berjalan. Keputusan pemerintah yang mencerminkan keputusan rakyat akan mendorong terjadinya suatu sinergi antara masyrakat dan pemerintah. Model
bottom-up ini memiliki kelemahan yakni prosesnya sering kali lamban dan tidak didukung oleh dana yang memadai dan seringkali rencana dibuat jauh melebihi
kemampuan anggaran dana yang dimiliki, sehingga kegiatan pembangunan tidak dapat direalisasikan. Ketidaksesuaian antara rencana dan anggaran yang dimiliki
daerah disebabkan karena rencana- rencana dibuat berdasarkan kebutuhan yang
dirasakan felt need dan bukan kebutuhan nyata real need.
Masyarakat Desa Pakkat Hauagong cukup bersabar, jika program pembangunan yang mereka usulkan tak kunjung terimplementasi dari pemerintah
mereka akan terus menunggu dan mengusulkan program yang sama pada perencanaan berikutnya sampai usulan tersebut dapat terealisasi dalam bentuk
program pembangunan.
5.5. Kesesuaian Implementasi Pembangunan Desa Dengan Kebutuhan masyarakat Setempat
Pembangunan yang mendekati kebutuhan masyarakat adalah sebuah tuntutan yang tidak dapat ditunda lagi di era otonomi daerah. Secara ideal
pembangunan daerah haruslah melibatkan partisipasi masyarakat dan berdasarkan kebutuhan
riil masyarakat. Pelibatan masyarakat dalam perencanaan pembangunan penting dilakukan, karena melibatkan masyarakat dalam membuat
kebijakan merupakan faktor utama dalam good govermance yang memberikan manfaat besar terhadap kepentingan publik diantaranya meningkatkan kualitas
Universitas Sumatera Utara
kebijakan yang dibuat dan sebagai sumber bahan masukan terhadap pemerintah
sebelum memutuskan kebijakan.
Dalam hal perencanaan pembangunan partisipatif, berbagai program pembangunan haruslah disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Seperti halnya
di Desa Pakkat Hauagong, masyarakat tahu terhadap program- program pembangunan lihat table 18. Hal ini sebagai mana dikatakan oleh Adisasmita
2006:38 partisipasi masyarakat dapat didefenisikan sebagi keterlibatan dan pelibatan anggota masyarakat dalam pembangunan, meliputi kegiatan dalam
perencanaan dan pelaksanaan implementasi program pembangunan. Peningkatan partisipasi masyarakat merupakan salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat
social empowerment secara aktif yang berorientasi pada pencapaian hasil pembangunan yang dilakukan dalam masyarakat pedesaan secara aktif dan
efisien. Implementasi program pembangunan hasil perencanaan pembangunan partisipatif di Desa Pakkat Hauagong saat ini sedang berjalan dengan baik lihat
table 19. Hal ini sesuai dengan pernyataan kepala urusan kesejahteraan rakyat Desa Pakkat Hauagong lihat hasil wawancara penyajian data bab IV.
Musrenbang desa juga menjadi salah satu solusi teratasinya permasalahan di Desa
Pakkat Hauagong lihat table 20.
Dengan begitu masyarakat bisa merasakan bahwa mulai adanya keberpihakan program pembangunan terhadap kebutuhan masyarakat di desa
Pakkat Hauagong lihat table 21. Hal ini diperkuat dengan adanya dokumen rencana pembangunan jangka menengah desa RPJMD Desa PAkkat Hauagong,
Kecamatan Pakkat, Kabupaten Humbang Hasundutan tahun 2010- 2014 bahwa
Universitas Sumatera Utara
ada beberapa potensi permasalahan di Desa Pakkat Hauagong dan program yang
sudah terealisasi.
Di dalam melaksanakan pembangunan kesesuaian antara permintaan atau harapan masyarakat dengan program pembangunan yang dilaksanakan merupakan
hal penting yang harus diperhatikan. Musrenbang desa hanya sebagai fasilitator dirumuskannya ide- ide pembangunan desa memegang peran yang cukup strategis
khususnya di Desa Pakkat Hauagong. Dari penjelasan di atas dapat kita lihat bahwa sudah adanya Kesesuaian Implementasi Pembangunan Desa dengan
Kebutuhan Masyarakat Setempat.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN