Efektivitas Komunikasi Verbal Efektivitas Komunikasi Non Verbal

32 Komunikasi Yang Efektif 5. Pahami Bahasa. Bahasa menunjukkan bangsa artinya bahasa dapat menjadi ciri atau identitas suatu bangsa. Berbicara identitas berarti berbicara harga diri atau kebanggaan. Dengan memahami bahasa orang lain berarti berusaha menghargai orang lain. Tetapi memahami bahasa di sini tidak berarti harus memahami semua bahasa yang dipakai oleh mitra bicara kita. Istimewa sekali kalaupun memang demikian. Yang lebih penting adalah memahami gaya orang lain berbahasa bukan gaya bahasa. Coba perhatikan bagaimana anak muda berbahasa dengan sesamanya, atau bagaimana cara orang terminal bis atau angkutan kota berbahasa. Bahasa orang kantoran, bahasa pedagang, bahasa petani, bahasa politisi tentu semuanya ada perbedaan. Perhatikan kalimat berikut. Masyarakat Indonesia pada umumnya masih berada pada tingkat kehidupan pra sejahtera. Apa bedanya dengan: Masyarakat Indonesia pada umumnya masih miskin? Siapa memakai kalimat yang mana akan membantu kita memahami pesan yang disampaikannya. Orang kebanyakan tentu akan lebih suka memakai kalimat yang kedua dari pada yang pertama. Para politisi biasanya cenderung memakai bahasa yang sumir-sumir, eufimistis, atau diplomatis. Untuk memperjelas pesan yang hendak disampaikan dalam berkomunikasi, gunakanlah kalimat-kalimat sederhana yang mudah dipahami. Kalimat panjang dan kompleks seringkali mengaburkan makna. Kepiawaian dalam menggunakan Modul Diklat Prajabatan Golongan III 33 kalimat-kalimat yang sederhana dan tepat dalam berbahasa akan sangat mempengaruhi efektifitas komunikasi kita. Bagaimana bila kita berkomunikasi dengan menggunakan bahasa asing? Sama saja Memahami bahasa asing memang prasyarat mutlak untuk dapat berkomunikasi secara global.

C. Efektivitas Komunikasi Verbal

Seperti telah disinggung pada bab sebelumnya, kualitas komunikasi verbal ditentukan oleh tonalitas suara atau tinggi rendahnya dan lemah lembutnya suara, keras tidaknya suara dan perubahan nada suara. Tetapi tonalitas suara saja tidak cukup, karena tonalitas suara bisa saja membuat komunikasi verbal kurang hidup. Oleh karena itu, tonalitas suara sebaiknya dibarengi dengan ekspresi atau raut muka yang sesuai. Sebuah hasil riset menunjukkan bahwa dalam komunikasi verbal, khususnya pada saat presentasi, keberhasilan menyampaikan informasi 55 ditentukan oleh bahasa tubuh body language, postur, isyarat dan kontak mata - 38 ditentukan oleh nada suara, dan hanya 7 saja yang ditentukan oleh kata-kata Mechribian dan Ferris seperti yang dikutip oleh OConnor dan Seymour. Riset lain juga menunjukkan bahwa komunikasi akan lebih efektif apabila disampaikan secara berbarengan antara bahasa lisan dengan bahasa tulisan. 34 Komunikasi Yang Efektif Masyarakat senang dengan komunikasi lisan pada saat media tulisan memberitakan hal-hal yang tidak jelas, dan masyarakat akan senang menggunakan media tulisan apabila media lisan telah jelas. Pada perkembangan jaman saat ini, komunikasi pada organisasi modernorganisasi yang maju menggunakan media yang tersedia yaitu video display terminal, e-mail, net camera dan Voice mail voice messaging system dan bahkan SMS.

