60
Komunikasi Yang Efektif
Gaya berbicara dengan menghubungkan suara dengan kata-kata, atau disebut gaya bahasa.
1. Gaya bahasa Asindenton: yang bertujuan agar pendengar
memperhatikan kalimat seluruhnya, bukan pada bagian- bagian kalimat.
2. Gaya bahasa Polisidenton: yang bertujuan agar
pendengar perhatiannya terarah pada kalimat demi kalimat.
3. Gaya bahasa Klimaks: yang bertujuan, agar para
pendengar tertarik dan memperoleh perbandingan yang mendalam.
4. Gaya bahasa Antiklimaks: Ini berlawanan dengan
klimaks, tetapi pada dasarnya mempunyai tujuan yang sama.
5. Gaya bahasa Hiperbola: Gaya bahasa ini bertujuan
menarik perhatian
yang mendengarkan,
atau mensangatkan.
Misalnya: kita harus bekerja membanting tulang, berfikir dengan memeras otak, kerja keras memeras keringat.
Gaya berbicara dengan gerak air muka mimik.
Yaitu gaya berbicara tidak dengan kata-kata, tidak dengan diam, tapi dengan gerak air muka wajah. Warna muka dapat
menjadi alat komunikasi. Warna muka merah mungkin sedang marah, atau malu. Sedangkan warna muka pucat
mungkin sedang ketakutan atau sedang sakit, kaget karena melihat atau mengalami hal-hal yang sangat luar biasa di luar
kemauannya.
Modul Diklat Prajabatan Golongan III
61
Gaya berbicara dengan gerak anggota badan panto mimik.
Misalnya dengan geleng kepala berarti tidak setuju, menganggukkan kepala tanda setuju, menggunakan gerak
tangan yang menunjukkan pengertian bicara tertentu, menggaruk-garuk kepala, menggigit kuku jari-jari. Cara
berbicara seperti ini dapat digunakan dalam rapat yang peserta rapatnya berjauhan.
Gaya berbicara dengan gerak gerik panto mimik dan mimik.
Gerak gerik termasuk bahasa dalam pengertian luas dan sebagai alat komunikasi. Gerak bukan hasil kebudayaan, akan
tetapi tumbuh sendiri sebagai alat komunikasi.
E. Hal-Hal Yang Menarik
Hal-hal menarik yang dapat mempengaruhi pembicaraan selain teknik dan gaya berbicara, antara lain: cara berpakaian,
pandangan mata, raut muka, sikap, suara, dan tulisan.
Pakaian
Cara berpakaian yang baik, sederhana, serasi, rapi, bersih akan menambah serta menunjukkan :
1. rasa percaya diri,
2. rasa harga diri, dan
3. kepribadian seseorang.
Dalam hal pakaian bukan benar dan salahnya berpakaian, akan tetapi kepantasan berpakaian, sebab kita hidup dalam
62
Komunikasi Yang Efektif
kancah kehidupan. Pakaian yang pantas adalah kebutuhan hidup. Warna pakaian juga berpengaruh pada penampilan,
misalnya warna pakaian yang agak terang akan memberikan dampak visual dan penampilan, serta kredibilitas yang lebih
kuat. Warna pakaian hitam dapat mengkomunikasikan yang bersangkutan sedang berduka cita, atau akan menghadiri
suatu pesta yang anggun.
Pandangan mata
Perlu mendapat perhatian karena selain menunjukkan kepribadian, tatakrama, juga menunjukkan wibawa seorang
pembicara. Jangan berbicara dengan menundukkan kepala, selain dianggap tidak sopan dapat juga dianggap tidak
menguasai permasalahan yang dibicarakan. Gunakan kontak mata secara langsung pada bangsasuku
bangsa tertentu hal ini masih belum dapat diterima.
☺ Raut muka
Raut muka hendaknya mengikuti isi pembicaraan. Rasa heran, rasa gembira, rasa kagum, rasa terkejut, rasa sedih
tidak hanya diungkapkan dengan kata-kata saja akan tetapi dapat ditunjukkan dengan wajah, raut muka.
Sikap badan
Sikap badan dapat ditunjukkan dengan sikap duduk dan sikap berdiri.
Modul Diklat Prajabatan Golongan III
63
Sikap duduk: Duduk dengan sopan. Sebelum pembicaraan dimulai usahakan jangan duduk terlebih dahulu di depan
pendengar, lebih baik pembicara muncul di depan pendengar. Usahakan duduk sebaik mungkin.
Boleh juga duduk dengan salah satu kaki disilangkan ke atas kaki yang lain, namun harus tampak anggun dan sopan.
Sikap berdiri. Berdiri dengan tegap, mengatur segala sesuatunya dengan cermat agar situasi menjadi tenang.
Sikap selanjutnya dada ke depan, bahu ditarik ke belakang, dan angkat kepala tinggi-tinggi, letak tangan digantungkan di
sisi bawah. Sikap badan yang loyo akan mengkomunikasikan bahwa orang yang bersangkutan tidak kredibel, tidak
profesional walaupun sering tidak tepat.
Suara
Setiap orang mempunyai suara yang berbeda-beda, ada yang merdu, keras, lemah, parau dan sebagainya. Suara pada
dasarnya pembawaan seseorang. Agar suara mempunyai kesan positif, hendaknya: jelas ucapan-ucapannya, tidak
monoton, bersemangat, dapat didengar tidak terlalu lemah, dan berekspresi.
Tulisan
Tidak lain dari lambang-lambang, baik dalam bentuk huruf, angka, gambar, sebagai sarana menjelaskan apa yang
dibicarakan.
64
Komunikasi Yang Efektif
Senyum
Sekulum senyum yang tulus berawal dari lubuk hati, kemudian tersungging di bibir dan tercermin di mata.
Berjabat tangan
Jabat tangan yang baik mengepal seluruh tangan, menggerakkan dua sampai tiga kali. Jangan berjabat tangan
dengan menggenggam erat-erat teman jabat tangan, atau hanya asal nempel tangan teman jabat tangan.
Berpikir, bertindak dan selalu terlihat senang dan sukses
Tidak semua orang dapat melakukan hal seperti ini. Berpikir dalam hal ini maksudnya adalah berpikir secara positif, dapat
memahami orang lain, bertindak positif dan menampilkan diri sebagai orang yang tidak memiliki masalah besar.
☺ Ingat nama
Nama seseorang adalah kata yang paling penting didengar oleh si empunya nama, dan selalu menarik perhatiannya.
Misalnya : Saudara Yamin apa kabar? Atau Pak Juni kapan kita berjumpa lagi?, Ibu Adit, senang bertemu Anda, Mbak
Santhy apa yang bisa saya bantu? .
☺ Tunjukkan daya tarik yang tulus terhadap orang yang dihormati
Bagi suku bangsa atau bangsa tertentu hal ini dapat ditunjukkan dengan sedikit membungkukkan badan, atau
Modul Diklat Prajabatan Golongan III
65
bicara dengan tangan ngapu rancang, mendengarkan dengan seksama apa yang disampaikan oleh yang
bersangkutan.
F. Rangkuman