RPJPD KABUPATEN MIMIKA 2005-2025
10 Mimika adalah salah satu Kabupaten yang terletak di Pantai Selatan
Provinsi Papua dan dibentuk sebagai kabupaten administratif dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 1996 tanggal 13 Agustus 1996
tentang Pembentukan Kabupaten Mimika di wilayah Provinsi Daerah Tk I Irian Jaya. Kemudian berubah statusnya menjadi Daerah Otonom berdasarkan
Undang –Undang Nomor 45 Tahun 1999 tanggal 4 Oktober 1999, yang
diresmikan pada tanggal 18 Maret 2000. Pembentukan Kabupaten Mimika bersamaan dengan Provinsi Irian Jaya Tengah, Provinsi Irian Jaya Barat,
Kabupaten Paniai, Kabupaten Puncak Jaya, dan Kota Sorong. Wilayah Administratif Kabupaten Mimika pada awalnya hanya
mencakup wilayah Kecamatan Mimika Timur yang merupakan bagian dari wilayah administratif Kabupaten Fakfak. Setelah menjadi kabupaten
administratif Mimika wilayahnya dimekarkan menjadi 4 empat kecamatan yaitu; Kecamatan Mimika Timur, Mimika Barat, Agimuga, dan Kecamatan
Mimika Baru. Setelah menjadi daerah otonom, wilayah Kabupaten Mimika dibagi menjadi 12 dua belas Distrik yaitu; Distrik Mimika Timur, Mimika
Barat, Agimuga, Mimika Baru, Kuala Kencana, Mimika Tengah, Mimika Timur Jauh, Mimika Barat Tengah, Mimika Barat Jauh, Jita, Jila, dan Tembagapura.
Dari 12 distrik di atas, Distrik Mimika Barat Jauh memiliki wilayah terluas yaitu 3.315 Km² atau 14,67 dari luas wilayah Kabupaten Mimika, dan Distrik
Kuala Kencana memiliki luas wilayah terkecil yaitu 511 Km² dari keseluruhan wilayah Kabupaten Mimika.
1. Letak Geografis dan Batas Wilayah
Kabupaten Mimika dengan ibukota di Timika memiliki luas wilayah 21.522 Km² dengan jumlah penduduk pada tahun 2005 sebanyak 150.753
jiwa, dan terletak antara 134 º45’-137º45’ BT dan 4º00’-5º10’ LS. BPS
Kabupaten Mimika, 2005. Secara administrasi wilayah Kabupaten Mimika berbatasan dengan:
Sebelah Utara : Kabupaten Nabire, Paniai dan Puncak Jaya; Sebelah Selatan : Laut Arafura;
Sebelah Timur : Kabupaten Yahukimo dan Asmat; Sebelah Barat : Kabupaten Kaimana.
RPJPD KABUPATEN MIMIKA 2005-2025
11
2. Kondisi Topografi dan Iklim
Kondisi topografi Kabupaten Mimika cukup beragam yang ditandai dengan wilayah pantai dan berawa, serta dataran rendah, perbukitan dan
pegunungan yang diselimuti salju abadi. Kemiringan lahan berkisar antara 1-3 dan 45.
Wilayah laut berada di bagian selatan Kabupaten Mimika termasuk perairan Arafuru dengan panjang garis pantai 340 Km. Wilayah pantai dan
rawa ditumbuhi hutan bakau mangrove dan hutan sagu metroxylon sagoo. Daerah dataran tinggi merupakan kawasan hutan hujan tropika
dengan tingkat keragaman flora yang tinggi. Suhu udara rata-rata minimum mutlak mencapai 22,4ºC dan
maksimum mutlak mencapai 34,6ºC. Pada wilayah dataran tinggi suhu udara rata-rata mencapai 6ºC Grasberg. Kelembaban udara rata
–rata mencapai 87, dan kecepatan angin rata-rata mencapai 5 Knot. Rata-rata
tekanan udara minimum mutlak mencapai 1.005 Mbs dan maksimum mutlak mencapai 1.014 Mbs, serta rata
–rata curah hujan mencapai 382,9 mm BMG Kabupaten Mimika, 2005.
3. Kondisi Hidrologi, Jenis Tanah dan Batuan
Wilayah Kabupaten Mimika terdapat beberapa sungai besar antara lain; sungai Ombo, Ajikwa, Minajerwi, Otakwa, Agimuga dan Cemara yang
semuanya bermuara di perairan Arafuru. Lebar sungai rata-rata berkisar antara 100
–150 m dengan kedalaman pada musim kemarau antara 3–6 m dan pada musim hujan antara 5
–8 m. Jenis tanah di Kabupaten Mimika umumnya merupakan tanah hasil
lapukan batuan kasar sebagai residual soil dan transported soil. Tanah di wilayah ini juga dapat di kelompokkan menjadi tanah alluvial dengan tekstur
halus hingga kasar, di beberapa tempat terdapat tanah gambut. Jenis tanah terbanyak adalah podsilik merah kuning yang penyebarannya hampir
merata di seluruh wilayah Kabupaten Mimika. Satuan batuan wilayah ini umumnya berumur prakambium recent
yang didapat dari batuan sedimen, yaitu batuan pasir, batuan lempeng, batuan gamping, batuan terobosan, batuan hubahan, dan batuan hasil
perombakan, yang semuanya tersebar di wilayah pegunungan dan sungai.
RPJPD KABUPATEN MIMIKA 2005-2025
12
4. Penggunaan Lahan