42
sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 Sugiyono, 2012:122. Oleh karena populasi dalam penelitian ini hanya berjumlah
9 sembilan bank Umum Syariah, maka metode sampel jenuh menurut peneliti adalah metode yang tepat dalam pemilihan sampelnya. Adapun 9 sembilan bank
Umum Syariah yang dimaksud adalah:
Tabel 3.2 Sampel Penelitian
Bank Umum Syariah Periode 2012-2014 No
Nama Perusahaan Kriteria
Sampel penelitian
1 2
3 4
1 PT. Bank Muamalat Indonesia
√ √
√ √
1 2
PT. Bank Victoria Syariah √
√ √
√ 2
3 Bank BRI Syariah
√ √
√ √
3 4
Bank BNI Syariah √
√ √
√ 4
5 Bank Syariah Mandiri
√ √
√ √
5 6
Bank Syariah Mega Indonesia √
√ √
√ 6
7 Bank Panin Syariah
√ √
√ √
7 8
PT.Bank Syariah Bukopin √
√ √
√ 8
9 PT. BCA Syariah
√ √
√ √
9 Sumber: www.bi.go.id data diolah
3.6 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang berwujud angka-angka. Sumber data yang digunakan adalah data
sekunder, yaitu data yang sudah diterbitkan atau digunakan pihak lain. Jadi dalam penelitian ini, peneliti tidak mengumpulkan data sendiri, tetapi peneliti
memperolehnya dari pihak lain. Data tersebut diperoleh dari hasil publikasi Bank Indonesia mengenai data Bank Umum Syariah serta dari website masing-masing
bank yang bersangkutan.
Universitas Sumatera Utara
43
3.7 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumentasi dengan mengumpulkan data pendukung dari literatur, jurnal, dan buku-buku referensi
untuk mendapatkan gambaran masalah yang diteliti serta mengumpukan data sekunder yang relevan.
3.8 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan eviews dengan menggunakan alat statistik deskriptif dan regresi
linear berganda yang terdiri dari satu model dengan satu variabel dependen Y dan empat variabel independen X1, X2, X3, X4
3.8.1 Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum dan generalisasi Sugiyono, 2012:206. Penyajian data pada
statistik deskriptif dapat berbentuk tabel, diagram, ukuran, dan gambar.
3.8.2 Pemilihan Model Data Panel
Data panel adalah data yang terdiri atas beberapa variabel seperti pada data seksi silang, namun juga memiliki unsur waktu seperti pada runtut waktu
Winarno, 2015:10.2 Data panel merupakan suatu kumpulan data yang terdiri dari sejumlah data
cross-section dari suatu rentang waktu tertentu time series. Untuk mengestimasi
Universitas Sumatera Utara
44
parameter model dengan data panel, terdapat beberapa pendekatan yang ditawarkan yaitu:
1. Common Effect Model atau Pooled Least Square PLS
Pendekatan ini cukup sederhana. Tekniknya hampir sama seperti membuat regresi dengan data cross section atau time series. Namun untuk data panel, perlu
mengkombinasikan data cross section dengan data time series terlebih dahulu sebelum memulai regresi. Metode ini bisa menggunakan Ordinary Least Square
OLS atau teknik kuadrat terkecil untuk mengestimasi model data panel. 2.
Fixed Effect Model Pendekatan ini mengasumsikan bahwa adanya variabel-variabel yang tidak
semuanya masuk dalam persamaan model memungkinkan adanya intersep yang tidak konstan. Artinya intersep ini mungkin berubah untuk setiap individu dan
waktu. 3.
Random Effect Model Jika pada model efek tetap perbedaan antarindividu atau waktu dicerminkan
lewat intersep, maka pada model ini perbedaan tersebut diakomodasi lewat error. Teknik ini juga memperhitungkan bahwa gangguan mungkin berkorelasi
sepanjang time series dan cross section. Adapun langkah-langkah untuk pemilihan model data panel adalah sebagai
berikut: 1.
