BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis terhadap delapan foto yang terdapat dalam rubrik Exposure pada majalah Popular edisi Oktober 2011 , maka dapat disimpulkan
sebagai berikut: 1.
Objektivikasi perempuan dalam foto-foto tersebut terjadi dalam dua bentuk. Pertama, objektivikasi seksual yaitu menempatkan keindahan
tubuh perempuan sebagai objek untuk dievaluasi dan dinikmati. Perempuan hanya dinilai berdasarkan bagaimana penampilannya dan
bukan berdasarkan kualitas dirinya. Objektivikasi ini akan terinternalisasi dalam kesadaran perempuan, bahwa kualitas dirinya ditentukan seberapa
besar ia memberi perhatian pada penampilan fisiknya sehingga selalu merasa tidak puas akan tubuhnya. Hal tersebut tentu akan membuatnya
hanya akan memikirkan kecantikan sehingga melupakan hal-hal lain diluar itu, seperti mengembangkan bakat dan potensi dirinya. Objektivikasi
seksual ini terjadi pada seluruh kedelapan foto yang menjadi objek penelitian.
Objektivikasi yang kedua adalah, ketika perempuan direndahkan derajatnya sebagai pekerja rumah tangga. Perempuan dibatasi hanya
beraktivitas di ranah domestik, hal itu terlihat dari kedelapan foto yang menampilkan perempuan dalam posisi “sumur-dapur-kasur”. Semua
aktivitas perempuan dalam foto tersebut hanya berada di seputar wilayah domestik saja. Objektivikasi tersebut terjadi pada foto ke 2,5,6,7, dan 8.
2. Mitos yang dapat digali dari pemaknaan atas tanda yang terdapat dalam
rubrik foto-foto tersebut adalah mitos kecantikan yang menetapkan kriteria kecantikan fisik perempuan dalam kriteria yang sama, yaitu berkulit putih
dan mulus, rambut panjang dan tubuh tinggi dan langsing. Kedua, mitos pengekangan perempuan di wilayah domestik menjadikannya begitu lekat
dengan peran domestik dan pekerjaan rumah tangga.
Universitas Sumatera Utara
5.2 Saran
Beberapa saran yang ingin diberikan penulis adalah : 1.
Saran penelitian, semiotika merupakan kajian yang membutuhkan wawasan yang luas untuk bisa mendapatkan kajian yang mendalam. Untuk
itu, disarankan kepada peneliti-peneliti lain lain agar memperbanyak bahan bacaan dan wacana yang berkaitan dengan objek analisisnya demi
tercapainya kedalaman penelitian. 2.
Saran dalam kaitan akademis, agar penelitian selanjutnya dengan kajian yang sama dapat menggunakan kerangka analisis yang berbeda, misalnya
menggunakan analisis wacana kritis sehingga tercipta keragaman dalam penelitian. Serta tetap menggunakan daya kritisnya dalam membangun
kesadaran masyarakat
bahwa ada
upaya-upaya media
untuk melanggengkan ideologinya di masyarakat. Harapan lainnya adalah
dengan diadakan tambahan mata kuliah seperti semiotika, sehingga dapat lebih mempertajam kemampuan mahasiswa dalam menganalisis dan
mengungkap gejala atau fenomena yang terkait dengan dunia Ilmu Komunikasi melalui kerangka analisis semiotika.
3. Saran dalam kaitan praktis, Agar media tidak selalu memanfaatkan
perempuan sebagai benda yang diobjektivikasi untuk mendapatkan keuntungan, karena hal tersebut menimbulkan ketidaknyamanan bagi
perempuan. Melalui penelitian ini juga diharapkan agar perempuan menyadari bahwa dirinya adalah manusia yang memiliki kemampuan dan
hak yang sama dengan laki-laki serta menyadari potensi pada dirinya dan terus mengembangkannya agar menjadi manusia yang utuh dan
bermanfaat.
Universitas Sumatera Utara
BAB II KAJIAN PUSTAKA