RPJPD KABUPATEN MIMIKA 2005-2025
36 disentuh oleh program pembangunan dalam rangka terapi jangka
panjangnya. Demi-kian halnya, dengan penduduk Mimika yang buta aksara, bertebaran di berbagai kampung.
3. Pemerataan Pembangunan hingga ke wilayah terpencil
Dalam rangka pemberdayaan masyarakat, perlu digalakkan program Pembangunan Kampung yang dikemas dalam berbagai bentuk
bentuknya. Idenya adalah menciptakan pusat-pusat pertumbuhan hingga ke wilayah terpencil. Pengalaman menunjukkan bahwa selama ini,
pembangiunan itu hanya terjadi di kawasan perkotaan sehingga sebagian besar penduduk Kabupaten Mimika yang berdiam dipedesaan tak dapat
mengakses dampak dan manfaatnya. Hal ini telah menimbulkan disparitas atau kesenjangan antar perkotaan dan perdesaan. Walaupun
telah dijalankan berbagai program perbedayaan, tetapi belum mencapai hasil yang maksimal.
4. Manajemen Pembangunan
Penajaman Issu marginalisasi Penduduk Asli Papua di berbagai bidang dan sektor pembangunan. yang perlu mendapatkan sentuhan
perencanaan dan pengelolaan pembangunan secara tepat guna dapat menolong Penduduk Asli Papua di Kabupaten Mimika keluar dari
keterpurukan dan kemiskinan, dikaitkan dengan standar pelayanan publik dan kemampuan penduduk asli mengakses pelayanan tersebut.
Dipastikan bahwa hal ini sangat membutuhkan kapasitas perencanaan dan monev pembangunan yang secara tepat dan memadai.
Dalam kerangka pembangunan, prinsip-prinsip manajemen tidak diterapkan secara konsisten. Akibatnya, mekanisme perencanaan pemba-
ngunan masih bersifat instan, tidak mengakomodasi kebutuhan nyata masyarakat, tetapi lebih cenderung berorientasi pada kepentingan
perencana atau pelaksana pembangunan di jajaran pemerintahan. Di dalam manajemen pembangunan terdapat 3-pilar utama yang
seyogyanya saling bersinergi, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Ketiganya, diimplemen-tasikan hanya secara simultan bukan
dalam kerangka umum yang tertata dengan baik
RPJPD KABUPATEN MIMIKA 2005-2025
37
5. Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup tampang belum optimal termanfaatkan sebesar-besar kemakmuran masyarakat
mimika. Masih menjamurnya pengusaha illegal menjadi factor krusial yang merugikan Di lain pihak kewenangan pemerintah Kabupaten Mimika
belum juga dapat dioptimalkan karena masih terbatasnya penguasaan iptek yang dapat digunakan untuk mengelola sumberdaya alam dan
lingkungan hidup. Sementara itu, dalam banyak hal potensi pengelolaan sumberdaya alam justru memperoleh konsesi dari pemerintah atasan.
6. Issu Penuntasan Pelanggaran HAM