24
2.5 Corporate Social Responsibility
Konsepsi mengenai CSR mulai diperkenalkan Bowen pada tahun 1953 dalam sebuah karya seminarnya mengenai tangggung jawab sosial pengusaha.
Menurut Bowen, tanggung jawab sosial diartikan sebagai “it refers to the obligations of businessman to pursue those policies, to make those decisions, or
to follow those lines of action which or desirable in term of the objectives and values of our society” Untung, 2014:2. Tanggung jawab sosial perusahaan
adalah tanggung jawabnya kepada masyarakat diluar tanggung jawab ekonominya. Jika kita berbicara tentang tanggung jawab sosial perusahaan, kita
sedang berbicara tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan perusahaan demi suatu tujuan sosial dengan tidak memperhitungkan untung atau rugi ekonomis.
Tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR sering juga disebut dengan istilah corporate social investment, kedermawanan perusahaan atau corporate
philanthropy, relasi kemasyarakatan perusahaan atau corporate community relations, dan pengembangan masyarakat atau community development Alma dan
Donni 2014:404.
Robbins menjelaskan bahwa untuk memahami konsep tanggung jawab sosial kita harus memahami dua konsep yang serupa yaitu: kewajiban sosial dan
responsivitas sosial. Kewajiban sosial adalah keterlibatan perusahaan dalam aksi sosial dikarenakan kewajibannya untuk memenuhi tanggung jawab ekonomi dan
hukum. Kemudian yang dimaksud dengan responsivitas sosial adalah perusahaan terlibat dalam beberapa aktivitas sosial yang populer. Dari kedua konsep diatas
Robbins mendefenisikan tanggung jawab sosial perusahaan corporate social
Universitas Sumatera Utara
25
responsibility adalah intensi bisnis, melampaui kewajiban hukum dan ekonominya, untuk melakukan hal yang benar dan bertindak dengan cara yang
baik bagi masyarakat Robbins, 2010:128.
Menurut Daft 2012:182, tanggung jawab sosial perusahaan adalah kewajiban manajemen untuk membuat pilihan dan melakukan tindakan yang akan
berperan terhadap kesejahteraan dan kepentingan masyarakat serta organisasi. Ghozali dan Chariri 2007 dalam Aldehita, et al., 2014 menyatakan bahwa
dengan pengungkapan CSR, merupakan proses yang digunakan oleh perusahaan untuk mengungkapkan informasi yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan dan
pengaruhnya terhadap kondisi sosial masyarakat dan lingkungan.
Pengertian Corporate Social Reporting CSR menurut The World Business Council on Sustainable Development WBCSD, lembaga internasional
yang berdiri tahun 1995 dan beranggotakan lebih dari 120 perusahaan multinasional yang berasal dari 30 negara, di dalam situsnya adalah sebagai suatu
komitmen dari perusahaan untuk melaksanakan etika keprilakuan behavioral ethnics dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjutan
sustainable economic development dalam Septi 2012.
Program CSR merupakan investasi bagi perusahaan untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan. CSR bukan lagi dilihat sebagai sentra biaya,
melainkan sebagai sentra laba profit center di masa yang akan datang. Dalam pandangan agama islam, CSR merupakan kewajiban pengusaha yang dikeluarkan
dari pendapatan yang jatuh pada kewajiban zakat, infaq maupun sedekah, seperti yang dijelaskan pada gambar berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
26
Sumber : Alma dan Donni Juni Priansa 2014:406.
Gambar 2.3
Hubungan Antara Nilai-Nilai Syariah dengan CSR 2.6
Profitabilitas
Rasio profitabilitas mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya keuntungan yang diperoleh dalam
hubungannya dengan penjualan. Semakin tingggi rasio profitabilitas maka semakin baik menggambarkan kemampuan tingginya perolehan laba perusahaan
Fahmi, 2014:81. Terdapat hubungan yamg positif antara profitabilitas dan pengungkapan
yang lebih luas dapat dilihat dari semakin banyaknya keuntungan yang diperoleh suatu perusahaan maka perusahaan tersebut dapat menanggung biaya yang lebih
tinggi untuk membuat pengungkapan laporan sosial yang lebih luas Hannifa dan
Cooke, 2005 dalam Rizkiningsih, 2012.
Aldehita, et al., 2014, menyatakan bahwa adanya interaksi yang kuat bahwa profitabilitas berkaitan erat pada keefektifan manajemen suatu perusahaan
Hasil dari pemahaman
akidah, syariah, akhlaq, harta
amal
CSR CSI
Corporate Social
Investment
pember dayaan
Kedermawanan sosial
Pemberian perusahaan
Relasi kemasyarakatan
perusahaan Pengembangan
masyarakat
Universitas Sumatera Utara
27
dalam mengatur keuntungan yang didapat oleh perusahaan. Perusahaan yang memiliki tingkat profit lebih tinggi akan menarik para investor, sehingga upaya
perusahaan untuk memberikan informasi yang lebih baik kepada masyarakat serta calon investornya yaitu dengan meningkatkan pengungkapan tanggung jawab
sosialnya. 2.7
Leverage
Rasio leverage adalah rasio yang mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan utang. Penggunaan hutang yang terlalu tinggi akan
membahayakan perusahaan karena perusahaan akan masuk kategori extreme leverage hutang ekstrim yaitu perusahaan-perusahaan yang terjebak dalam
tingkat hutang yang tinggi dan sulit untuk melepaskan beban hutang tersebut. Karena itu sebaiknya perusahaan harus menyeimbangkan berapa hutang yang
layak diambil dan dari mana sumber-sumber yang dapat dipakai untuk membayar hutang.
Pada dasarnya perusahaan dapat melakukan pendanaan bagi perusahaan yang bersangkutan dengan dua cara, yaitu melalui pemegang saham atau melalui
peminjaman dana, dan kedua cara ini dapat mempengaruhi tingkat pengungkapan
pada perusahaan tersebut.
Masalah leverage keuangan atau financial leverage akan timbul jika suatu perusahaan menggunakan hutang jangka panjang. Dengan menggunakan hutang
jangka panjang maka akan menimbulkan beban bunga tetap untuk membiayai investasinya. Oleh sebab itu dengan beban bunga tetap ini perusahaan harus tetap
Universitas Sumatera Utara
28
membayar bunga terlepas apakah perusahaan memperoleh laba atau tidak
Kamaludin dan Indriani, 2012:98.
Widayuni dan Puji 2014 menyatakan bahwa terdapat hubungan yang negatif antara leverage dengan tingkat pengungkapan CSR pada sebuah
perusahaan perbankan syariah di Indonesia. Artinya bahwa leverage memberikan sinyal yang buruk bagi para pemangku kepentingan sebuah perusahaan. Para
stakeholders perusahaan akan lebih percaya dan memilih untuk bekerjasama pada perusahaan-perusahaan yang memiliki kondisi keuangan yang sehat dan baik.
2.8 Ukuran Perusahaan Firm size