Tabel 6 Data Informan berdasarkan tingkat pendidikan
No Pendidikan Frekuensi
Persentase 1
Tidak sekolah 2
Tamat SD 3
Tamat SMPSederajat 1
5 4
Tamat SMASederajat 7
35 5
AkademiDiploma 4
20 6
Sarjana S1 8
40 Total
20 100
Sumber: Kuisioner Penelitian 2013
Dari tabel terlihat bahwa partisipan yang jumlah atau persentasenya paling besar adalah penduduk yang tingkat pendidikannya sarjana S1 yaitu sebanyak 8
partisipan 40. Diikuti oleh tamat SMA Sederajat 7 partisipan 35, Lulusan Akademi Diploma 4 partisipan 20, dan tamat SMPSederajat 1 orang 5.
Sementara tidak ada partisipan yang tidak tamat SD atupun yang tidak sekolah
d. Data tentang Jenis Pekerjaan Informan Partisipan
Jika kita melihat distribusi partisipan dari jenis pekerjaannya, maka akan menunjukkan vriasi yang tidak merata pada tiap jenis pekerjaan, seperti yang
terlihat dalam tabel di bawah ini:
Tabel 7 Data Informan berdasarkan Jenis Pekerjaan
No Jenis Pekerjaan Frekuensi
Persentase 1
PNS 6
30 2
Wiraswasta 2
10 3
Guru 3
15 4
Petani 5
25 5
Pedagang 1
5 6
Dan lain-lain 3
15 Total
20 100
Sumber: Kuisioner Penelitian 2013
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat partisipan penelitian memiliki pekerjaan bermacam-macam. Dari persentase tersebut terlihat bahwa jenis
pekerjaan partisipan yang terbanyak adalah PNS yaitu 6 partisipan 30, petani 5 partisipan 25, guru dan pekerjaan lain-lain masing masing-masing 3
partisipan 15; yang termasuk dalam pekerjaan lain-lain adalah partisipan yang berprofesi sebagai buruh tidak tetap mocok-mocok, ibu rumah tangga,
pengangguran, dan lain-lain. Kemudian disusul dengan partisipan yang berprofesi sebagai wiraswasta 2 partisipan 10 dan pedagang 1 orang 5.
e. Data Tentang Lamanya InformanPartisipan bermukin di lokasi Penelitian Tabel 8
Data Informan berdasarkan Lamanya bermukim
No Lamanya bermukim Frekuensi
Persentase 1
5-10 tahun 2
10 2
11-15 tahun 1
5 3
16-20 tahun 3
15 4
21-25 tahun 2
10 5
25 tahun 12
60 Total
20 100
Sumber: Kuisioner Penelitian 2011 4.2. TEMUAN LAPANGAN
a. Pemahaman Informan Terhadap Perencanaan Partisipatif
Data ini diambil untuk mengetahui sejauh mana partisipan mengetahui dan memahami tentang perencanaan pembangunan Partisipatif yang ada di daerah
tersebut. Berikut ini adalah tabel tentang jawaban partisipan mengenai pemahaman
masyarakat tentang perencanaan pembangunan partispatif di desa Pakkat Kecamatan Pakkat, Kabupaten Humbang Hasundutan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 9 Pemahaman Masyarakat terhadap Perencanaan Partisipatif
No Kategori Jawaban Frekuensi
Persentase 1
Paham 12
60 2
Ragu-ragu 3
15 3
Tidak Paham 5
25 Total
20 100
Sumber: Kuisioner Penelitian 2013
Dari tabel di atas dapat dilihat, bahwa sebagian besar masyarakat desa Pantai Gemi menyatakan “paham” terhadap perencanaan partisipatif yaitu sebanyak 14
responden dari 20 jumlah partisipan 60. Perencanaan partisipatif menurut pemahaman masyarakat di Desa Pakkat Hauagong adalah Perencanaan
pembangunan yang dalam prosesnya melibatkan mereka seperti dalam kegiatan musrenbang-des atau musyawarah lainnya, kegiatan gotong-royong dalam
kebersihan desa sebagai bagian dari pemeliharaan lingkungan, dan lain-lain. Dengan adanya sebagian besar masyarakat yang memahami proses
perencanaan pembangunan partisipatif, walaupun dengan pengertian yang sederhana, hal ini cukup berperan penting dan berpengaruh besar terhadap
jalannya pembangunan di desa Pakkat Hauagong, karena dengan mereka memahaminya maka mereka dengan sendirinya akan bisa menempatkat mana
yang menjadi hak-haknya serta kewajiban yang harus ditunaikan demi kemajuan pembangunan. Pembangunan tanpa keterlibatan masyarakat maka hasilnya akan
sia-sia, sebab keadilan dan kesejateraan tidak akan terwujud, dengan begitu diharapkan optimalisasi dalam perencanaan pembangunan partisipatif dapat
terwujud di desa Pakkat Hauagong jika ada sinergitas antara masyarakat dengan aparat pemerintahan.
Universitas Sumatera Utara
Berikut ini adalah tabel pemahaman partisipan tentang pentingnya perencanaan pembangunan partisipatif di Desa Pakkat Hauagong.
Tabel 10 Pentingnya Perencanaan Pembangunan Partisipatif dalam Pembangunan
Desa Pakkat Hauagong
No Kategori Jawaban Frekuensi
Persentase 1
Ya 20
100 2
Ragu-ragu 3
Tidak Total
20 100
Sumber: Kuisioner Penelitian 2013
Dari tabel di atas dapat kita amati bahwa hampir semua responden menyatakan pentingnya perencanaan partisipatif dalam pembangunan di desa
Pakkat Hauagong yaitu sebanyak 20 partisipan 100. Sebagian besar masyarakat menyadari bahwa dengan adanya perencanaan pembangunan
partisipatif maka kesejahteraan dapat terwujud, sebab pembangunan yang baik adalah pembangunan yang lebih berorientasi terhadap kebutuhan masyarakat dan
dapat dinikmati oleh masyarakat, oleh karena itu penting sekali perencanaan pembangunan partisipatif, atau ada keterlibatan masyarakat. Hal ini didukung oleh
salah seorang tokoh masyarakat yaitu: “ Perencanaan partisipatif sangat penting karena seluruh komponen masyarakat
dapat berperan aktif dalam memajukan desa, selain itu pembangunan akan lebih tepat sasaran karena masyarakat yang lebih tau apa yang menjadi kebutuhan di
lingkungan sekitarnya” Zainuddin, tokoh masyarakat Apabila sebagian besar masyarakat telah menyadari tentang pentingnya
perencanaan pembangunan partisipatif, maka kondisi ini sangat baik untuk laju pembangunan. Masyarakat punya potensi besar untuk memajukan pembangunan
Universitas Sumatera Utara
di daerahnya, karena setidaknya masyarakat tidak bersikap apatis, tinggal bagaimana pemerintah memperhatikan mereka dan bekerja sama dengan seluruh
stake holder yang ada.
b. Hambatan dalam Pelaksanaan Perencanaan Partisipatif