Tabel 3 Identifikasi Kode Foto Rubrik Exposure Majalah Popular Halaman 90
Signified Petanda Signifier Penanda
Pengambilan gambar Full Shot
Sudut pandang Eye Level Angle
Fokus Deep Focus
Pencahayaan High Key
Pewarnaan Warm
c. Analisis Leksia
18. Seorang perempuan sedang berdiri sambil bertumpu pada mesin pemotong
rumput. 19.
Perempuan tersebut mengenakan bra berwarna merah muda dengan motif bunga-bunga dan celana pendek berbahan jeans.
20. Rambutnya ditata bergelombang.
21. Ia menatap kamera sambil tersenyum.
22. Ia mengenakan aksesoris bando pink.
23. Mengenakan jam tangan berwarna merah.
24. Memakai sepatu hak tinggi berwarna abu-abu dan pink.
25. Lokasi foto berada pada taman.
26. Terdapat mesin pemotong rumput pada taman tersebut.
27. Latar dari foto adalah pohon yang rindang, bunga-bunga dan rumput hijau
yang segar dan terawat. 28.
Di sudut kiri atas terdapat tulisan nama rubrik dimana foto ini dimuat, yaitu rubrik Exposure
d. Kode Pembacaan
6. Kode Hermeneutika
Mengapa perempuan tersebut berpose seolah sedang memotong rumput? Mengapa ia mengenakan pakaian yang sangat terbuka saat memotong rumput?
Mengapa ia mengenakan bra dan celana jeans yang sangat pendek? Mengapa ia tersenyum? Mengapa rambutnya yang panjang di tata bergelombang?
Universitas Sumatera Utara
Mengapa ia mengenakan aksesoris bando pink dan jam tangan? Mengapa Ia mengenakan sepatu hak tinggi saat memotong rumput?
7. Kode Proairetik
Pose memotong rumput menunjukkan bahwa ia adalah sosok wanita yang peduli dengan keindahan dan hal tersebut dibuktikan dengan kepeduliannya
merawat taman di rumahnya. Menggunakan celana jeans yang sangat pendek untuk memperlihatkan kakinya yang ramping dan jenjang. Pakaian terbuka yang
digunakannya bertujuan agar dia tetap tampil menarik walaupun sedang melakukan pekerjaan yang dapat mengotori tubuhnya. Bando pink yang
dikenakannya untuk menimbulkan kesan ceria dan muda. Senyumnya untuk menggambarkan bahwa ia melakukan pekerjaan tersebut dengan riang gembira.
Dengan pakaian yang sangat minim di ruangan terbuka walau masih dalam wilayah domestik, ia terlihat sangat nyaman dengan pakaian yang digunakannya.
Tatanan rambutnya yang panjang, bergelombang dan diwarnai adalah model yang sedang tren saat ini, hal itu menandakan bahwa ia adalah perempuan
yang mengikuti perkembangan zaman dalam berpenampilan. Aksesoris berupa bando dan jam tangga yang digunakannya adalah untuk memperindah keseluruhan
penampilannya. Sepatu hak tinggi digunakan semakin menegaskan keindahan tubuhnya. Karena, saat mengenakan sepatu berhak tinggi, ada bagian tertentu dari
tubuh perempuan yang ditonjolkan, seperti bagaian bokong dan lekukan tubuh sehingga menambah sensualitas.
