sebagian besar partisipan mengatakan bahwa “ada” pedoman perencanaan partisipatif di Desa Pakkat Hauagong yaitu
Universitas Sumatera Utara
sebanyak 11 partisipan 55, 5 orang menjawab ragu-ragu, dan 4 orang 20 menjawab tidak ada. Masyarakat di Desa Pakkat Hauagong menyatakan bahwa
ada pedoman perencanaan Partisipatif. Terbukti dengan adanya aturan-aturan ketika masyarakat melakukan musrenbang-des misalnya. Mereka diberitahu
tentang alur-alur dalam proses perencanaan oleh pemerintah desa setempat. Hal ini sebagaimana dinyatakan oleh Kepala Desa Pakkat Hauagong yaitu:
“Sudah ada Pedoman Proses Prencanaan Pembangunan Partisipatif di desa Pakkat Hauagong, dengan adanya pedoman ini, kami lumayan terbantu sekali
dalam melakukan perencanaan pembangunan, sehingga dapat dibuat langkah- langkah strategis pembangunan jika ada keteraturan dalam proses perencanaan”
Dompak Marbun, Kepala Desa Pakkat Hauagong Sama halnya dengan pernyataan dari Kepala Sekretariat Bappeda yaitu,
“Sudah ada pedoman proses perencanaan partisipatif diantaranya yaitu, UU no 25 tahun 2004 tentang sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Peraturan
Pemerintah no 3 tahun 2007 tentang laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawabam Kepala
Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat, kemudian
Permendagri no 66 Tahun 2007 tentang perencanaan pembangunan Desa dimana perencanaan pembangunan Desa dimana Perencanaan Pembangunan Desa
disusun dalam periode 5 tahun yaitu RPJM-Desa, RPJM Desa memuat arah kebijakan Keuangan Desa, startegi pembangunan desa, dan program kerja Desa,
RPJM-Desa kemudian dijabarkan dalam RKP-Desa untuk jangka waktu satu tahun. RKP-Desa memuat kerangka ekonomi desa, prioritas pembangunan Desa,
Universitas Sumatera Utara
rencana Kerja dan pendanaannya baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah desa maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi
masyarakat dengan mengacu pada rencana kerja pemerintah daerah. RPJMD- Desa ditetapkan dengan peraturan desa, sedangkan RKP-Desa ditetapkan dengan
keputusan kepala Desa” Kabid Sekretariat Bappeda Berikut ini merupakan penjabaran proses musrenbang berdasarkan surat
Edaran bersama menteri dalam negeri dan menteri negara perencanaan pembangunan Nasional Ketua Bappenas No.0259M.PPNI2005 dan 050166SJ.
Tabel 13 Tahap
Kegiatan Kelembagaan Masyarakat
Muasyawarah di tingkat
desakomunitas Pemisahan Program skala desa
yang didanai oleh DAUD dan yang akan di usulkan ke tingkat
yang lebih tinggi
Peserta; terbuka untuk setiap warga
Pemilihan delegasi desa
untuk perencanaan di tingkat yang lebih tingi
3-5 orang
Musyawarah di tingkat
kecamatan
Kompilasi usulan desa ke dalam sektor dengan skala kecamatan
Daftar program infestasi yang
diusulkan untuk skala kecamatan
Pembahasan estimasi alokasi
anggaran untuk kecamatan
Penetapan prioritas program investasi di kecamatan minimal
5 prioritas
Peserta; perwakilan dari desa, asosiasi di tingkat
kecamatan
Pemilihan delegasi kecamatan jumlah 3-5
orang
Forum-forum sektoral
Daftar program skala kecamatan
dan skala kotakabupaten
Delegasi dari berbagai kecamatan membahas program
dengan investasi dengan sektor
Pembahasan tujuan dan program sektoral serta estimasi
alokasi anggaran sektor
Penetapan prioritas program investasi dirinci per kecamata
Penetapan program yang akan
diajukan untuk dana non-APBD
Peserta; delegasi kecamatan dan organisasi
sektor yang bergerak dalam skala kota
Pemilihan delegasi forum
sektoral skala kota untuk hadir dalam forum
musrenbang kotadaerah
Musyawarah di tingkat kabupaten
Menetapkan tujuan dan
indikator pencapaian kinerja pemerintah
Peserta; delegasi
kecamatan dan delegasi forum-forum sektoral
Universitas Sumatera Utara
Penyepakatan estimasi
pendapatan daerah
Mendaftar prioritas program atau proyek skala kecamatan
dan kotakabupaten
Penetapan program proyek skala kecamatan dan kota
kabupaten
Inventarisasi program atau proyek yang telah disepakati
dalam musrenbang kotakabupaten
Dokumentasi programproyek
dan alokasi anggaran yang telah disepkati
Pasca Musyawarah di
tingkat Kabupaten
Penyusunan RKPD
Penyusunan kebijakan umum,
strategi dan plafon APBD
Penyusunan RKA-SKPD
Pembahasan dan penetapan APBD
Monitoring dan Evaluasi
Program
Peserta; delegasi kecamatan dan forum
sektoral yang hadir dalam Musrenbang
Kabupatenkota
Sumber: Surat Edaran Bersama Meneteri Dalam Negeri Negara Perencanaan Pembangunan Nasioanal Ketua Bappenas No 029M.PPN.I2005 dan
050166SJ
Berikut ini tabel jawaban partisipan tentang pemahaman mereka terhadap pedoman perencanaan pembangunan partisipatif di Desa Pakkat Hauagong.