D. Efektivitas Komunikasi Non Verbal

Bagaimana efektifitas komunikasi non verbal dapat dibangun? Berikut adalah beberapa contoh yang dapat kita kembangkan. 1. Cara berpakaian. Cara berpakaian telah mengkomunikasikan siapa dan apa status seseorang, baik dalam pekerjaan sehari hari maupun dalam waktu-waktu tertentu pesta, rapat-rapat, kunjungan resmitidak resmi. Modul Diklat Prajabatan Golongan III 35 Masyarakat mempunyai kecenderungan percaya diri kalau ia berpakaianberpenampilan dengan sempurna, demikian juga adanya perbedaan cara berpakaian. Kita mengenal istilah White Collar dan Blue Collar, yang mengkomunikasi status seseorang dalam perusahaan. Kenyataan menunjukkan bahwa pada saat seseorang wawancara dalam rangka melamar pekerjaan, mereka yang berpakaian tidak tepat misalnya: berpakaian T-Shirt atau Jeans dibandingkan dengan mereka yang berpakaian tepat misalnya: berpakaian berdasi, jas, berpakaian bisnis, maka yang berpakaian tepat akan mempunyai rasa percaya diri yang lebih dibandingkan dengan yang berpakaian tidak tepat, dan hasilnya ia akan mendapatkan pekerjaan dengan gaji pertama yang lebih baik. Jadi, pakailah pakaian yang tepat untuk suasana yang tepat pula. 2. Waktu. Bagi sebagian orang, semestinya bagi kita semua, waktu adalah sesuatu yang sangat berarti. Time is money adalah prinsip yang dipegang oleh para pengusaha bahkan oleh orang-orang yang memanfaatkan hidupnya untuk suatu produktivitas yang bermanfaat. Dokter, akuntan, dosen, bahkan sebagian guru, sering dibayar berdasarkan jam kerja. Dalam konteks organisasi, di mana masing-masing mempunyai tugas yang harus diselesaikan, berkomunikasilah 36 Komunikasi Yang Efektif secara tepat. Artinya, dalam berkomunikasi manfaatkan waktu sebaik-baiknya. 3. Tempat. Sama seperti waktu, tempat pun sangat menentukan efektifitas komunikasi. Kantor adalah tempat bekerja, restoran adalah tempat makan, lapangan golf adalah tempat olah raga, diskotik atau karaoke adalah tempat hiburan, dan sebagainya. Meskipun demikian, sering kali urusan kantor bisa diselesaikan di tempat makan atau lapangan olah raga. Informalitas seringkali menyelesaikan masalah-masalah formal. Jadi, dalam berkomunikasi kita perlu memperhitungkan tempat yang tepat untuk mencapai tujuan komunikasi kita. Untuk itu, kita harus jeli tentang suasana lingkungan kerja, rekan kerja, bahkan beban kerja. Meskipun ada ungkapan bahwa urusan kantor adalah urusan kantor dan harus diselesaikan di kantor. Tetapi, banyak sekali urusan kerja yang dapat diselesaikan pada acara konsinyasi di luar kantor. Selain tiga aspek di atas, untuk membangun efektifitas dalam komunikasi non verbal, kita perlu juga memahami fungsi- fungsi yang menunjukkan kenonverbalan komunikasi. Diantaranya adalah: Modul Diklat Prajabatan Golongan III 37 Repetition pengulangan. Pengulangan pesan dari individu dilakukan dengan verbal. Contradiction pertentanganpenyangkalan. Penyangkalan pesan yang dilakukan terhadap seseorang. Misalnya, mengangkat bahu artinya tidak tahu, menggerakkan telapak tangan ke kiri dan ke kanan dan menghadap ke depan artinya tidak, atau menggelengkan kepala artinya tidak. Akan tetapi untuk orang India, menggelengkan kepala artinya Ya. Pada momen tertentu, komunikasi non verbal mungkin saja lebih akurat dari pada komunikasi verbal. Substitution pengganti pesan. Misalnya seseorang berkomunikasi dengan fire in his eyes mendelik, berkomunikasi dengan mengepalkan tangan, dan sebagainya. Complementing melengkapi pesan verbal. Misalnya mengatakan bagus sambil menunjukkan ibu jari, mengatakan seseorang tidak waras dengan menunjuk kening dengan jari telunjuk miring. Accenting penekanan. Penekanan di sini artinya menggarisbawahi pesan verbal. Misalnya berbicara dengan sangat pelan, atau menekan kaki. Pengirim pesan dapat secara terus menerus menggunakan non verbal komunikasi untuk meningkatkan dampak dari verbal komunikasi. Misalnya: Tanda A-OK dengan ibu jari dan jari lainnya melingkari. Di Amerika hal ini diartikan sebagai hal yang sangat baik. Akan tetapi, hal yang sama di Brazil 38 Komunikasi Yang Efektif mempunyai arti yang cabul, dan di Jepang artinya adalah uang. Seorang manejer Jepang mungkin selalu tersenyum dalam suatu rapat. Apakah ini berarti rapat mengalami kemajuan? Nanti dulu. Orang Jepang dalam bicara sangat jarang menggunakan kontak mata, ekspresi wajah atau isyarat dengan tangan. Buat mereka tersenyum dapat saja menyembunyikan rasa ketidakpuasannya atau keadaan yang memalukan. Oleh karena itu dalam menggunakan non verbal komunikasi harus hati-hati. Karena penggunaan non verbal komunikasi akan mempunyai arti yang berbeda antara satu suku bangsa dengan suku bangsa lainnya, antara satu bangsa dengan bangsa lainnya, antara satu orang dengan orang lainnya.

E. Pengaruh Budaya Dalam Komunikasi