8. Kode Simbolik
Pakaian minim yang dikenakan perempuan dalam foto menggambarkan betapa pentingnya dari keindahan fisik yang dimiliki perempuan untuk memikat
laki-laki. Banyak perempuan yang rela mengorbankan kenyamanan dirinya agar tetap terlihat indah. Seperti yang digambarkan dalam foto, ia lebih memilih
menggunakan pakaian yang sangat terbuka sehingga sebagian besar kulitnya tersengat matahari dan beresiko digigit serangga yang ada disekitar taman
dibandingkan mengenakan pakaian yang sepantasnya agar kulitnya terlindungi. Ia juga rela bersusah payah mengenakan sepatu berhak tinggi. Semua pengorbanan
Universitas Sumatera Utara
itu dilakukan demi mendapat sebutan cantik. Warna merah muda yang dikenakannya untuk menimbulkan kesan cerah dan ceria. Warna yang sering
disebut pink ini biasanya dihubungkan dengan semangat dan kesenangan, identik dengan sesuatu yang ceria, cerah dan erat kaitannya dengan perempuan. Selain itu
merah muda juga cocok untuk menggambarkan sosok perempuan muda yang penuh semangat. Ditambah dengan pencahayaan high key semakin menegaskan
kesan keceriaan dan semangat. Penggunaan sepatu hak tinggi juga sangat tidak sesuai, karena ketika
melakukan pekerjaan seperti memotong rumput maka perempuan harus bekerja dengan mobilitas tinggi sehingga penggunaan sepatu hak tinggi akan sangat
mengganggu kegiatannya. Pemakaian berbagai aksesoris oleh perempuan biasanya adalah untuk
semakin memperindah penampilannya serta menutupi kekurangan pada tampilan fisiknya. Misalnya, mengenakan bando saat rambut sulit diatur atau mengenakan
jam tangan untuk menutupi kulit yang belang pada pergelangan tangan. Aksesoris yang digunakan berwarna cerah. Sehingga, fokus perhatian orang diarahkan pada
aksesorisnya. Latar dari foto adalah pepohonan yang rindang, serta rumput yang terawat. Terlihat jelas bahwa taman tersebut mendapat perawatan rutin dengan
biaya yang tidak sedikit.
9. Kode Kultural
Budaya patriarki mengharuskan perempuan menguasai segala aktivitas di ranah domestik. Ia diharapkan dapat menyelesaikan semua pekerjaan rumah
tangganya dengan baik tanpa perlu memanggil laki-laki untuk memasuki ranah domestik tersebut. Apalagi, didukung dengan peralatan canggih dan modern yang
beredar saat ini, sehingga dapat memudahkan pekerjaan perempuan. Selain itu, sejak dulu, perempuan tidak dapat lepas dari hal-hal yang
berkitan dengan keindahan. Ia diharuskan untuk selalu memelihara keindahan baik itu keindahan tubuhnya maupun keindahan lingkungannya, terutama wilayah
domestik seperti rumah dan sekitarnya. Selain itu, disini juga terdapat pergeseran fungsi pakaian yang terjadi pada masyarakat modern. Pakaian awalnya berfungsi
sebagai penutup dan pelindung tubuh. Namun pada gambar ini dapat diamati
Universitas Sumatera Utara
bahwa fungsinya telah berubah menjadi ‘aksesoris’ belaka, karena pakaian yang dikenakan perempuan tersebut hanya menutupi sebagian kecil dari tubuhnya.
10. Kode Semik
Kriteria perempuan idaman laki-laki umumnya adalah cantik dan piawai dalam mengurus rumah tangga. Perempuan pun berusaha memenuhi tuntutan
tersebut dengan menjadi sosok yang serba bisa dalam menangani pekerjaan rumah tangga. Memenjarakan perempuan di wilayah domestik semakin ditegaskan
dengan menambah jenis pekerjaan yang harus dikerjakan oleh perempuan. Dulu, pekerjaan yang dilakukan perempuan di rumah hanya terbatas pada memasak,
membersihkan rumah, mencuci pakaian, mencuci piring dan sebagainya. Namun, saat ini dengan alasan mengikuti perkembangan zaman, beban pekerjaan itu
dikembangkan. Aktivitas perempuan seolah-olah diperluas menjadi di luar rumah, yaitu di kebun atau taman rumahnya. Tapi tetap saja masih dikungkung dalam
wilayah domestik. Mitos-mitos yang beredar seperti itu tentu saja dapat mematikan potensi yang ada pada dirinya.
