RPJPD KABUPATEN MIMIKA 2005-2025
28
BAB III ANALISIS ISSU-ISSU STRATEGIS
A. ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL 1. Potensi Geografis
Kondisi topografi yang sebagian besar berlereng mencapai hingga lebih 40, dengan curah hujan yang sangat tinggi berkisar antara 2.109
mm-5.035 mm atau rata –rata mencapai 3.525 mmtahun, merupakan salah
satu kendala utama dalam penyelenggaraan pembangunan di Kabupaten ini. Kondisi topografi yang demikian menyebabkan sulitnya pembangunan
sarana dan prasarana sehingga menyebabkan aksesibilitas pelayanan pemerintah sulit menyentuh kepada masyarakat, terutama yang berada di
daerah pedalaman. Kondisi topografi ini juga menyebabkan mahalnya biaya transportasi atau perhubungan high cost baik perhubungan laut,
darat dan udara.terhadap jasa angkutan barang, dan jasa penumpang. Secara geografis, letak Kabupaten Mimika sangat strategis di
kawasan regional yang dapat dijangkau dari berbagai arah dengan transportasi darat, udara, dan laut. Oleh karena itu, dengan posisi seperti
ini, merupakan suatu kekuatan bagi terwujudnya pusat-pusat pertumbuhan baru yang dapat menyanggah kawasan-kawasan sekitarnya. Kondisi
tersebut, dapat me-ningkatkan minat investor local, regional, dan mancanegara,
untuk ber-usaha
di Kabupaten
Mimika, dengan
pertimbangan resiko biaya yang lebih kompetitif dibandingkan dengan kabupaten lainnya.
2. Kondisi Penduduk
RPJPD KABUPATEN MIMIKA 2005-2025
29 Berdasarkan kondisi kependudukan, maka jika dilihat dari aspek
kuantitasnya, di mana dengan jumlah sebesar 150.753 jiwa dengan rata- rata pertumbuhan penduduk sebesar 10,54 per tahun serta Kepadatan
sebesar 7,52 jiwa per km², dipandang sebagai faktor pendukung yang sangat penting. Sementara itu, mencermati potensi penduduk sebagai
sumber potensial tenaga kerja, dapat diketahui kontribusinya terutama di sektor pertambangan sebesar 21 dan disektor pertanian sebesar 41 .
Hal ini menunjukan bahwa kontribusi potensi penduduk untuk mengakses pekerjaan di sektor stratgis : pertambangan dan pertanian sangat tinggi.
Sebagaimana diketahui bahwa kedua sektor tersebut meru-pakan sektor unggulan yang terus dikembangkan. Dengan demikian, dengan kondisi
kependudukan tersebut, dapat dipandang sebagai suatu faktor kekuatan. Apalagi saat ini, perkembangan penduduk yang cukup tinggi. Akan menjadi
kelemahan, manakala aspek kependudukan dihampiri dari segi kualitasnya dan persebarannya. Dari sisi kualitas, dapat dikemu-kakan bahwa rata-rata
tingkat pendidikan masyarakat masih berada pada jenjang sekolah dasar 7 tahun. Sedangkan tingkat persebarannya tidak merata, karena lebih dari
50 penduduknya bermukin di Distrik Mimika Baru, sebagai wilayah ibukota Kabupaten.
Dengan jumlah dan kualitas penduduk yang kian meningkat dari tahun ke tahun, disertai dengan tingkat mobilitasnya yang tinggi,
merupakan signal penting bagi terwujudnya suatu potensi kuat. Dinamika penduduk yang tinggi dapat menjadi indikasi bagi terwujudnya transfer
teknologi yang mengarah kepada peningkatan kapasitas sumberdaya manusia. Peluang ke arah itu, sangat terbuka oleh karena tersedianya
sejumlah regulasi baik di tingkat Provinsi Papua maupun secara nasional, yang dapat diadaptasikan. Di lain pihak, Kebijakan pengembangan
sumberdaya manusia berskala nasional dalam rangka peningkatan kapasitas anak didik sejak usia dini hingga lainjutan, merupakan salah satu
contoh peluang kebijakan yang kontributif dalam konteks ini.
3. Kondisi Sosial Masyarakat