Pengaruh Ukuran Perusahaan SIZE terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting ISR Pengaruh Umur Perusahaan AGE terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting ISR

62 yang tinggi, perusahaan manajemen menganggap tidak perlu melaporkan hal-hal yang dapat mengganggu informasi tentang sukses keuangan tersebut. Sebaliknya ketika tingkat profitabilitas rendah perusahaan akan berharap pengguna laporan akan membaca “good news” kinerja perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Astuti 2104, dan Umam 2012 yang menyatakan bahwa Profitabilitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting.

4.6.2 Pengaruh Leverage LEV terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting ISR

Hasil penelitian ini mengindikasikan peningkatan atau penurunan Leverage selama periode penelitian tidak mempengaruhi Pengungkapan Islamic Social Reporting ISR secara signifikan. Secara parsial dapat dilihat bahwa LEV berpegaruh positif dan tidak signifikan terhadap Pengungkapan ISR. Berdasarkan hasil penelitian ini semakin tinggi Leverage, maka Pengungkapan ISR akan meningkat, tetapi pengaruh yang diperlihatkan tidak terlalu nyata atau signifikan, artinya tingkat Leverage yang tinggi tidak terlalu memberi dampak pada Pengungkapan ISR. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Umam 2012 dan Utami 2011 yang menyatakan bahwa Leverage memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap Pengungkapan ISR.

4.6.3 Pengaruh Ukuran Perusahaan SIZE terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting ISR

Hasil penelitian ini mengindikasikan peningkatan atau penurunan Ukuran Perusahaan selama periode penelitian berpengaruh signifikan terhadap Universitas Sumatera Utara 63 pengungkapan Islamic Scial Reporting ISR secara positif. Berdasarkan hasil penelitian ini, semakin besar Ukuran Perusahaan maka Pengungkapan Islamic Social Reporting ISR akan meningkat. Hasil penelitian ini sejalan dengan penlitian yang dilakukan oleh Roziani 2010, Lestari 2013 dan Astuti 2014 yang menyatakan bahwa Ukuran Perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting ISR. Teori agensi yang menyatakan bahwa hubungan keagenan agency relationship terjadi ketika satu atau lebih individu yang disebut sebagai principal menyewa individu atau organisasi lain, yang disebut sebagai agen, untuk melakukan sejumlah jasa dan mendelegasikan kewenangan untuk membuat keputusan kepada agen tersebut. Jika hal ini dikaitkan dengan ukuran perusahaan, maka perusahaan yang semakin besar akan memiliki biaya keagenan yang lebih besar, sehingga akan mengungkapkan informasi sosial yang lebih luas agar mendapat penilaian positif dari pemilik modal. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi konflik keagenan, meskipun dapat meningkatkan biaya perusahaan. Dengan demikian manajemen dapat menunjukkan bahwa mereka tidak hanya menggunakan asset untuk kepentingannya sendiri, tetapi juga untuk kepentingan pemilik modal melalui pengungkapan informasi sosial pada laporan tahunannya.

4.6.4 Pengaruh Umur Perusahaan AGE terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting ISR

Hasil penelitian ini mengindikasikan lama tidaknya suatu perusahaan telah berdiri selama periode penelitian tidak mempengaruhi Pengungkapan Islamic Universitas Sumatera Utara 64 Social Reporting ISR secara signifikan. Secara parsial dapat dilihat bahwa AGE berpegaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Pengungkapan ISR. Artinya, semakin lama perusahaan telah berdiri, maka Pengungkapan Islamic Social Reporting ISR akan menurun, namun tidak secara nyata atau signifikan. Kondisi ini disebabkan oleh perusahaan yang memiliki umur lebih tua tidak terpengaruh untuk melakukan pengungkapan sosial lebih banyak karena mereka telah biasa melakukan tanggung jawab sosial kepada masyarakat dan lingkungan sekitar dengan menggunakan media lain seperti internet dan majalah. Dengan demikian, hal itu dianggap sebagai kebiasaan yang telah diketahui masyarakat luas, sehingga tidak perlu lagi mencantumkan secara lengkap pengungkapan sosial pada laporan tahunannya. Universitas Sumatera Utara 65 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Modal Kerja terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur meliputi Sektor Aneka Industri dan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 78 83

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pertumbuhan Perusahaan Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014

1 43 91

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 5 96

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pertumbuhan Perusahaan Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014

0 8 91

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 9 12

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 7

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 2 20

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 2 4

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN MODAL KERJA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR MELIPUTI SEKTOR ANEKA INDUSTRI DAN SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 4 11