Tabel 14 Pemahaman terhadap Pedoman Perencanaan Pembangunan Partisipatif di
Desa Pakkat Hauagong
No Kategori Jawaban Frekuensi
Persentase 1
Paham 8
40 2
Ragu-ragu 7
35 3
Tidak Paham 5
25 Total
20 100
Sumber: Kuisioner Penelitian 2013
Data di atas menunjukkan bahwa 8 partisipan 40 “paham” terhadap pedoman Perencanaan Pembangunan partisipatif, sedangkan 7 partisipan 35
Universitas Sumatera Utara
partisipan menyatakan “ragu-ragu” dan sisanya yaitu 5 partisipan lain 25 menyatakan “tidak paham” terhadap pedoman Perencanaan Pembangunan
Partisipatif. Masyarakat di Desa Pakkat Hauagong pada umumnya sudah mulai memahami pedoman perencanaan pembangunan Partisipatif. Hal ini cukup
menggembirakan karena kondisi ini dapat menyebabkan masyarakat dapat melakukan perencanaananya secara terarah dan sitematis sehingga kebijakan-
kebijakannya startegis tidak dapat dilaksanakan khususnya dalam hal perencanaan pembangunan.
Dibawah ini disajikan tabel jawaban Partisipan tentang adanya pelaksanaan sosialisasi perencanaan pembangunan partisipatif Di Desa Pakkat
Hauagong.
Tabel 15 Sosialisasi Pedoman Perencanaan Pembangunan Partisipatif di Desa Pakkat
Hauagong Kecamatan Pakkat Kabupaten Humbang-Hasundutan
No Kategori Jawaban Frekuensi
Persentase 1
Sudah Ada 12
60 2
Ragu-ragu 3
15 3
Tidak Ada 5
25 Total
20 100
Sumber: Kuisioner Penelitian 2013
Dari data yang disajikan diatas terlihat bahwa hanya ada sebagian partisipan menjawab sudah ada sosialisasi perencanaan pembangunan partisipatif
di desa Pakkat Hauagong, yaitu sebanyak 12 partisipan 60. Sedangkan 5 partisipan 25 mengatakan tidak ada sosialisasi pedoman perencanaan
pembangunan partisipatif, kemudian 3 partisipan mengatakan ragu-ragu apakah sosialisasi perencanaan partisipatif sudah diakukan di Desa Pakkat Hauagong.
Masyarakat di Desa Pakkat Hauagong mengaku telah ada sosialisasi perencanaan
Universitas Sumatera Utara
Pembangunan Partisipatif di Desa Pakkat Hauagong. Masyarakat telah diberitahu oleh aparat desa tentang pelaksanaan musrenbang-des, berikut aturan-aturannya.
Selain itu aparat juga selalu menginfokan apabila ada kegiatan-kegiatan seperti pembangunan jalan di gang Silaban dusun Parluasan, masyarakat diberikan
kepercayaan untuk pengerjaan jalan tersebut, pemerintah hanya menyediakan bahan-bahan yang diperlukan. Jika ada program seperti program raskin, aparat
juga langsung menginfokan kepada masyarakat baik kepada kepala Dusun maupun langsung kepada masyarakat melalui pertemuan sehari-hari di jalan,
maupun di warung-warung. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Kepala Desa Pakkat Hauagong yaitu,
“Kami selaku aparat pemerintahan desa sudah berupaya melakukan sosialisasi tentang perencanaan pembangunan, memang mungkin belum maksimal apalagi
saya masih baru menjabat sebagai kepala Desa tahun ini, jadi masih banyak yang harus dibenahi, dan kami selau berusaha untuk melakukan yang terbaik untuk
desa ini, semisal ada bantuan ataupun kegiatan, kami selalu upayakan menginfokan kepada masyarakat” Dompak Marbun, Kapala Desa Pakkat
Hauagong Dengan adanya sosialisasi perencanaan pembangunan partisipatif kepada
masyarakat di desa Pakkat, masyarakat akan lebih paham makna dari perencanaan pembangunan itu sendiri.
d. Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan di Desa Pakkat Hauagong