Estimasi dengan Fixed Effect Model 2.
Uji Chow Pooled Least Square atau Fixed Effect Model Dengan kriteria pengujian:
Universitas Sumatera Utara
45
H = Pooled Least Square
H
1
= Fixed Effect Model Tolak H
jika p-value nilai signifikansi 0,05; maka H
1
diterima. 3.
Estimasi dengan Random Effect Model 4.
Uji Hausman Random Effect Model atau Fixed Effect Model Dengan kriteria pengujian:
H = Random Effect Model
H
1
= Fixed Effect Model Tolak H
jika p-value nilai signifikansi 0,05; maka H
1
diterima Maria, 2015.
3.8.3 Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi linear berganda merupakan perluasan dari regresi sederhana. Regresi linear berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linear
antara beberapa variabel bebas yang biasa disebut X1, X2, X3, dan seterusnya dengan variabel terikat yang disebut Y Situmorang dan Lufti, 2012:151. Regresi
berganda digunakan untuk mngetahui arah dan besar pengaruh dari variabel bebas yang jumlahnya lebih dari satu terhadap variabel terikatnya. Banyak peristiwa di
dalam kehidupan sosial ekonomi yang menunjukkan bahwa suatu variabel terikat dipengaruhi oleh banyak variabel bebas Suharyadi dan Purwanto, 2013:236.
Model persamaan regresi dapat digambarkan sebagai berikut: =
+ +
+ +
+ e Keterangan:
Y = pengungkapan Islamic Social Reporting ISR
α = konstanta, merupakan nilai terikat yang dalam hal ini adalah Y pada saat
variabel independennya adalah 0 X
1
, X
2
, X
3
, X
4
= 0.
Universitas Sumatera Utara
46
X
1
= profitability X
2
= leverage X
3
= ukuran perusahaan firm size X
4
= umur perusahaan firm age b
1
= koefisien regresi variabel X
1
b
2
= koefisien regresi variabel X
2
b
3
= koefisien regresi variabel X
3
b
4
= loefisien regresi variabel X
4
e = standard error
3.9 Pengujian Hipotesis
3.9.1 Uji signifikansi Simultan uji-F
Uji F menunjukkan apakah semua variabel idependen variabel bebas yang ada dalam model pada penelitian ini mempunyai pengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel dependen variabel terikat. Hipotesis untuk F-test dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan nilai signifikan 0,05 α=5. Adapun
untuk ketentuan penerimaan atau penolakan hipotesis adalah sebagai berikut : 1.
Jika nilai signifikansi 0,05 maka H diterima, artinya secara bersamaan
keempat variabel independen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
2. Jika nilai signifikansi ≤ 0,05 maka H
a
diterima, artinya secara bersamaan keempat variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
variabel dependen.
3.9.2 Uji Signifikansi Parsial Uji-t
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh yang diberikan satu variabel independen variabel bebas
secara individu dalam menjelaskan variabel dependen variabel terikat. Uji t dalam penelitian ini menggunakan nilai
Universitas Sumatera Utara
47
signifikansi 0,05 α=5. Adapun ketentuan mengenai penerimaan atau penolakan hipotesis adalah sebagai berikut:
1. Jika nilai signifikansi 0,05 maka H
diterima. Ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel dependen. 2.
Jika nilai signifikansi ≤ 0,05 maka H
a
diterima. Ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
variabel dependen.
3.9.3 Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi adalah ukuran untuk mengetahui kesesuaian atau ketepatan antara dugaan atau garis regresi dengan data sampel dengan kata lain
koefisien determinasi adalah kemampuan variabel X variabel independen mempengaruhi variabel Y variabel terikat. Semakin besar koefisien determinasi
menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y Suharyadi dan
Purwanto, 2013:162.