4.2.3 Analisis Foto 3 Gambar 7
Foto Rubrik Exposure Majalah Popular Halaman 91
Sumber : Rubrik Exposure Majalah Popular Edisi Oktober 2011
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4 Identifikasi Kode Foto Rubrik Exposure Majalah Popular Halaman 91
Signified Petanda Signifier Penanda
Pengambilan gambar Full Shot
Sudut pandang High Angle
Fokus Deep Focus
Pencahayaan High Contrast
Pewarnaan Warm
a. Analisi Leksia
1. Seorang perempuan pada posisi setengah telungkup dengan kepala
sedikit diangkat. 2.
Ia berpose menekuk bagian pinggul dan sedikit menyerongkan tubuhnya.
3. Ia menatap kamera sambil tersenyum lembut.
4. Ia mengenakan tata rias alami berupa eye shadow berwarna gelap
wajahnya dipoles dengan blush on yang hampir sewarna dengan kulitnya, bibirnya menggunakan lipstick berwarna nude.
5. Perempuan tersebut mengenakan bikini.
6. Ia memakai aksesoris berupa cincin emas dengan hiasan mutiara besar.
7. Kukunya dipulas dengan cat kuku berwarna merah.
8. Ia memakai sepatu stiletto berwarna ungu
9. Perempuan tersebut menatap kamera sambil tersenyum manis.
10. Rambut ikalnya yang indah dibiarkan tergerai ke samping.
11. Lokasi pemotretan adalah disebuah taman.
12. Lantai taman tempat model berbaring terbuat dari kayu.
13. Lantai tersebut dihiasi oleh taburan bunga kering.
14. Pewarnaan warm dan pencahayaan high contrast menimbulkan efek
dramatis pada foto.
Universitas Sumatera Utara
b. Kode Pembacaan
1. Kode Hermeneutika
Mengapa perempuan tersebut berpose setengah telungkup? Mengapa ia mengenakan bikini? Mengapa ia tersenyum lembut ke kamera? Mengapa ia
mengenakan tata arias alami? Mengapa kukunya dipulas kuteks? Mengapa ia memakai perhiasan cincin dengan mutiara? Mengapa ia mengenakan stiletto
berwarna ungu? Mengapa rambutnya dibiarkan tergerai ke samping?
2. Kode Proaretik
Posisi telungkup yang dilakukan perempuan tersebut menandakan subordinasi dan penundukan yang dilakukan oleh laki-laki terhadap perempuan,
pose menekuk pinggul dan sedikit menyerong untuk semakin menegaskan lekukan tubuhnya yang indah. Pose model sangat menggoda dan menonjolkan
lekukan tubuhnya yang langsing dan indah. Ditambah lagi dengan penggunaan bikini merah bermotif bunga yang memamerkan kulitnya yang mulus dan terawat.
Penggunaan tata rias alami sangat sesuai dengan lokasi pemotretan yang berada di sebuah teras rumah yang dihiasi oleh tumbuhan hijau. Kelopak mata
diwarnai dengan eye shadow berwarna gelap sehingga bola matanya terlihat lebih besar menimbulkan efek dramatis pada tatapannya, wajahnya dipoles dengan
blush on yang hampir sewarna dengan kulitnya, bibirnya menggunakan lipstick berwarna nude sehingga hampir tidak terlihat bahwa ia menggunakan make up.
Hal tersebut mengindikasikan bahwa ia adalah perempuan yang peduli penampilan bahkan sampai ke hal-hal kecil seperti merawat kuku. Kedua
tangannya dibiarkan menyentuh lantai kayu dan terlihat seluruh jari-jarinya yang lentik, terawat dan dipulas kuteks berwarna merah. Jari manis pada tangan sebelah
kanan mengenakan cincin dengan hiasan mutiara besar. Perhiasan menunjukkan ia berasal dari kalangan menengah atas.
