21
2.4 Teori Stakeholders
Ghozali  dan  Chariri  2007  dalam  Nisrina  dan  Puji  2014  menyatakan bahwa,  menurut  teori  stakeholder  perusahaan  bukanlah  entitas  yang  hanya
beroperasi untuk kepentingannya sendiri, namun harus memberikan manfaat bagi stakeholder-nya.  Dengan  demikian,  keberadaan  suatu  perusahaan  sangat
dipengaruhi  oleh  dukungan  yang  diberikan  oleh  stakeholders  kepada  perusahaan
tersebut.
Stakeholders  adalah  setiap  orang  yang  memiliki  kepentingan  keuangan atas  perusahaan.  Masing-masing  pihak  memiliki  kepentingan  dalam  perusahaan,
dan kemungkinan kepentingan para stakeholders ini tidak sejalan Brealey, et al., 2007:16.    Setiap  pemangku  kepentingan  memiliki  kriteria  yang  berbeda  dalam
menentukan  suatu  tindakan  kerena  setiap  pemangku  kepentingan  memiliki kepentingan  yang  berbeda  pula  dalam  organisasi.  Pihak-pihak  pemangku
kepentingan  perusahaan  atau  organisasi  yang  dimaksud  adalah  investor, pemegang  saham,  pegawai,  pelanggan,  pemasok,  pemerintah  dan  komunitas
Daft, 2010:183.
Taliziduhu  2005:95,  mengumpamakan  stakeholders  dalam  sebuah perjudian,  dimana  stakeholding  ibarat  fungsi  pihak  ketiga  yang  disebut  bandar.
Semua yang berkepentingan dengan hadirnya  kehadiran sebuah organisasi, dan berdampak  positif  terhadap  organisasi  yang  bersangkutan,  dan  sebagai
konsekuensinya  turut  menanggung  konsekuensi,  beban  risiko,  baik  langsung maupun tidak adalah stakeholders organisasi yang bersangkutan. Tikus-tikus juga
berkepentingan,  tetapi  mereka  tidak  disebut  stakeholder  karena  boro-boro
Universitas Sumatera Utara
22
mendukung,  malah  menggerogoti.  Stakeholders  memberi  sumbangan  berbentuk dukungan,  partisipasi,  membayar  dalam  berbagai  bentuk,  kontrol  sosial,  dan
sebagainya.
Stakeholder  mempunyai  motivasi  untuk  ikut  berpartisipasi  dalam organisasi  baik  secara  langsung  maupun  tidak  langsung  karena  mereka  berharap
akan memperoleh imbalan yang lebih besar dibandingkan dengan kontribusi yang diberikannya. Imbalan yang diharapkan stakeholders misalnya : uang, kekuasaan,
dan  status  dalam  organisasi.  Sedangkan  kontribusi  yang  diberikannya  berupa modal,  keterampilan  skill,  pengetahuan  dan  keahlian  Achmad  Sobirin,
2007:21, seperti yang terlihat pada Tabel 2.4 berikut ini.
Tabel 2.4 Pihak-Pihak yang Berkepentingan Stakeholders dalam Organisasi
Stakeholders Kontribusi yang Diberikan
Insentif yang Diharapakan
INSIDE pemilik modal
manajer karyawan
OUTSIDE
pelanggan pemasok
pemerintah komunitas
serikat buruh masyarakat umum
uang dan modal keterampilan dan ekspertis
keterampilan dan ekspertis pendapatan dari konsumen
input yang berkualitas peraturan pemerintah
infrastruktur sosial ekonomi perjanjian kerja yang fair
dan bebas loyalitas dan reputasi
konsumen devidend dan apresiasi harga saham
gaji, bonus, status dan kekuasaan upah, bonus, promosi dan pekerjaan
yang mapan. Kualitas dan harga produk
Pendapatan dari pembelian input Kompetisi yang fair
Pendapatan, pajak dan pekerjaan Imbalan yang pantas
Kebanggaan nasional
Sumber : Achmad Sobirin 2007:21
Universitas Sumatera Utara
23
Dalam  ekonomi  islam,  teori  stakeholder  menyatakan  stakeholder  sebagai pengambil  keputusan  muslim  mengharapkan  perusahaan  mengungkapkan
tanggung  jawab  sosial  berbasis  syariahnya,  sehingga  membuktikan  perusahaan beroperasi sesuai hukum islam Aldehita, et al., 2012. Para stakeholders sebagai
khalifah  Allah  mempunyai  tugas  untuk  menegakkan  prinsip  keadilan  distributif melalui  proses  pemusyarakatan.  Najmudin,  2011:56,  menyebutkan  bahwa
praktik musyarakah merupakan pilihan, tetapi justru suatu kewajiban memberikan seluas  mungkin  partisipasi  stakeholders  dalam  urusan  negara  termasuk  juga
perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung Prinsip  hak-hak  kepemilikan  dalam  islam  dengan  jelas  memberikan
kerangka  yang  komprehensif  untuk  mengidentifikasi,  mengakui,  menghormati, dan  melindungi  kepentingan  dan  hak  setiap  individu,  masyarakat,  negara,  dan
perusahaan. Dewan syariah berperan memberikan nasihat dan mengawasi operasi perusahaan  untuk  memastikan  kegiatan  tersebut  sesuai  prinsip-prinsip  syariah.
Dewan  direksi  yang  bertindak  atas  nama  pemegang  saham  mempunyai  tugas memantau  dan  mengawasi  kegiatan  bisnis  secara  keseluruhan.  Para  pemegang
saham memiliki kewajiban menyediakan modal  usaha. Para manejer mempunyai tugas  mengelola  perusahaan  sebagai  wujud  pemberian  kepercayan  dari  seluruh
stakeholders,  bukan  hanya  para  pemegang  saham.  Selanjutnya,  karyawan berkewajiban  menjalankan  tugas  sesuai  deskripsi  jabatan  masing-masing.
Stakeholders  lainnya,  seperti  nasabah  dan  pelanggan,  memiliki  tugas  memenuhi semua kewajiban kontrak mereka.
Universitas Sumatera Utara
24
2.5 Corporate Social Responsibility