Pengujian koefisien determinasi dalam penelitian ini menggunakan adjusted
, untuk melihat seberapa besar pengaruh faktor-faktor yang ditimbulkan oleh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
48
BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1. BUS Bank Muammalat Indonesia Tbk
PT Bank Muammalat Indonesia, Tbk didirikan dengan Akta Notaris Nomor 1 Tanggal 1 November yang dibuat oleh Notaris Yudo Paripurno, S.H.
dengan izin menteri Menteri Kehakiman Nomor C2.2413.T.01.01 Tanggal 21 Maret 1992Berita Negara Republik Indonesia Tanggal 28 April 1992 Nomor 34.
2. BUS Bank Victoria Syariah
PT Bank Victoria Syariah didirikan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 128KEPDpG2010 tanggal 10 Februari 2010 dan
efektif beroperasi sebagai bank syariah pada tanggal 1 April 2010.
3. BUS Bank Rakyat Indonesia BRI Syariah
PT Bank Rakyat Indonesia BRI Syariah didirikan berdasarkan izin dari Bank
Indonesia pada
tanggal 16
Oktober 2008
melalui surat
No:1067KEP.GBIDpG2008, PT Bank BRIS yariah kemudian secara resmi menjalankan kegiatan perbankan berdasarkan prinsip Syariah pada tanggal 17
November 2008.
4. BUS Bank Negara Indonesia BNI Syariah
Sesuai dengan Corporate Plan UUS BNI tahun 2000, pada 19 Juni 2010 PT Bank Negara Indonesia Persero ,Tbk., melakukan spin off atas UUS BNI dan
meresmikan PT Bank BNI Syariah “BNI Syariah atau Bank” sebagai Bank
Universitas Sumatera Utara
49
Umum Syariah BUS berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 1241KEP.GBI2010.
5. BUS Bank Mandiri Syariah
PT Bank Mandiri Syariah didirikan berdasarkan Surat Keputusan Deputi
Gubernur Senior Bank Indonesia No. 11KEP.DGS1999, BI menyetujui
perubahan nama Bank Susila Bakti menjadi PT Bank Syariah
Mandiri BSM. Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT Bank
Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1
November 1999.
6. BUS Bank Mega Syariah
PT Bank Mega Syariah didirikan ketika Bank Indonesia mengizinkan Bank Tugu dikonversi menjadi PT Bank Mega Syariah Indonesia BSMI pada 27
Juli 2004. Pengonversian tersebut dicatat dalam sejarah perbankan Indonesia sebagai upaya pertama pengonversian bank umum konvensional menjadi Bank
Umum Syariah dan pada 25 Agustus 2004, BSMI resmi beroperasi.
7. BUS Bank Panin Syariah
Panin Bank Syariah mendapat ijin usaha dari Bank Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.1152KEP.GBIDpG2009 tanggal
6 Oktober 2009 sebagai bank umum berdasarkan prinsip syariah dan mulai beroperasi sebagai Bank Umum Syariah pada tanggal 2 Desember 2009.
8. BUS Bank Bukopin Syariah
PT Bank Bukopin didirikan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor 1069KEP.GBIDpG2008 tanggal 27 Oktober 2008. Secara
Universitas Sumatera Utara
50
efektif, Perseroan baru menjalankan kegiatan usaha sebagai bank dengan prinsip syariah pada 9 Desember 2008. Selanjutnya, kegiatan operasional Perseroan
secara resmi dibuka oleh M. Jusuf Kalla, Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2004-2009, pada 11 Desember 2008.
9. BUS BCA Syariah
PT. Bank BCA Syariah berdiri dan mulai melaksanakan kegiatan usaha dengan prinsip-prinsip syariah setelah memperoleh izin operasi syariah dari Bank
Indonesia berdasarkan Keputusan Gubernur BI No. 1213KEP.GBIDpG2010 tanggal 2 Maret 2009 dan kemudian resmi beroperasi sebagai bank syariah pada
hari Senin tanggal 5 April 2010.
4.2. Hasil Penelitian Statistik Deskriptif