Sepatu ungu dengan hiasan pita yang ia kenakan terlihat sangat serasi dengan penampilan keseluruhannya. Stiletto biasanya identik dengan perempuan
yang pasif dengan aktivitas yang sedikit karena sulitnya bergerak ketika mengenakan sepatu berjenis tersebut. Rambut diwarnai, kulit mulus, kuku terawat
dan dipulas kuteks, menggunakan aksesoris perhiasan mewah, penampilannya
Universitas Sumatera Utara
yang cantik dan terkesan mahal menunjukkan bahwa perempuan ini berasal dari kalangan menengah atas yang mampu mengeluarkan biaya tinggi demi memoles
penampilannya agar semakin indah dipandang. Kemudian, pencahayaan pada gambar juga menciptakan suasan dan mood yang berbeda-beda. Pada foto ini
menggunakan pencahayaan high contrast yang menghasilkan suasana yang dramatis, seusai dengan lokasi yang berada di taman, serta taburan bunga-bunga
yang menambah efek dramatis tersebut.
3. Kode Simbolik
Pengambilan gambar secara high angle yaitu pemotretan dengan menempatkan objek foto lebih rendah daripada kamera. Atau kamera berada lebih
tinggi daripada objek foto, sehingga yang terlihat pada kaca pembidik objek foto terkesan memiliki status yang lebih rendah dibanding pengamat foto tersebut.
Foto dimuat di majalah pria dewasa, maka yang memandang sebagian besar adalah laki-laki. Hal tersebut semakin menegaskan bahwa posisi perempuan
merupakan subordinasi dari laki-laki di masyarakat, pengambilan gambar gambar secara high angle juga dimaksudkan untuk mengarahkan fokus pada bagian-
bagian tertentu. Dalam foto ini yang ingin ditonjolkan adalah lekukan tubuh model yang terlihat sangat indah. Kemudian posisi berbaring menunjukkan sikap
pasrah dan pasif dalam diri perempuan. Selain pasif, perempuan juga sering diindentikkan sebagai sosok yang lemah dan selalu bergantung pada orang lain.
Jari-jari tangannya dengan gemulai menyentuh lantai dan menyiratkan kelembutan. Rangkaian jari-jarinya tersebut seolah menyampaikan bahwa ia dapat
memberikan sentuhan yang lembut dan halus. Warna merah yang menghias kuku pada jari tangannya menandakan bahwa ia adalah sosok yang berani. Berani yang
dimaksudkan disini adalah keberanian dalam menggoda dan memancing hasrat laki-laki. Merah juga sering diartikan sebagai gairah, nafsu dan mencari perhatian.
Dengan didukung dengan senyum lembut yang ditampilkannya, maka dapat diamati bahwa sisi kelembutan seorang wanita tampaknya hal yang ditonjolkan
dalam foto ini. Warna ungu pada sepatu yang digunakannya sedikit mencuri perhatian. Warna yang memiliki makna anggun, mewah dan sensual tersebut
terlihat serasi dengan keseluruhan tampilannya.
Universitas Sumatera Utara
4. Kode Kultural
Pengambilan gambar secara high angle yang memposisikan objek foto lebih rendah dari pengamat foto dalam hal ini pembaca majalah Popular yang
mayoritas laki-laki, hal tersebut menggambarkan budaya patriarki yang sudah lama berkembang dimasyarakat. Dimana, posisi perempuan dibawah kekuasaan
laki-laki. Ketergantungan perempuan terhadap orang lain dalam hal ini adalah laki-laki, selalu mempengaruhi perempuan dalam tindakan dan kegiatan yang
dipilihnya. Disadari atau tidak, anggapan yang berkembang dalam masyarakat tersebut turut mewarnai pandangan dan sikap perempuan tentang dirinya sendiri
maupun sikap kaum laki-laki tentang diri perempuan. Perempuan selalu dianggap sebagai subordinasi dari laki-laki. Perempuan ibarat masyarakat kelas dua di
kehidupan. Akibatnya, laki-laki menjadi berkuasa atas kehidupan perempuan. Ketergantungan bermula dari adanya perbedaan di antara laki-laki dan
perempuan. Perbedaan tersebut tampak secara fisik maupun psikis. Streotip yang berkembang menyebutkan bahwa laki-laki itu agresif, aktif dan rasional.
Sedangkan perempuan lebih pasif dan emosional. Keadaan ini didukung oleh kemampuan fisik perempuan untuk mengandung, melahirkan dan menyusui anak.
Sehingga berkembanglah anggapan bahwa kaum perempuan sepatutnya berada dirumah dan bergantung pada laki-laki. Budaya kebarat-baratan diketahui dari
penampilan perempuan tersebut yang mengenakan bikini serta rambut yang dicat cokelat. Selain itu, anak laki-laki juga sejak kecil diberi tanggung jawab untuk
menjadi pelindung ibu dan saudara perempuannya. Hal tersebutlah yang membentuk rasa superioritas terhadap perempuan dalam dirinya.
5. Kode Semik
Kaum laki-laki meletakkan statusnya lebih tinggi dari kaum perempuan. Situasi yang disebut dengan subordinasi itu sering terjadi sehingga menyebabkan
perempuan dilecehkan dan direndahkan derajatnya. Aktivitas yang dilakukan perempuan dianggap bukan merupakan keinginannya sendiri, melainkan karena
diperintahkan dan dibebenkan oleh laki-laki kepadanya. Perempuan dianggap sebagai manusia kedua dan sosok yang tidak berdaya melawan segala bentuk
ketidakadilan yang menimpa mereka.
Universitas Sumatera Utara
Sifat pasif dalam diri perempuan ini bukan sifat yang dibawa sejak lahir secara alamiah, melainkan dibentuk oleh pandangan masyarakat. Sejak kecil, anak
laki-laki dididik dalam nilai-nilai keberanian, kekuatan, kepempimpinan dan nilai- nilai lainnya yang membentuk superioritas dalam dirinya. Sedangkan anak
perempuan diharapkan untuk selalu tinggal di rumah dan melakukan pekerjaan rumah tangga. Mereka juga diajari menjadi perempuan seutuhnya dengan nilai
kesabaran, kepatuhan sehingga tumbuh menjadi sosok yang lemah lembut, pasif, dan penurut. Konstruksi sosial atas sifat pasif perempuan ini lama kelamaan akan
diinternalisasikan dalam kesadaran dirinya dan dijadikan sebagai standar dalam menentukan sikapnya. Sehingga terbentuklah citra perempuan yang lemah lembut,
penurut dan pasif sesuai dengan yang diinginkan masyarakat.
4.2.4 Analisis Foto 4 Gambar 8
Foto Rubrik Exposure Pada Majalah Popular Halaman 92
Sumber : Majalah Popular Edisi Oktober 2011
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5 Identifikasi Kode Foto Rubrik Exposure Majalah Popular Halaman 94
Signified Penanda Signifier Penanda
Pengambilan gambar Medium Shot
Sudut pandang Eye Level Angle
Fokus Deep Focus
Pencahayaan High Key
Pewarnaan Warm
a. Analisis Leksia
1. Seorang perempuan mengenakan pakaian dalam berwarna hitam dan
ditutupi oleh lingerie berwarna hitam transparan. 2.
Perempuan tersebut berpose seolah sedang memoles lipstick ke bibirnya.
3. Sorot matanya memberikan tatapan angkuh ke kamera.
4. Tidak ada senyum di wajahnya, bibirnya sedikit dimajukan dan
dagunya sedikit diangkat. 5.
Rambutnya ikalnya dibiarkan tergerai dan dicat cokelat. 6.
Kuku pada jari-jarinya yang lentik dipulas kuteks berwarna merah. 7.
Terlihat tato menghiasi pergelangan tangan kirinya.. 8.
Wajahnya dirias dengan make up tipis dan natural. 9.
Lokasi pemotretan adalah di sebuah kamar mandi 10.
Benda yang terdapat pada kamar mandi tersebut adalah pajangan berupa bunga mawar berwarna merah dan kaktus mini yang diletakkan
didalam pot putih, dan wastafel dengan keramik berwarna putih.
b. Kode Pembacaan